Kendari
Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Sulawesi Tenggara 2023 mendatang akan menjadi RS Rujukan wilayah Indonesia bagian Timur. Untuk itu, dr Hasmudin SpB selaku Direktur, mengoptimalkan pembenahan SDM serta sarana dan prasarana. Saat ini RS yang dibangun era Gubernur Nur Alam ini menjadi RS Rujukan kabupaten/kota di Sultra, yang telah ditunjang fasilitas memadai, serta tenaga medis profesional.
Hasmudin mengatakan, pihaknya terus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dengan melakukan pembenahan-pembenahan, mulai dari renovasi bangunan, seperti ruangan isolasi, ICU, ruang perawatan VIP, poli klinik, juga fasilitas lainnya. Termasuk ruangan UGD dan ruangan perawatan kandungan, kebidanan, akan direnovasi tahun depan
Renovasi dimaksudkan agar bisa melayani pasien lebih banyak dari sebelumnya. Kata Hasmudin, misal ruangan ICU yang hanya bisa menampung delapan orang pasien. Setelah rampung pekerjaan renovasi, nantinya bisa menampung 20 orang pasien, dan pasien dijamin lebih nyaman. Begitu pula ruangan UGD yang merupakan salah satu pintu masuk pasien emergency.
RS Bahteramas juga masih membutuhkan penambahan ruangan pelayanan laboratorium, radiologi, dan pelayanan perawatan. Sehingga
pasien yang masuk, sudah disertai hasil pemeriksaan, baik hasil laboratorium, dan hasil radiologi.
Terkait peningkatan SDM, sejak 2021 RS Bahteramas sudah mulai merekrut sejumlah tenaga medis subspesialis bedah digestif pada saluran cerna, spesialis Urologi bedah, ahli bedah saraf, ahli bedah anak, ahli bedah mulut, subspesialis gigi, ahli rehabilitasi medik fisioterapi, juga penambahan dokter umum.
“Dokter ahli kita, tenaga medik spesialis kurang lebih 60 orang, subspesialis 15 orang, subspesialis penunjang sekitar 10 orang. Kini mereka sudah bertugas sesuai bidangnya, untuk menyelamatkan pasien,” ujarnya.
Selanjutnya, pihaknya lanjut Hasmudin,
merekomendasikan beberapa dokter untuk melanjutkan pendidikan spesialis jantung, agar menjadi subspesialis. Dan setelah menyelesaikan pendidikan, diharapkan bisa melakukan Kateterisasi jantung.
Lebih jauh mantan Direktur RSUD Baubau dan mantan Kadis Kesehatan Baubau ini mengulas, menyangkut peralatan medis dan peralatan penunjang layanan lainnya, pihaknya telah memesan alat extracorpireal shock wave lithotrospy (ESWL). Alat ini digunakan untuk menembak atau memecah batu ginjal tanpa dilakukan operasi, dan sudah bisa digunakan November 2022. Pasien sakit batu ginjal tidak perlu lagi dirujuk ke RS di Makassar atau RS di daerah lainnya, di RS Bahteramas bisa langsung ditangani dengan tembakan laser.
Upaya lainnya, ditengah keterbatasan anggaran yang menyebabkan pembenahan harus dilakukan secara bertahap. RS Bahteramas terus melakukan edukasi, sosialisasi, guna meminimalisir ketidakpuasan masyarakat.
“Jadi semua yang kita programkan, didanai dari APBD, atau dana BLUD. Alhamdulillah dari yang sebelumnya type B, sekarang ini kita sudah type B-Plus,” pungkasnya. [Red]
Komentar