JAKARTA
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyalurkan bantuan sosial kepada korban banjir di Kelurahan Cililitan Kecil, Kramat Jati, Jakarta Timur. Bantuan yang diserahkan berupa kebutuhan pokok, peralatan sekolah, tandu dan perahu karet.
Menurut Bamsoet, ironis DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara, yang sebenarnya sudah memiliki masterplan banjir sejak tahun 1973, hingga kini belum bisa terbebas, atau minimal mengurangi dampak banjir. Penyebabnya kata Bamsoet, tak lain karena tidak adanya eksekusi dari Kepala Daerah.
“Sebagaimana yang juga menjadi kelemahan kita bersama, bagus direncana lemah dieksekusi. Kedepannya tak boleh lagi ada rencana yang tak dijalankan,” ujar Bamsoet usai memberikan bantuan sosial, di Jakarta, Sabtu (25/1/20).
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini mengingatkan, di DKI Jakarta terdapat 14 sungai yang harus dikeruk dan dilebarkan. Baik itu melalui skema naturalisasi, normalisasi, ataupun revilatisasi.
“Yang terpenting jangan stagnanisasi. Rakyat membutuhkan aksi nyata dari segenap pemangku kepentingan di DKI Jakarta. Sudah cukup semua beretorika, saatnya para pemimpin menunjukan aksi nyata,” tandas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini berharap, dengan menunjukan aksi nyata dari segenap pemimpin bangsa, bisa mengobati luka sosial masyarakat DKI yang menjadi korban banjir. Penanganannya memang tak hanya oleh pemerintah daerah dan pusat saja, butuh kerjasama dengan pemerintah daerah sekitar seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Pun demikian, kontribusi masyarakat yang tak kalah pentingnya.
“Sudah cukup derita yang ditanggung rakyat akibat kondisi ekonomi. Jangan ditambah lagi dengan musibah akibat kelalaian dari pemimpin. Mari kita rawat setiap jengkal tanah air kita, sebagai wujud syulur kepada Tuhan Yang Maha Esa,” pungkas Bamsoet.
[RED]