“Baubau Bau dan Semrawut bla bla bla”
Curhat kaum pandir –
Kota Baubau sebagai salah satu daerah berkembang di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), geliat perekonomiannya dinamis pula. Berbagai unit usaha, khususnya bidang perdagangan, bertumbuh demikian pesatnya.
Nun ramai disuatu jalan poros, tampak berderet tak hanya dagangan kering tak beraroma, tetapi juga dagangan basah yang menimbulkan aroma busuk. Ironis sebab letak lapak mereka menyatu dengan ruko perkantoran, dagangan kering, bahkan rumah makan.
Kalau tentang kisah romansa, orang bilang “cinta datang dari mata lalu turun ke hati”, tetapi kalau masalah dagangan basah ini, ayang bilang “bau sengat hidung tembus ke ulu hati”.
Ataukah hanya masyarakat sipil/warga metro saja yang mencium alias menghirupnya dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya ?. Para pejabat dan borjuis tentu tidak, karena tetap cukup nyaman dibalik mobil mewah nan wangi ber ac.
Belum lagi to, bahkan saking latahnya berbagai usaha ini, sampai-sampai seolah tidak ada ruang khusus penempatannya, sesuai tata ruang wilayah peruntukannya. Maksud saya supaya indah-indah juga dipandang mata daan, dia cantik begitue.
Ruas jalan yang dulunya masih terlihat eksotis, nyaman dilalui, masih beraturan tertata rapi, kini bak pemandangan kumuh, semrawut. Belum lagi urusan limbahnya, mati akal, seperti tidak bisa dicarikan solusi terbaiknya.
Bangun pasar daging atau tempatkan khusus untuk penjualan daging (Relokasi mereka dengan manusiawi). Supaya lebih representatif.
Atau ada solusi lain yang bisa segera menjadi aksi, bukan sekedar reaksi, terlebih basa-basi yang hanya menyuap spekulasi.
Awas jangan berprasangka buruk dulu. Tidak usah membayangkan salah siapa, apalagi menjustifikasi tanggung jawab siapa.
Sudahlah, tidak perlu saling lempar, karena kita sama-sama tahu bahwa Pemerintah Kota lah yang bijaknya tidak abai, apalagi apatis, akan semua permasalahan yang sudah cukup berkepanjangan ini.
Pimpinan daerah mengatakan, bla bla bla … (Bila dikonfirmasi).
Kepala OPD terkait juga sama, menjelaskan bla bla bla … (Bila dikonfirmasi).
To be continued …
Catatan LM. Irfan Mihzan
Pendiri – Pemred Kasamea.com
Komentar