“Baubau Punya”, Film Cahaya untuk Nur Juara I Kompetisi Film Islami 2024

Andhy Loppes Eba usai menerima hadiah juara I KFI 2024.

Baubau

Kota Baubau sabet juara pertama Kompetisi Film Islami atau KFI 2024 Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (1/11/2024).

Adapun pengumuman pemenang dilaksanakan di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama atau Kanwil Kemenag Sulawesi Tenggara.

Hadiah diserahkan langsung oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sultra, Muhammad Saleh sekira pukul 16.30 WITA kepada para pemenang.

Hadir Kasubdit Seni Budaya dan Siaran Keagamaan Islam Direktorat Penais Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, Wida Sukmawati bersama Tim Dewan Juri KFI, Pejabat Administrator, dan Katim Kerja Kanwil Kemenag Sultra.

Untuk diketahui, KFI tingkat Sultra 2024 diikuti oleh 21 peserta yang berasal dari 17 Kabupaten dan Kota di Sultra.

Kota Baubau dinobatkan sebagai juara pertama dengan film pendek berjudul Cahaya untuk Nur yang disutradarai dan ditulis oleh Kadir atau kerap disapa Andhy Loppes Eba.

Berada dibawah naungan Seribu Benteng Production, film ini mengantongi sekira enam ribuan view di kanal YouTube, serta telah diupload sejak September 2024.

Sutradara Film Cahaya untuk Nur, Andhy Loppes Eba merasa bersyukur dapat kembali memenangkan Kompetisi Film Islami 2024.

“Saya bersyukur bisa kembali menyabet posisi pertama dalam KFI 2024,” ungkapnya saat diwawancarai, Jumat (1/11/2024).

Untuk diketahui, Andhy Loppes Eba sebelumnya juga memenangkan KFI 2023 dengan film dokumenter berjudul Pekandeana Ana-Ana Maelu.

Ia mengungkapkan, dalam proses pembuatan film Cahaya untuk Nur terdapat tantangan sendiri, salah satunya biaya produksi.

“Dalam produksi film ini kami kesulitan menentukan lokasi serta pencarian talent yang sesuai dengan karakter dalam naskah, apalagi produksi film juga minim budget,” jelasnya.

Namun, ia mengaku bersyukur mendapatkan kru yang saling mendukung satu sama lain, serta pemain yang mampu memerankan karakter secara maksimal.

“Awalnya saya berpikir karakter utama Nur notabene belum pernah bermain film tidak dapat memainkan karakter, tetapi pemeran Nur ini mampu memerankan film dengan hati dan maksimal,” jelasnya.

Ia mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang telah mendukung proses produksi film Cahaya untuk Nur, hingga dapat menduduki posisi pertama.

“Saya berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, semoga film Cahaya untuk Nur dapat menjadi inspirasi bagi semua orang, serta pesan-pesannya dapat sampai ke penonton,” imbuhnya.

Pemeran Nur, Harni Sumatan mengatakan Cahaya untuk Nur merupakan project pertamanya dalam film.

“Ini projek pertama serta dapat pengalaman yang berbeda karena proses kreatif yang pastinya berbeda dengan rutinitas yang saya lakukan tiap harinya,” ungkapnya, Jumat (1/11/2024)

Kata dia, pengalaman berbeda karena dalam film Cahaya untuk Nur, Ridho Jail, seorang stand up comedian yang sempat terlibat dalam film layar lebar “Keluar Main” ikut berperan sebagai Ama.

“Saya jadi mendapatkan banyak pembelajaran dan juga pengalaman baru dalam dunia keaktoran,” tutupnya. (Redaksi)