La Ode Abdul Tamin.
Baubau
DPRD Baubau menyoroti keberangkatan istri Pj Walikota (Ketua TP KK Kota Baubau) bersama dua pejabat Pemkot Baubau yang ke Amerika. Kritik tajam dilontarkan legislator PKS La Ode Abdul Tamin, dalam rapat, Rabu 17 Juli 2024.
Saat dikonfirmasi, Abdul Tamin menegaskan tiga hal, bahwa, mereka ke Amerika ketika OPD tidak disarankan untuk keluar daerah, karena defisit anggaran. Sementara OPD diharapkan bisa mendapatkan anggaran pembangunan selain dari APBD. OPD juga dituntut untuk menggenjot PAD.
Lebih serius, kata Abdul Tamin, daerah ditengah kondisi penanganan inflasi dan stunting, yang menjadi prioritas, sesuai instruksi Presiden. Belum lagi refocusing anggaran yang harus dijalankan OPD, berdasarkan skala prioritas.
“Lantas mereka ke amerika, urgensinya apa dengan prioritas diatas,” tegasnya.
Tak sampai disitu saja, Abdul Tamin juga mempertanyakan anggaran yang digunakan untuk berangkat ke Amerika. Sebab menurutnya DPRD tidak pernah membahas, apalagi menyetujui alokasi anggaran ke negeri paman syam tersebut.
Dia menimpali, bila hanya untuk masalah persampahan, di Indonesia juga ada daerah yang sudah lebih baik dalam penanganan, pengelolaannya. Tidak perlu jauh-jauh sampai ke Amerika.
“Apalagi yang diikuti disana kegiatan masalah persampahan, dan yang berangkat Ketua PKK, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Asisten III Sekretariat Daerah Kota Baubau. Unsur instansi teknis leading sector yang menangani persampahan justru tidak berangkat,” urainya.
Menurut Abdul Tamin, yang dipertontonkan oknum unsur Pemkot saat ini, jauh dari semangat penyelenggaraan pemerintahan daerah, yang berdasarkan pada skala prioritas.
“Lebih ironis lagi, hanya memamerkan hal-hal yang sifatnya plesiran (Bertamasya; berlibur; berjalan-jalan untuk menghibur hati/bersenang-senang, red). Tidak ada relevansinya sama sekali dengan tupoksi jabatan, terlebih pada fokus peningkatan kesejahteraan masyarakat,” argumentasinya.
Redaksi Kasamea.com sudah melakukan konfirmasi pada Asisten III Sekretariat Daerah Kota Baubau terkait keberadaannya di Amerika, namun belum mendapat penjelasan.
Informasi sementara yang dihimpun Redaksi Kasamea.com, mereka mengikuti kegiatan Waste Management Ecosystem (WME), program Kementerian Lingkungan Hidup dan Inadata consultant, yang berkantor pusat di Amerika. Dana sharing dari APBD, dana Kementerian, dan bantuan NGO.
Yang selanjutnya, akan dilakukan studi lapangan sekaligus pendampingan, untuk pembuatan pilot project sistem pengolahan sampah terpadu didaerah, selama 1 tahun.
Program ini sudah berlangsung selama beberapa tahun, dan menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, programnya cukup bagus. Baubau mendapatkan program ini juga tidak gampang, karena harus bersaing dengan daerah-daerah lain.
Sebagai tambahan informasi, akhir Oktober 2023 lalu, Presiden memberikan arahan kepada seluruh Penjabat Kepala Daerah.
Pertama, mendorong pemerintah daerah untuk mengendalikan inflasi dengan menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok di pasar.
Kedua, mendorong daerah mengalokasikan anggaran untuk stimulus ekonomi dan bantuan sosial kepada masyarakat.
Ketiga, mengingatkan para penjabat kepala daerah untuk tetap waspada terhadap dampak dari fenomena super el nino.
Keempat, dalam hal reformasi birokrasi, Presiden menekankan pentingnya menyederhanakan prosedur dan tata kelola, khususnya dalam hal pelayanan perizinan bagi investor.
Kelima, peran kepala daerah memasuki tahun politik 2024.
Keenam, apabila terjadi pergolakan di masyarakat, Presiden meminta agar pemerintah daerah segera menyelesaikan permasalahan tersebut.
Ketujuh, Presiden mendorong daerah untuk terus mendukung program prioritas pemerintah, seperti penurunan kemiskinan ekstrem, pemberantasan stunting, dan hilirisasi industri.
Redaksi Kasamea.com mengamati sejumlah fakta, bahwa adanya arahan penting Presiden, dan sorotan DPRD Baubau. Sebelumnya Pj Walikota ke Mekah sebagai Petugas Haji Daerah (PHD) Sultra, dan kini sang istri (Ketua TP PKK Kota Baubau) ke Amerika. (Redaksi)