Dr Nanik Roni Muhtar Pimpin Giat Amal BKMT Baubau, Sentuh Kaum Dhuafa dan Umat Muslim Palestina

Dr Nanik Hindaryati Ningsih SE MSi

Baubau

Nuansa Ramadan Suci 1445 H/2024 M diisi dengan giat amal Badan Kontak Majelis Taklim Kota Baubau (BKMT Baubau). Digagas dan dipimpin langsung Dr Nanik Hindaryati Ningsih SE MSi, selaku Ketua BKMT Baubau periode 2020-2025, menyentuh kaum duafa, di delapan kecamatan Negeri Khalifatul Khamis, juga umat Muslim Palestina.

Dr Nanik, yang tak lain adalah Istri mantan Sekretaris Daerah Kota Baubau, Dr Roni Muhtar MPd, mengatakan, ia bersama anggota sengaja menginisiasi giat amal Ramadan, yang juga bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi bersama seluruh pengurus/anggota BKMT Baubau. Giat juga diisi dengan Hatam Qur’an.

“Niatnya demi meraih pahala sebanyak-banyaknya dibulan suci Ramadan. Kalau tahun sebelumnya kita berbagi takjil, tahun ini kita sepakati berbagi sembako. Karena mempertimbangkan kenaikan harga sembako yang cukup tinggi, terutama beras,” ungkapnya.

Paket kebutuhan pokok yang telah disalurkan BKMT Baubau, sejak Senin 1 April 2024, berupa 187 paket atau senilai Rp30.350.000. Kemudian, dari donasi yang sudah dikumpulkan sejak 7 Desember 2023, BKMT Baubau juga menyerahkan bantuan untuk umat Muslim Palestina, Rp46 juta.

Bantuan ditransfer kepada Pengurus BKMT Pusat, yang kemudian diserahkan langsung oleh Ketua Umum BKMT, kepada pihak Kedutaan Palestina di Indonesia.

Dr Nanik mengajak Pengurus BKMT Baubau menyisihkan sebagian harta, untuk bisa berbagi kepada orang lain yang membutuhkan. Sebab manusia akan memiliki arti, bila berguna dan bermanfaat bagi orang lain.

“Saya mengajak ibu-ibu BKMT kita berjihad bukan hanya pengajian, tetapi sebagian rejeki kita sisihkan untuk orang lain. Sehingga disitu ada kebahagiaan,” sebutnya.

Iapun berharap, kegiatan berbagi bisa dijadikan sebagai bentuk pengaktualisasian filosofi P0-5 dalam kehidupan sehari-hari. Filosofi PO-5 yang pernah didengungkan mantan Walikota Baubau, Almarhum Dr H AS Tamrin MH.

Yaitu, membudayakan, mereaktualisasi, dan mengimplementasikan budaya PO-5, yang merupakan filosofi hidup masyarakat Buton,”Kita saling merasakan ketika pobinci-binciki kuli, kita saling menyayangi merawat dan berbagi,” ucap Akademisi Universitas Haluoleo tersebut, menghayati. (Redaksi)

Komentar