Sumber: Dinas Kominfo Baubau
Baubau
Pj Wali Kota Baubau Dr Muhammad Rasman Manafi SP MSi menjabarkan delapan program terintegrasi yang menjadi prioritas Pemerintah Kota Baubau ditahun 2024 mendatang. Kebijakan anggaran guna merealisasikan rencana ini, telah disepakati bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Baubau.
Selanjutnya, kata Asisten Deputi Kemenkomarves ini, akan dijalankan dalam bentuk program kegiatan melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang akan mengisi narasi rencana pembangunan jangka menengah Negeri Syara Patanguna.
“Dengan kata lain, rencana kegiatan yang diajukan, harus terkait memperkuat konsep yang sudah disepakati bersama DPRD,” ujarnya, di aula Palagimata kantor Wali Kota Baubau, Selasa (21/11/23).
Menurut Rasman, narasi terintegrasi adalah wujud kebersamaan dalam menjalankan pembangunan. Bukan hanya menjadi ranah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), atau Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), untuk dipikirkan, akan tetapi semua elemen.
“Apa yang sudah dipikirkan bisa dipahami bersama, dari level yang paling tinggi, dalam hal ini OPD atau asisten-asisten, dengan dilevel tapak, yakni para Lurah, Camat, termasuk Ormas/OKP,” sambungnya.
Menurut Rasman, delapan program prioritas yang disebut sebagai infrastruktur terintegrasi tersebut meliputi:
- Penataan Simpang Lima dan Menara Pandang. Dalam desain pembangunan Kota Baubau, simpang lima direncanakan untuk 5-20 tahun kedepan.
- Penataan kawasan Stadion Betoambari. Konsepnya bukan hanya sekedar sarana olahraga, melainkan sebagai tempat berinteraksi masyarakat.
- Penataan Kali Baubau. Diharapkan membuat masyarakat nyaman dan bukan fungsi industrial.
- Penatana Ruang Terbuka Hijau (RTH) Telkom.
- Penataan kawasan Lapangan Merdeka. Ini adalah cagar budaya tetapi tidak bisa dibiarkan terus tanpa dinikmati oleh masyarakat, dan ini juga sebagai wilayah interaksi masyarakat.
- Penataan kawasan Wantiro, Kolema dan Vocal Point Kokalukuna.
- Revitalisasi Pantai Kamali dan Kotamara.
- Penataan kawasan Batusori dan Kolagana.
“Delapan item ini saya sebut sebagai infrastruktur terintegrasi, mengharapkan peran kita semua. Sehingga kekuatan kita yang tadinya tersebar satu satu, tapi kalau tertuju satu tempat, kekuatannya akan bisa lebih kuat. Jadi saya sangat berharap, sekali lagi hari ini sudah dipahami item delapan kawasan infrastruktur terintegrasi itu,” semangatnya.
Selain delapan prioritas infrastruktur terintegrasi, juga ada beberapa tambahan kegiatan prioritas, diantaranya Penanganan Sampah. Harus ada strategi baru dalam hal pemilahan dan pengurangan sampah. Kemudian, pembangunan Pos Sektor Kebakaran Sorawolio, serta Mobilisasi Pemantauan Wilayah.
Lebih jauh Rasman mengingatkan, bila hendak menggerakkan wilayah dengan hanya mengandalkan OPD, tentu tidak akan kuat. Karena itu, harus bekerja bersama dengan para Camat dan Lurah. Bentuknya memang fasilitas kendaraan, tapi fungsinya bukan hanya untuk masuk kantor, tetapi semua program yang masuk di wilayah tersebut, dapat dimonitor dan dipastikan berjalan sesuai rencana.
Diakhir pemaparannya, Rasman memohon kepada semua OPD, Camat, juga para Lurah, agar kembali menjabarkan apa yang telah ia sampaikan. Terkhusus bagi para Camat dan Lurah, agar memastikan apa yang sudah direncanakan oleh OPD itu dapat dipahami.
“Jadi OPD itu tanpa melakukan sosialisasi, harus bisa dipahami. Saatnya camat dan lurah berada didepan, bukan berada dibelakang OPD. Mari kita lakukan ini secara bersama-sama,” pungkasnya. (Redaksi)
Komentar