Catatan LM Irfan Mihzan,
Pendiri / Pemimpin Redaksi Kasamea.com
Dari sebelumnya ada tujuh nama, kini, mengerucut empat nama Ketua Partai Politik di Kota Baubau, yang disebut-sebut berpotensi maju sebagai Bakal Calon (Balon) Walikota Baubau. Keempatnya dinilai memiliki modal yang cukup kuat, bahkan lebih, diantara Ketua Parpol / politisi lainnya.
Secara politis, keempatnya berhasil membawa Parpolnya meraih suara terbanyak, kwalitas-kwantitas interaksi sosial, pengalaman / kapabilitasnya, tak luput kesiapan finansial. Sehingga, dinilai, keempatnya bisa lebih diterima sebagai pemimpin “01” di negeri Syara Patanguna.
H Yusran Fahim Ketua PPP Baubau, La Ode Ahmad Monianse Ketua PDIP Baubau, H Zahari Ketua Partai Golkar Baubau, Nasiru Ketua Partai Gerindra.
H Yusran Fahim populer dengan akronim HYF, adalah adik ipar Amirul Tamim (AT) (mantan Walikota Baubau dua periode, mantan anggota DPR RI, anggota DPD RI, Pemilu 2024 terpilih kembali sebagai anggota DPD RI).
Meneruskan gerbong besar politik AT, HYF hingga saat ini masih diatas angin. Hal ini cukup terukur, setelah dalam Pilwali 2019 lalu, HYF yang berpasangan dengan Ahmad Arfah berhasil menempati posisi runner up, dibawah pasangan Walikota-Wakil Walikota terpilih, Dr H AS Tamrin MH-La Ode Ahmad Monianse.
Dari yang sebelumnya hanya 1 kursi, dalam Pileg kali ini, HYF berhasil mendudukkan 3 legislator PPP di kantor DPRD Kota Baubau.
Monianse adalah mantan Walikota Baubau. Pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kota Baubau, namanya kian moncer ketika diusung sebagai Cawawali Baubau mendampingi Cawali AS Tamrin, dan alhasil menang.
Setelah menjabat Plt Walikota Baubau, selanjutnya iapun menduduki posisi Walikota Baubau defenitif, menggantikan AS Tamrin yang meninggal dunia pada 13 Januari 2022 (Alfatihah untuk Almarhum). Pileg kali ini, Monianse kembali berhasil mendudukkan 3 legislator PDIP di kantor DPRD Kota Baubau, yang digadang-gadang menempati salahsatu kursi Wakil Ketua.
H Zahari adalah Ketua DPRD Kota Baubau. Namanya mulai populer saat memimpin sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Baubau, selanjutnya ia dipercaya sebagai Ketua Tim Pemenangan Cawali-Cawawali AS Tamrin-Monianse, yang memperoleh kemenangan, dalam Pilwali 2018.
Kala itu, Zahari juga berhasil mengantarkan Partai Golkar mencapai puncak kejayaan dengan menduduki 4 kursi DPRD Kota Baubau, dan dia sebagai Ketua-nya.
Zahari salah seorang pengusaha bidang perdagangan, yang belakangan juga merambah bidang konstruksi, dan usaha lainnya.
Pileg kali ini, Zahari kembali berhasil menghantarkan Partai Golkar meraih suara terbanyak, dan dengan 3 kursi, legislator Partai beringin kokoh kembali menduduki kursi Ketua DPRD Kota Baubau.
Nasiru adalah seorang politisi senior yang terbilang mapan dalam berpolitik. Terbukti eksistensinya, Nasiru menahkodai Partai Gerindra Kota Baubau, dan semakin diperhitungkan tatkala ia berhasil mencapai posisi Wakil Ketua DPRD Kota Baubau, menempatkan 3 legislator Gerindra di DPRD Kota Baubau, dalam Pileg 2019 lalu.
Pileg yang baru usai, 14 Februari 2024, Nasiru kembali berhasil menempatkan 3 legislator Partai Gerindra di kantor DPRD Kota Baubau, dia salahsatunya. Dengan posisi Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, sebagai pemenang Pilpres (Versi Quick Count), bargainning position Nasiru cukup strategis untuk diusung sebagai Cawali yang berpotensi menang.
Pesta demokrasi masih berlanjut, dengan tetap akan dibayang-bayangi money politik. Betapa tidak, dalam Pileg barusan, terpotret nyata praktek money politik atau yang lebih populer dengan sebutan serangan fajar.
Terjadi dimana-mana, langsung, umum, bebas, dan bukan rahasia. Money politik sudah mem-budaya?. Ironis, sebab mayoritas warga lebih memilih untuk permisif dengan praktek bagi-bagi uang ini. Bahkan berbangga diri menjadi salah seorang pelaku diantaranya, menjadi peluncur / pembagi uang serangan fajar.
Memang aneh bin ajaib, money politik dianggap bukan aib, atau hal tabu lagi. Bahkan sudah menjadi semacam tren lima tahunan.
Sudahlah, mari kita wkwkwkwkwk bersama, tunaikan ibadah puasa Ramadhan dengan penuh hikmad.
Catatan kaki:
Keempat Ketua Parpol berpotensi maju Bacawali diatas mesti menyiapkan kuda-kuda, untuk mengatasi jurus dari para “pendekar mabuk” non Parpol, yang juga berkeinginan kuat mendapatkan surat rekomendasi dari Ketua Umum Parpol, untuk diusung sebagai Cawali.
Belum lagi, adanya gerakan-gerakan tambahan dari internal pengurus atau anggota Parpol, yang menjadikan Pilwali sebagai momentum olahan “akal bunuh akal” untuk panen cuan, maupun sekedar pemuas harapan.
” Dalam gelanggang politik, kaum elite identik meraih kekuasaan, sedangkan rakyat hanyalah kaum ‘pandir’ “. (LaMIM)
Baca juga:
Komentar