Harapan dan Peluang Budidaya Udang Vaname di Baubau!

Baubau

Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse menghadiri langsung panen udang vaname di Balai Budi Daya Perikanan Kolagana (BBPIK), di Kelurahan Palabusa, Kecamatan Lealea. Iapun menaruh harapan besar, agar demplot BBPIK yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Perikanan Kota Baubau menjadi tempat percontohan bagi penduduk sekitar, dan masyarakat perikanan Kota Baubau pada umumnya, untuk belajar membudidayakan udang vaname.

Monianse mengatakan, dengan teknik kolam bioflok/terpal seperti ini, maka akan lebih menghemat waktu panen, produktivitas lebih tinggi, dan lebih mudah dalam kontrol serta pemeliharaannya. Untuk menjawab tantangan industri 4.0, dimana tak terkecuali terdampak pada sektor perikanan, khususnya budidaya udang, sistem bioflok/terpal merupakan terobosan baru, yang dipakai untuk menggenjot produktivitas budidaya udang.

Monianse menjelaskan, program ini dilaksanakan sebagai upaya pemerintah melibatkan kaum milenial, untuk mencoba mengembangkan budidaya udang. Sehingga daerah diharapkan dapat berbuat melalui program dan kegiatan yang sejalan dengan tujuan itu.

“Kita patut bangga dan bersyukur karena telah melakukan hal tersebut, dengan keberhasilan panen kita pada hari in,” ungkapnya.

Harapannya, agar kegiatan panen seperti ini tidak hanya sekedar seremoni, namun harus menghasilkan outcome. Sehingga dapat memberi nilai tambah bagi peningkatan keterampilan pembudidaya udang di Kota Baubau, selain itu, diharapkan dapat menjadi potensi sumber pendapatan daerah baru, melalui BBPIK.

Lebih jauh Monianse mengulas, semua hal ini dapat terwujud jika ada kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Melalui kegiatan-kegiatan teknis yang dilakukan dalam mengedukasi masyarakat dan kelompok-kelompok pembudidaya ikan, agar dapat meningkatkan kemampuan/skill terkait-teknik. Bagaimana cara pembudidayaan udang vaname skala rumah tangga, sehingga diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat pesisir di Kota Baubau.

Menurutnya, peluang investasi pada udang vaname di Kota Baubau sangat menjanjikan. Dengan dukungan infrastruktur yang ada, posisi Kota Baubau yang strategis, serta akses dan peluang pasar yang terbuka. Keberadaan demplot BBPIK ini dapat menjadi langkah awal yang baik, agar bisa dilihat oleh investor luar, untuk dijadikan peluang bisnis di Kota Baubau.

“Sudah saatnya kita membuka diri dan mengeluarkan semua potensi yang kita miliki, untuk memajukan daerah yang kita cintai ini. Kemajuan daerah kita terletak dari seberapa besar apa yang bisa kita berikan, bukan apa yang kita dapat dari daerah ini,” spiritnya.

Kepala Dinas Perikanan Kota Baubau Yulia Widiarti mengatakan, pihaknya menargetkan bisa menghasilkan 1 sampai 2 Ton udang vaname, dari semua tempat penampung yang digunakan saat ini. Selanjutnya, pasca panen pihaknya berusaha kembali, sebab meskipun belum dipayungi Perda, akan tetapi hasilnya akan dikumpul dan diakumulasi dari anggaran yang terjual, dan digunakan kembali untuk pembenihan, atau membeli bibit lagi.

Yulia menuturkan, dalam setahun bisa tiga sampai empat kali siklus, sehingga mudah-mudahan dengan dana yang ada, bisa membuat demplot lagi. Namun untuk saat ini, fokusnya pada operasional, dan juga pembelian bibit baru.

“Diharapkan pada percontohan ini kita bisa melakukan pembinaan pada masyarakat, agar nantinya mau untuk melakukan budidaya seperti ini,” harapnya.

Dinas Perikanan kata Yulia, siap melakukan pembinaan, pun bila masyarakat mau memulai dengan demplot diameter kecil, ataupun besar. Semua tergantung pada keadaan lahan dan ketersediaan dana, dimana untuk itu pihak Bank pun mendukung bila ada masyarakat yang hendak melakukan pinjaman untuk budi daya udang vaname

Ditambahkan, bahwa bibit udang vaname masih didatangkan dari Sidrap Sulsel, dengan modal sekitar Rp 8juta. Target pasar saat ini masih untuk memenuhi kebutuhan lokal. (Redaksi)

Berita terkait ⬇️

Komentar