Hugua Tegas Tentang Dua Sultan Buton, Sultan LM Sjamsul Qamar Ingatkan Kepton!

Baubau

Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Hugua menegaskan bahwa pemerintah seharusnya berlaku adil dan tidak perlu mempersoalkan adanya dua Sultan Buton. Sebab keduanya memiliki kelembagaan dengan pembenaran dan normanya masing-masing.

Hal ini diungkapkan Hugua usai menghadiri halalbihalal yang diselenggarakan Lembaga Adat Kesultanan Buton (LAKB) yang dipimpin Sultan La Ode Muhammad Sjamsul Qamar.

“Saya kira dua-duanya ada anutannya, bagi saya inilah pranata sosial. Mestinya jangan dipersoalkan, jadi pemerintah harus berlaku adil ditengah-tengahnya, karena kan masing-masing punya pembenaran,” tegasnya, di Istana Ilmiah, Kota Baubau, Senin (14/4/25) siang.

Hugua melanjutkan, bila dirinya sebagai Wakil Gubernur hanya mengakui salahsatu Sultan yang ada, maka itu adalah provokasi.

“Kalau saya sebagai wakil gubernur mengakui salahsatunya, sebetulnya kan memprovokasi. Jadi kalau saya masing masing ya jalan dengan norma masing masing,” ucapnya.

Hugua menilai sudah selayaknya dinamika organisasi, yang menurutnya justru sebuah perkembangan.

“Ya memang demikian organisasi, tidak menutup kemungkinan termasuk begini juga. Ini indikator perkembangan sesungguhnya,” nilainya.

Hugua mengucapkan terima kasih kepada LAKB, Sultan LM Sjamsul Qamar, yang telah mengundang Gubernur Sultra H Andi Sumangerukka dan dirinya selaku Wakil Gubernur Sultra.

“Beliau (Gubernur Sultra) ada acara yang tidak bisa ditinggalkan di Kendari, sehingga beliau tadi jam 12 tepatnya, sudah menuju Kendari melalui speedboat,” jelasnya.

Sebagai himbauan, Hugua menekankan bahwa lembaga kesultanan bekerja bagaimana menjalankan kearifan kesultanan dan kebudayaan Buton yang begitu agung. Sebab itulah pemerintah harus menyatu dengan lembaga kesultanan, mewujudkan keamanan dan ketertiban, karena tugas pemerintah yang pertama adalah keamanan.

“Keamanan dan ketertiban bukan hanya tugasnya polisi bukan hanya tugasnya tentara, tetapi salahsatu tugasnya lembaga adat, untuk membangun kearifan lokal, demi relung relung nilai budaya lokal itu berkembang, sehingga justru menjadi sebuah kekuatan. Ya bersama aparat bareng bareng ya, itu,” urainya.

Hugua berpandangan bahwa skala dunia, budaya dan adat Buton bukan lagi hanya sekedar cerita, tetapi bagaimana generasi yang ada sekarang menunjukkannya?, bisa atau tidak.

“Kalau sejarah banyak, mulai dari Aristoteles, Isac Newton, segala macam ceritanya semua saling melengkapi saling mengatakan. Tapi bisa nggak kita buktikan kepada dunia bahwa kearifan lokal kami ini menjadi anutan dunia. Ini yang paling penting, anutan buat masyarakat, buat kita semua,” lugasnya.

Sultan LM Sjamsul Qamar mengatakan, pihaknya menggelar halalbihalal juga sebagai penyambutan serta apresiasi atas kehadiran Gubernur Sultra dan Wakil Gubernur Sultra di Baubau. Sekaligus hendak menyampaikan tentang usulan pembentukan Provinsi Kepulauan Buton.

“Kita ingin mengingatkan kepada bapak Gubernur, sebelum beliau menjadi Gubernur, beliau pernah berjanji bahwa dalam periode beliau ini, akan memekarkan Kepton. Sebenarnya kita ingin sampaikan, tapi kebetulan beliau tidak hadir,” katanya.

Sultan LM Sjamsul Qamar berharap, usai halalbihalal, InsyaAlllah akan dijadwal kembali pertemuan dengan Gubernur Sultra. Berlanjut dengan agenda LAKB yang dalam waktu dekat akan melakukan pelantikan di Barata Tiworo, sembari persiapan ke DPR RI, menindaklanjuti kembali usulan pembentukan Provinsi Kepulauan Buton.

“Kita sementara cari moment yang tepat (Ke DPR RI”, InsyaAllah kita terus perjuangkan (Pembentukan Provinsi Kepualauan Buton),” pungkasnya.

Halalbihalal dihadiri beberapa Bupati di wilayah Kepton, juga Sekda Baubau.

(Redaksi)