Salah satu kambing yang buta diduga karena obat expired.
Baubau
Beberapa ekor kambing ternak milik seorang warga di Kota Baubau mengalami kebutaan, diduga karena obat mata yang sudah kedaluwarsa.
Obat mata khusus untuk kambing dan sapi tersebut dibeli Basiran dengan maksud untuk menyembuhkan sakit mata yang diderita kambing-kambing miliknya. Namun ironis, bukannya sembuh, justru kambing-kambing miliknya ia temukan sudah tidak bisa melihat, dengan kedua mata berair dan tertutup.
“Awalnya semua sehat, hanya satu ekor yang merah matanya. Saya pikir akan berjangkit, makanya saya kasi obat mata semuanya. Padahal besoknya dia buta, makanya saya beli lagi obat yg sama ditempat yang sama, karena saya curiga obatnya bermasalah, padahal benar adanya (Diduga Expired),” ungkap Basiran.
Lebih dua puluh ekor kambing yang diternak di kebun mantan konsultan, yang sudah sekian tahun beralih minat menjadi pekebun dan peternak ini.
“Kalau saya berpikir, ini bukan soal kambingku yang jadi terganggu kesehatannya, tapi tindakan yang menjual obat, sengaja menghilangkan expayernya (Tanggal Expired dihilangkan),” tegasnya.
Basiran meminta pemerintah kota (OPD terkait) untuk melakukan razia, dan memberi sanksi tegas atas pelanggaran, penjual obat-obatan hewan yang sudah kedaluarsa, karena dapat merugikan peternak. Yang terjadi pada kambing ternaknya, Ia tengah mempertimbangkan akan menempuh langkah hukum, bila penglihatan hewan ternaknya tak kunjung membaik, melihat seperti sediakala.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distantangan) Kota Baubau, drh Jusriati, menyebutkan, pihaknya secara berkala rutin melakukan razia. Namun untuk tindakan hukum, hanya sampai pada penyitaan barang temuan pelanggaran, juga pemberian sanksi administrasi.
Untuk kasus kebutaan pada kambing milik Basiran, Jusriati belum bisa memastikan penyebabnya, sebab harus dilakukan pemeriksaan langsung.
Lebih lanjut, Jusriati menjelaskan secara singkat, bahwa sakit mata atau pink eye disebut juga penyakit bular mata/ radang mata/katarak, atau kelabu mata yang juga sering terjadi pada kambing. Disebabkan oleh mikroorganisme pathogen, benda asing, trauma dan perubahan iklim.
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya infeksi pink eye antara lain lalat, debu, kelembaban, musim, kepadatan hewan di dalam kandang, serta kualitas makanan. Masa inkubasi biasanya dua sampai tiga hari, kadang-kadang lebih panjang.
Kata Jusriati, hewannya demam, depresi dan penurunan nafsu makan, mata mengalami konjunctivitis, kreatitis, kekeruhan kornea dan lakrimasi. Pada kasus yang berat dapat menimbulkan ulserasi kornea dan kebutaan.
Iapun menghimbau kepada para peternak, bila hewan ternaknya sakit, dapat menyampaikan langsung ke Distantangan, Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Atau bisa pula melalui petugas peternakan, yang selalu siap turun langsung ke lapangan.
“Bila hewan peliharaan peternak sakit sebaiknya konsultasi dulu dengan yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan. Supaya tidak terjadi kesalahan penggunaan obat, dan bisa memberikan obat yang tepat pada hewannya,” himbaunya. (Redaksi)
Komentar