Baubau
Universitas Muhammadiyah Buton (UM Buton) terus menunjukan kelasnya sebagai salah satu kampus terbaik di Sulawesi Tenggara (Sultra). Mulai dari akreditasi yang terus meningkat, sarana prasarana, fasilitas penunjang perkuliahan yang sangat memadai, para dosen kompeten serta berintegritas, hingga berbagai prestasi yang diraih insan akademika-nya.
Tak heran jika kampus yang dipimpin Rektor Dr Wa Ode Al zarliani SP MM ini, setiap tahunnya dibanjiri mahasiswa baru, yang hendak menempuh pendidikan strata satu (S1), berbagai jurusan keilmuan.
Berita kali ini, lebih khusus kita mengorek tentang prestasi yang diraih mahasiswa program studi Ilmu Pemerintahan (Ipem) Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Pemerintahan (FISIP) UM Buton.
Seperti diuraikan Dekan FISIP Ansar Suherman SIP MIKom, melalui Ketua Program Studi (Kaprodi) Ipem LM Azhar Sa’ban SH MIP.
Diawali dengan ungkapan rasa apresiasi kepada penyelenggara maupun mahasiswa, yang ikut sebagai peserta Lomba Essay Tingkat Nasional. Bertema “Kepemudaan dan Pemerintahan”. Lomba yang diselenggarakan Program Studi Ilmu Pemerintahan, Universitas Halu Oleo, bekerjasama dengan DPR RI, dan Pemuda Kreatif Sultra.
Kata Azhar, Prodi Ipem UM Buton mengutus delegasi, seorang mahasiswa bernama La Gufran. Kategori Kepemudaan dan Inovasi Pelayanan Publik. Mengangkat judul essay “Optimalisasi Potensi Pemuda Untuk Inovasi Pelayanan Publik yang Inklusif”, La Gufran meraih juara II.
Keberhasilan yang diraih La Gufran, tidak terlepas dari dukungan banyak pihak. Untuk itu pihaknya mengucapkan terimakasih.
“Jadi konsepnya berkompetisi sekaligus berkolaborasi, dan mensyukuri setiap hasil sebagai wujud dari perjuangan diri dan dukungan dari banyak pihak. Teman-teman anda, dosen pembimbing, doa dari orangtua, itu semua merupakan bagian dari sukses kita semua,” spiritnya.
Lebih jauh, alumni pasca sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tersebut menuturkan, banyaknya jumlah pemuda di Indonesia, seharusnya menjadi aset berharga untuk memperbaiki dan membantu pemerintah dalam pemenuhan cita-cita negara. Terutama dalam memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Begitu juga dalam upaya percepatan pemenuhan pelayanan publik yang berkualitas. Pemuda merupakan subyek dalam Pelayanan Publik. Pemuda dapat berperan sebagai kontrol sosial dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
Azhar menguraikan, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan para pemuda dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik;
Pertama, membangkitkan kesadaran akan hak dan kewajiban masyarakat dalam pelayanan publik, dengan cara memberikan edukasi dan sosialisasi seputar pelayanan publik.
Kedua, membangkitkan sikap kritis terhadap penyelenggaraan pelayanan publik, dengan cara berperan aktif dalam mengawasi pelayan publik dan menyampaikan kritik, saran, masukan serta pengaduan dalam pelayanan publik.
Ketiga, meningkatkan partisipasi Pemuda dalam perumusan kebijakan terkait pelayanan publik.
Ditambahkan, prestasi mahasiswa merupakan bagian dari semangat pantang menyerah. Untuk suatu tujuan jangka panjang berdasarkan keinginan, cita-cita, dan panggilan hidup dalam mewujudkan apa yang menjadi keyakinan mahasiswa untuk diwujudkan.
“Jika semua mahasiswa memiliki semangat berprestasi, Indonesia akan cepat maju dan generasi unggul akan lahir,” optimisnya. (Redaksi)
Komentar