Keturunan La Ode Pasombala, Bobato Mancuana Lakina Sampolawa, Akan Menggelar Ritual Piharoa Bhanua Wauwangkarawu

Rumah La Ode Pasombala, Bobato Mancuana Lakina Sampolawa (Wauwangkarawu)

Buton Selatan

Cucu keturunan La Ode Pasombala, Bobato Mancuana Lakina Sampolawa, akan menggelar ritual Piharoa Bhanua Wauwangkarawu, di Kelurahan Jaya Bhakti (Mambulu), Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan.

Ketua Panitia, Ir. LM Insan Al Arif Rihani, S.T., CST, menjelaskan, Piharoa Bhanua Wauwangkarawu adalah ritual adat tahunan bagi generasi keturunan Bobato Mancuana Lakina Sampolawa, bersama warga masyarakat Sampolawa.

Ini mengandung maksud dan tujuan untuk mendoakan dan mengenang kiprah para leluhur, khususnya La Ode Pasombala, yang dahulu mengabdikan diri, mengkoordinir Buton, dari bagian selatan sampai timur (Zaman Kesultanan Buton). Kegiatan ini juga mengandung maksud mempererat ikatan silahturahim.

Ritual ini perdana dilaksanakan, dan akan dirangkaikan dengan beberapa kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya. Digawangi kepanitiaan yang solid, yang didalamnya diperkuat unsur Mahasiswa, Pemuda Sampolawa.

Hingga saat ini, tercatat, ratusan cucu keturunan La Ode Pasombala masih bermukim di Mambulu, Katilombu, juga menyebar di wilayah eks Kesultanan Buton, maupun di beberapa wilayah nusantara, juga mancanegara.

La Ode Pasombala dikenal bijaksana dalam melayani, mengayomi masyarakat. Ia teguh dalam memperjuangkan serta membela kepentingan masyarakat.

Dalam riwayat kepemimpinannya sebagai Lakina Sampolawa, La Ode Pasombala berhasil mengusir musuh musuh negeri, semisal bajak laut dari Tobelo. Mereka para pemeras, perampok harta benda, pengganggu kenyamanan serta ketenteraman hidup masyarakat Buton kala itu.

Suri teladan La Ode Pasombala, Wauwangkarawu, terus menjadi panutan, pegangan cucu keturunannya dalam menjalani kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, serta bakti pada daerah, bangsa dan negara. (Redaksi)

Komentar