KPU Baubau Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim

Baubau

Komisi Pemilihan Umum Kota Baubau menggelar doa bersama dan menyantuni anak yatim piatu. Giat digelar Senin (22/8/24) sore, dalam rangka sukses dan lancarnya penyelenggaraan tahapan Pemilihan Umum 2024.

Menghadirkan Ustadz Hamdani, yang sebelum menuntun dzikir dan doa, terlebih dahulu memberikan tauziah pencerahan singkat.

Hadir Ketua Edi Sabara dan Komisioner, Farida, La Ode Fridi, La Ode Supardi, dan Mukmin, beserta seluruh staf KPU Baubau, serta anak yatim piatu penerima santunan.

Edi Sabara mengatakan, giat ini merupakan instruksi langsung dari KPU RI, dan digelar serentak oleh KPU pusat, provinsi, juga kabupaten/kota se Indonesia, usai sholat Ashar.

“Kita berdoa bersama agar sesuai harapan kita semua, bahwa penyelenggaraan Pemilu dari tahap awal hingga akhir dapat berjalan lancar dan sukses,” kata Edi Sabara.

Ustadz Hamdani mengungkapkan, KPU Baubau melaksanakan dzikir dan doa bersama dalam rangka menghadapi pekerjaan yang panjang. Mudah-mudahan dengan dzikir dan doa serta siraman rohani yang singkat, bisa jadi pembekalan, menguatkan jiwa dan fisik semua anggota KPU yang bekerja, sehingga selamat, dan menyelesaikan pekerjaannya dengan paripurna.

Hamdani menitip pesan, bahwa muslim yang baik tidak masuk lubang dua kali, artinya kesalahan dimasa lalu tidak boleh terulang dimasa yang akan datang. Bila yang lalu masyarakat sempat beradu dengan pemerintah, beradu dengan KPU, kini semua harus duduk bersama.

“Bagaimanapun juga KPU adalah manusia seperti kita. Bahkan ketika mendengarkan cerita langsung dari Ketua KPU Baubau, kita rasanya tidak tega mendengarkan jam kerja selama 24 jam, dan siap komitmen dengan segala resiko yang ada,” tuturnya.

Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mendedikasikan diri di Kantor Kementerian Agama Kota Baubau ini meminta masyarakat memahami, mengerti, serta mensuport kerja-kerja KPU.

“Saya pribadi sebagai ASN mendengar jam kerja sepanjang itu, rasanya kapan waktu untuk anak istri di rumah. Maka disini masyarakat bukan mencurigai dan mudah diadu domba oleh pihak-pihak tertentu, yang merasa tidak puas dengan hasil Pemilu,” harapnya.

Dalam prosesnya, permasalahan yang terjadi dalam penyelenggaraan Pemilu secara keseluruhan bukan semata kesalahan KPU. Sebab menurut Hamdani, KPU hanya membantu
menyelenggarakan Pemilu, menjembatani aspirasi masyarakat, agar bisa membentuk pemerintahan yang dikehendaki oleh masyarakat itu sendiri.

Hamdani menambahkan, dalam Alquran Allah SWT berpesan,
wahai orang-orang yang beriman “InsyaAllah kita semua hamba Allah yang beriman”, jauhi dari prasangka, karena prasangka didalamnya ada dosa.

“Jadi kita harus niat yang baik, proses yang baik, berakhir dengan hasil yang baik. Itu husnul hotimah,” terangnya.

Usai tauziah pencerahan singkat, kemudian dzikir dan doa bersama, kemudian santap sore, dilanjutkan dengan penyerahan santunan kepada anak yatim, giat ditutup dengan berfoto bersama. [Red]

Komentar