“Lama Tidur, Pegiat OMS Baubau Agendakan Koja-Koja”

Sukri Rauf

Baubau

Para pegiat Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) Kota Baubau menggelar Silaturahmi dan Halalbihalal Keluarga Besar OMS yang pernah eksis di Baubau dan sekitarnya. Giat yang baru digelar setelah fakumnya OMS selama hampir satu dekade ini bertujuan untuk memperkuat kembali ikatan kebersamaan, kekompakkan, khususnya antar OMS di Negeri Sara Pataanguna.

Giat akan diisi dengan pembacaan ayat suci Alquran – Hikmah Halalbihalal – Koja-koja (Bahasa Wolio : Bincang-bincang) santai ini, mengangkat tema “Menggugah Eksistensi OMS”. Selasa 23 April 2024 Pukul 19.00 – selesai, bertempat di Kedai Uncle Bus Baubau, inisiator Sukri Rauf, Bustan Ahmad, Saharuddin, Nasrun.M.Sidi, Djafar Barutji, Amsila Taufik, Yulnu, dan Ustad Muhammad Peter.

Syukri Rauf mengatakan, dalam kurun waktu 5-7 tahun ini, eksistensi OMS di Baubau hampir tidak nampak. Para aktor OMS yang sebelumnya cukup aktif dalam menggarap berbagai isu advokasi, pemberdayaan masyarakat, dan kontrol sosial, dalam mendorong terciptanya demokrasi, disibukkan dengan berbagai aktivitas mereka masing-masing, sehingga nyaris kelembagaan OMS tidak terurus.

“Ini menjadi masalah jika dibiarkan tanpa adanya upaya untuk menggugah para aktor, agar menggerakkan kembali mandat OMS, dan memunculkan kader-kader muda yang punya potensi,” ungkapnya.

Menurut Direktur LSM Sintesa ini, ada lebih 10 OMS yang pernah bergerak pada tiga isu diatas,. Namun saat ini sepertinya hampir semua pada tidur, kecuali aksi-aksi mahasiswa dan kelompok yang terbentuk kanena kepentingan masing-masing.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menggugah semangat aktor-aktor OMS, sebagai pemicu bangkitnya OMS untuk kembali menjalankan mandatnya.

Ditambahkan Ustad Muhammad Peter, bahwa OMS saat ini sudah hampir mati suri secara organisasi, sehingga tidak lagi memberi warna dan peran terhadap masyarakat, maupun peran dalam mendorong pembangunan daerah. Hal inilah yang memotivasi para inisiator, untuk membangun kembali diskusi dan silaturahmi dalam momentum halalbihalal.

Hikmah halalbihalal kata Ustad, pentingnya memperkokoh tali persaudaraan dalam era modern dan digitalisasi. Karena temu dan tatap muka langsung antar sesama dan lintas organisasi, akan semakin jauh lebih sulit dibanding temu online.

“Sehingga momentum halalbihalal bisa menjadi ajang silaturahmi temu kangen dan saling memaafkan. Terutama memberi maaf, karena memberi maaf jauh lebih berat daripada meminta maaf,” pungkasnya. (Redaksi)

Komentar