LDKM Usai, 10 Mahasiswa Ilmu Pemerintahan FISIP UM Buton “SIAP”

Baubau

Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Buton (IMPRESIP FISIP UM Buton) telah usai, Minggu 26 November 2023. Peserta LDKM, lima orang putera dan lima orang puteri, “SIAP” terjun ke dunia kampus nan dinamis, serta progresif.

Mereka adalah para mahasiswa yang diyakini akan lebih bersemangat, lebih termotivasi, dan lebih terarah lagi, dalam proses menempa diri, mengasah skill, intelektualitas, sekaligus mewujudkan berbagai kegiatan pengabdian pada masyarakat.

Ketua Program Studi (Kaprodi) Ilmu Pemerintahan FISIP UM Buton, LM Azhar Sa’ban, S.H., M.I.P, mengatakan, sesuai tujuannya, LDKM menciptakan pemimpin berintegritas, bermoral, dan berlandaskan Pancasila. Maka diharapkan, dalam diri mahasiswa, tertanam jiwa kepemimpinan yang berintegritas, dan mereka terus meningkatkan kemampuan atau skill dalam memimpin.

LDKM kali ini juga dibarengi dengan kegiatan pengabdian pada masyarakat. Sebagai wujud kehadiran mahasiswa, membantu masyarakat, tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun.

“Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan salah satu bagian dari Catur Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat),” katanya.

Azhar menguraikan, manfaat pengabdian pada masyarakat, bagi Mahasiswa, yakni :

  1. Meningkatkan kepedulian sosial
    Dalam kegiatan ini, mahasiswa akan berinteraksi dan ikut membangun lingkungan masyarakat. Dengan melihat kehidupan masyarakat, mahasiswa akan bersikap lebih kritis, serta meningkatkan simpati dan empati terhadap orang lain. Lebih baik lagi, jika mereka menyadari adanya isu sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat tempat mereka berkegiatan.
  2. Mengembangkan soft skill dalam berkomunikasi
    Berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat, mendorong mahasiswa berinteraksi langsung dengan warga setempat. Dalam hal ini dibutuhkan keaktifan, dan sikap komunikatif, agar mahasiswa mampu memahami latar belakang warga dan kesehariannya.
  3. Belajar hal baru
    Mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat, berarti beradaptasi dengan aktivitas warga setempat. Disaat bersamaan, mahasiswa juga mempelajari karakteristik, adat istiadat, dan kebiasaannya.

Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan dalam LDKM kali ini, adalah menjaga kebersihan lingkungan. Kebersihan lingkungan mempunyai peranan yang sangat penting, dan tak terpisahkan dalam kehidupan manusia.

“Menjaga kebersihan lingkungan sama artinya menciptakan lingkungan yang sehat, bebas dari kotoran, seperti sampah dan bau yang tidak sedap. Dengan lingkungan yang sehat, masyarakat tidak akan mudah terserang berbagai penyakit, seperti demam berdarah, malaria, muntaber dan penyakit lainnya,” urainya.

Tak hanya menyangkut kesehatan, lanjut alumni pasca sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, kebersihan lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap kenyamanan, keindahan dan keasrian lingkungan, yang nantinya bermuara pada kedamaian. Semua dapat diraih dengan melakukan perbuatan kecil dan sederhana, dimulai dari menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Azhar mengucapkan selamat kepada para mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan yang telah mengikuti LDKM.

LDKM diselenggarakan di Samporona, Kelurahan Kaisabu Baru, Kecamatan Sorawolio, Kota Baubau.

Ketua Panitia LDKM, Sahru Ramadhan, menambahkan, bahwa LDKM merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam manajemen sebuah lembaga, dalam menyongsong dan mempersiapkan perubahan masa depan yang lebih baik, untuk masyakarat dan untuk dirinya sendiri.

LDKM kali ini, kata dia, IMPRESIP mengangkat tema “Membentuk Kader Yang Disiplin, Intelek dan Berjiwa Kepemimpinan”. Bertujuan untuk melatih para mahasiswa/i Program Studi Ilmu Pemerintahan, menjadi seorang yang mampu memimpin dalam organisasi, dan harapannya mampu menjadi pemimpin di masyarakat kelak.

Tujuan umum LDKM :

  1. Membentuk mahasiswa yang memiliki jiwa kepemimpinan yang hebat untuk organisasinya, terlebih lagi menjadi pemimpin yang hebat untuk dirinya sendiri.
  2. Melatih dan menanamkan kemampuan mahasiswa dalam public speaking agar mampu bersosialisasi di dalam maupun di luar organisasinya.
  3. Membentuk mahasiswa dalam sebuah manajemen aksi, agar mengetahui bagaimana tahapan-tahapan yang benar dalam beraksi.
    4.Menanamkan sikap dewasa dan istiqomah dalam berorganisasi. (Redaksi)

Berita terkait ⬇️