LM Sumarlin “GEMPARKAN BUTON”

LM. Sumarlin

Catatan LM Irfan Mihzan
(Pendiri/Pemimpin Redaksi Kasamea.com)

Muda, enerjik, sarat pengalaman, ‘success man’, namun tetap santun dan penuh sahaja. Kesan ini yang terlihat dari La Ode Muhammad (LM) Sumarlin, seorang Putera Buton yang sebentar lagi didaulat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Kabupaten Buton (Kadin Buton). Sesuai jadwal, Musyawarah Kabupaten (Muskab) IV pemilihan Ketua Kadin Buton bakal digelar 6 Februari 2023, dan Sumarlin sebagai calon tunggal, yang secara otomatis akan terpilih secara aklamasi.

Sumarlin menyatakan kesiapannya menahkodai Kadin Buton, semata untuk kembali mendedikasikan diri sesuai kapasitas kompetensi keahlian sebagai seorang entrepreneur. Berkontribusi dalam pengembangan potensi Buton, sesuai platform Kadin, dan hubungan relationship, kemitraan dengan rekan-tekan pengusaha  dalam dan luar negeri.

Sumarlin memiliki optimisme yang tinggi, bahwa kedepan, dengan kekompakkan rekan-rekan pengurus Kadin Buton yang juga berlatarbelakang pengusaha/wirausahawan, yang tentu saja tak lepas dari kerjasama, koordinasi yang baik bersama pemerintah daerah, insyaAllah hadirnya Kadin Buton bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat. Mendorong pengembangan berbagai potensi SDA, SDM, demi kesejahteraan, dan kemajuan Buton.

Satu kalimat pamungkas, sebagai spirit kelak dirinya menjabat Ketua Kadin Buton, Sumarlin menegaskan komitmen, tekad, serta kesungguhannya untuk membawa Buton ke arah perubahan yang lebih baik, dengan jargon,”Bangkitkan Perekonomian Buton,” tegasnya, di sekretariat Panpel Muskab IV Kadin Buton, di salah satu hotel ternama di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Usai mengembalikan berkas pendaftaran bakal calon ketua Kadin Buton, Senin 30 Januari 2023, Sumarlin mengulas buah pikirnya, dalam wawancara singkat sebagai berikut:

Ifan: “Mengapa Kadin Buton?.”

Sumarlin: “Saya putera daerah Buton, berbekal sebagai seorang pengusaha, dan saat ini juga sebagai salah seorang pengurus Kadin Sultra dengan jabatan Wakil Ketua,”

“Saya sudah cukup lama ‘keluar’ (Menempa diri, malang melintang dalam dunia usaha). Melihat potensi Buton yang sangat besar, dapat dikelola, serta dimanfaatkan dengan lebih baik lagi,”

“Melalui Kadin Buton saya juga bisa mengimplementasikan ilmu yang saya punya, khususnya tentang investasi atau dunia usaha di daerah yang kita cintai”.

Ifan: “Bicara potensi Buton, apa tanggapan abang?”.

Sumarlin: “Saya sudah mengidentifikasi potensi-potensi yang bisa dikembangkan, karena pengalaman saya di Kadin Sultra, dan juga kebetulan pengalaman saya di dunia usaha. Saya melihat banyaknya link yang bisa kita dapatkan dari keadaan ini, bisa dapat jalur ke Kadin-Kadin provinsi, maupun Kadin kabupaten/kota lainnya,”

“Saya melihat bahwa komoditas di Buton selama ini masih tersembunyi, belum maksimal dimanfaatkan, dan juga, ternyata punya nilai tambah atau nilai jual yang bagus diluar. Melalui pintu Kadin ini, maka saya akan membangun sinergi dengan pengusaha-pengusaha lokal, khususnya di Buton, supaya mereka juga punya tempat, mereka juga punya nama, dan hasil-hasil alam ini, khususnya perikanan, pertambangan, punya nilai tambah yang bisa menguntungkan untuk masyarakat,”

“Belum lagi potensi peternakan, pertanian dan perkebunan, semua potensi bisa dikembangkan, termasuk juga kepariwisataan. Khusus potensi perikanan, peternakan dan perkebunan, kita ketahui Buton salah satu penyuplai utama kebutuhan konsumsi daerah-daerah tetangga,”

“Kenapa semua potensi itu tidak kita maksimalkan. Misalnya peternakan ayam, ayam petelur, sapi, dan lainnya, bukankah dengan kondisi alam yang ada, semua potensi itu sangat bisa dikembangkan,”

“Tidak kalah penting edukasi ke kelompok-kelompok masyarakat, yang saya pikir masih kurang, dan belum terlalu mendapatkan akses, sehingga mereka tidak paham, bahwa kalau kita fokus dan kita bisa totalitas menjalankan ini, pengusaha-pengusaha lokal juga bisa punya pasar atau output,” urai Sumarlin.

Ifan: “Bagaimana kiat pengembangan berbagai potensi tersebut?”.

Sumarlin: “Kita bisa. Contoh misalnya di daerah lain, baik kabupaten atau kota yang memang ada perubahan signifikan dalam pengembangan potensi daerahnya. Bisa dijadikan partner atau mitra,”

“Saya ini sudah merambah (Berekspansi usaha) dilima provinsi besar, salah satunya Sulawesi Utara. Saya punya dua restoran disana, di Manado, dan saya sendiri salah satu orang yang selalu membeli ikan sebagai bahan baku restoran, karena itu jualan kita. Dan setelah kita bandingkan, mungkin satu banding lima dari sisi harga. Kalau 10.000 disini, disana mungkin 50.000, dan ini ada prospek sebenarnya,”

‘Ditambah Buton ini merupakan daerah jalur tol laut, ibaratnya kalau kemana-mana gampang, bisa menggunakan pesawat, bisa menggunakan juga kapal laut, dan kapal laut ini menurut saya yang link-nya paling terbanyak ya,”

Dengan adanya seperti ini, daerah-daerah yang tadinya sebenarnya kita terjajah oleh pengusaha-pengusaha dari luar Buton, sekarang bagaimana caranya pengusaha-pengusaha ini mereka paham. Secara edukasi mereka paham selisih harga, mereka paham mengenai keuntungannya,”

Ifan: “Bagaimana dengan kriteria pengurus Kadin Buton yang akan abang rekrut, untuk menyukseskan program kerja Kadin Buton kedepan?,”

Surmalin: “Pengusaha/wirausahawan Buton, bukan hanya konsultan atau kontraktor yah. Sekitar 50 persen juga harusnya diisi para pelaku bidang usaha lainnya,” pungkasnya.

Meskipun singkat, pemaparan lugas dan substantif LM Sumarlin menggambarkan kesiapannya menahkodai Kadin Buton.

Diakhir perbincangan saya membuat sebuah simpul, bahwa LM Sumarlin siap meng-GEMPARKAN BUTON (Gerakan Mengembangkan Perikanan, Pertanian/ Perkebunan, Peternakan, Pariwisata, Pertambangan, dan Potensi lainnya dengan Tetap Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Buton). (***)

Berit terkait ⬇


Komentar