Maraton Ungkap Dugaan Korupsi Bandara Busel, Kejari Buton Panggil Mantan Bupati Arusani

Buton

Kejaksaan Negeri Buton maraton mengusut dugaan korupsi Bandara Busel (Kegiatan Belanja Jasa Konsultasi Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan Bandar Udara Kargo dan Pariwisata Kecamatan Kadatua Kabupaten Buton Selatan). Tim Penyidik telah memeriksa sedikitnya 50 orang saksi, diantaranya dari unsur Dinas Perhubungan Busel, pihak ketiga/pelaksana proyek, mantan ketua, serta pimpinan juga beberapa anggota DPRD Busel.

Kini, pemeriksaan sampai pula pada mantan Bupati Busel, H La Ode Arusani, yang menjabat kala itu. Tanggal 12 Juni 2023, tepatnya Senin Wage, Kejari Buton telah melayangkan Surat Panggilan, untuk pemeriksaan.

Kasi Penkum Kejati Sultra, Dodi, mengungkapkan, Arusani tidak memenuhi panggilan pertama, karena berhalangan suatu agenda kegiatan penting. Selanjutnya, Kejari Buton akan kembali menjadwalkan pemanggilan kedua terhadap mantan Wakil Bupati yang kala Pilkada Busel 2017 duet dengan Agus Feisal Hidayat tersebut.

“Yang bersangkutan (La Ode Arusani, red) berhalangan hadir, dan mengirimkan surat untuk penjadwalan ulang. Nanti Penyidik akan menjadwalkan pemeriksaan Senin depan,” kata Dodi, Kamis (15/6/23).

Kasamea.com berupaya mengkonfirmasi Arusani, dengan bertanya melalui kerabat dekatnya, juga pengurus PDIP Busel. Namun upaya belum membuahkan hasil, sebab salah seorang kerabat dekat Arusani menyebutkan bahwa Arusani tengah berangkat keluar daerah.

Berbeda dengan pegurus PDIP Busel, Karlina, yang menyebutkan, bahwa dirinya terakhir kali bertemu Arusani selaku Ketua PDIP Busel, bersama seluruh Bacaleg yang diusulkan PDIP Busel, saat pendaftaran Bacaleg pekan lalu. Dan sampai saat ini, Karlina belum bertemu Arusani lagi.

Karlina mengaku tidak mengetahui sama sekali adanya pemanggilan Arusani untuk diperiksa di Kejari Buton.

Lebih jauh tentang agenda internal PDIP Busel, anggota DPRD Busel ini mengatakan, sepengetahuannya, rapat DPP PDIP sudah dilaksanakan pekan lalu, dan untuk saat ini tidak ada agenda rapat Parpol berlambang kepala banteng bermoncong putih tersebut. Dan untuk lebih jelasnya, Ia pun menyarankan, agar Kasamea.com juga mengkonfirmasi kepada anggota DPRD Busel Fraksi PDIP.

Via pesan elektronik, Kasamea.com berupaya mengkonfirmasi Ketua DPRD Busel La Ode Armada dan anggota DPRD Busel Dodi Hasriadi (Keduanya diusung PDIP Busel), namun belum berhasil mendapatkan informasi yang diharapkan.

Seperti diberitakan sebelumnya, proyek Bandara Busel dianggarkan Rp1,8 M, melalui instansi teknis, Dinas Perhubungan Busel Tahun Anggaran 2020. Berdasarkan penghitungan sementara Penyidik, kasus rasuah yang menyeret nama seorang akademisi ini, diduga merugikan keuangan negara/daerah Rp1,6 M (Total Lost). BPKP juga telah menggelar ekspos penghitungan dugaan kerugian keuangan negara.

(Redaksi)

Baca juga:

Berita lain terkait kasus korupsi Bandara Busel, dapat Anda baca melalui Kasamea.com.

Komentar