Mengapa Menara Pandang Dibangun di Pantai Nirwana?

BAU-BAU

Saat ini di Pantai Nirwana Kota Bau-Bau tengah dibangun Menara Pandang, yang sebentar lagi rampung, dan kemudian dapat dimanfaatkan, sesuai dengan fungsi awal perencanaan pembangunannya.

Sesungguhnya mengapa Menara Pandang dibangun di areal destinasi wisata unggulan Negeri Khalifatul Khamis ini?

Berikut penjelasan singkat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bau-Bau, La Ode Muslimin Hibali, selaku pimpinan OPD penanggungjawab penggunaan anggaran pembangunan Menara Pandang tersebut.

Kata Muslimin, sejak mulai dikunjungi sebagai destinasi wisata, hingga saat ini, di Pantai Nirwana tak pernah ada yang bisa menjamin keamanan dan penyelamatan pengunjung. Sudah berapa nyawa warga berekreasi yang melayang, tanpa ada yang bertanggung jawab terhadap korban yang tenggelam, atau hanyut.

BPBD Kota Bau-Bau menyimpulkan, salah satu penyebab terjadinya kecelakaan hingga korban meninggal dunia, akibat tenggelam atau hanyut, dikarenakan lemahnya pengawasan. Pantai Nirwana selama ini tidak didukung dengan adanya warning dari pihak manapun, jika keadaan sudah dapat menimbulkan bahaya, utamanya pengunjung yang berenang di laut jernih nan biru ikon wisata Kota Bau-Bau tersebut.

“Atau anak kecil yang ke laut, sementara orang tua dan keluarga sibuk dengan foto selfi atau ngobrol dengan teman-temannya. BPBD melihat kekurangan itu, maka hadir dengan mendirikan menara pemantau siaga,” jelasnya.

Muslimin menambahkan, Menara Pandang ini nantinya akan dilengkapi pengeras suara, untuk selalu memberikan warning kepada pengunjung, termasuk warga setempat, bila ada potensi bahaya di laut.
Personil yang akan ditugaskan di Menara Pandang, lanjut Muslimin, Satuan Tugas (Satgas), Relawan, dan tak menutup kemungkinan bersama Palang Merah Indonesia (PMI).

BPBD Kota Bau-Bau merencanakan jadwal tugas pengawasan di Menara Pandang, pada setiap Sabtu dan Minggu.

“Apalagi sekarang sudah masuk musim Barat dengan tinggi gelombang sampai 4 meter untuk perairan Kota Bau-Bau. Tentunya ini mengancam keselamatan warga yang berekreasi, sehingga akan lebih baik, bila ada pihak yang selalu memberikan warning (peringatan, red),” jelasnya.

Awal rencana pembangunan Menara Pandang tersebut kata Muslimin, bukan di lokasi saat ini, tetapi karena desakan dari tokoh masyarakat pengelola Pantai Nirwana, sehingga Menara Pandang dibangun tepat ditengah titik koordinat Pantai Nirwana.

“Awalnya mau dibangun didekat jalan turun villa Nirwana, tetapi pertimbangan tokoh masyarakat dibangun ditengah Pantai Nirwana, untuk lebih memudahkan melihat kalau ada potensi bahaya,” terangnya.

Muslimin memastikan, pembangunan Menara Pandang tersebut telah dilengkapi Izin dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tenggara.

“InsyaAllah tujuan pembangunan Menara Pandang di lokasi tersebut, untuk membantu pengunjung, antisipasi bahaya, juga penindakan awal jika terjadi kecelakaan. Tentu kita sama-sama berdoa, berharap, supaya tidak terjadi bahaya atau kecelakaan,” demikian Muslimin menjelaskan.

[RED]