Pelabuhan Tutup dan Kapal Pelni Tidak Singgah di Beberapa Daerah, Bau-Bau Bagaimana?

BAU-BAU

Terkonfirmasi postingan pengumuman PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), bahwa mulai tanggal 26 Maret 2020 untuk sementara kapal-kapal penumpang PT Pelni tidak singgah di 11 pelabuhan tujuan. Ini disebabkan sehubungan adanya kendala nasional.

Adapun 11 pelabuhan tujuan yang tidak disinggahi untuk sementara waktu, sebagai berikut: Jayapura, Biak, Fak-Fak, Agats, Serui, Kaimana, Labuan Bajo, Timika, Larantuka, Dobo, dan Nabire.

PT Pelni juga memberitahukan, bahwa khusus untuk tujuan Ambon, Sorong, dan Manokwari, tetap disinggahi kapal penumpang PT Pelni, namun, pembelian tiket hanya untuk calon penumpang yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) domisili Ambon, Sorong, dan Manokwari. Bagi calon penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket, akan dikembalikan penuh 100 persen, di loket PT Pelni cabang Bau-Bau.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi call center 021 – 162.

PT Pelni juga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.

Kasamea.com juga memperoleh Up date 26 Maret 2020 tentang penutupan sementara pelabuhan, diantaranya: Provinsi Papua 26 Maret – 9 April 2020, Agats 25 Maret – 29 Mei 2020, Fak-Fak 26 Maret – waktu yang tidak ditentukan, Kaimana 26 Maret – 30 Mei 2020, Sanana 26 Maret – 31 Maret 2020, Labuanbajo 26 Maret – 3 April 2020, Manokwari 24 Maret – 7 April 2020, Timika 26 Maret – 9 April 2020, Blinyu 27 Maret – 9 April, Namrole 27 Maret – 31 Maret 2020.

Biak tidak menutup pelabuhan, tetapi, penumpang wajib membawa atau menunjukkan surat keterangan sehat.

Berita terkait

Pemberitahuan ini menuai tanya, bagaimana dengan daerah lainnya?, lebih khusus lagi di Kota Bau-Bau. Kapan diberlakukan hal yang sama, kebijakan penghentian sementara disinggahi kapal PT Pelni, juga penutupan sementara pelabuhan di Negeri Khalifatul Khamis ini?. Mengingat terus bertambahnya Orang Dalam Pemantauan (PDP), Pasien Dalam Pengawsan (PDP), Suspect, bahkan Positif covid 19 dibeberapa wilayah di Indonesia.

Dengan kondisi, situasi, Kota Bau-Bau sebagai daerah transit kapal PT Pelni, serta penumpang, baik dari wilayah Barat, juga Timur Indonesia. Menyusul adanya aspirasi yang disuarakan Lembaga / Organisasi Mahasiswa, ditambah warga Kota Bau-Bau lainnya, yang bersambut dengan sikap tegas anggota Fraksi Gerindra DPRD Kota Bau-Bau, Acep Sulfan, yang juga mendorong agar pelabuhan dan bandar udara ditutup sementara, termasuk penghentian sementara operasional kapal PT Pelni di pelabuhan Murhum Kota Bau-Bau (tidak disinggahi kapal PT Pelni).

Terkini, Kasamea.com mendapat informasi dari sumber terpercaya, bahwa Pemerintah Kota Bau-Bau telah mengirim surat kepada Menteri Perhubungan RI, perihal Langkah-Langkah / Upaya Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid) 19.

Kepada Menteri Perhubungan RI Pemerintah Kota Bau-Bau mengemukakan pemikiran untuk menutup sementara pintu pintu keluar masuk orang orang, baik melalui Bandara Betoambari, maupun melalui Pelabuhan Murhum Bau-Bau.

“Meskipun demikian menyangkut hal ini, kami terlebih dahulu memohon tanggapan petunjuk dari pihak bapak Menteri agar segala sesuatunya dapat teratasi secara baik tanpa menimbulkan riak dan reaksi yang tidak diinginkan,” demikian penggalan isi surat tersebut.

Berita terkait

Dalam surat ini juga menginformasikan kepada Menteri Perhubungan RI, data ODP Suspect Corona di Kota Bau-Bau saat ini (24 Maret 2020) mencapai 480 orang, dari total 2.049 ODP se Provinsi Sulawesi Tenggara.

Melalui surat tersebut, diharapkan, dapat segera terlaksana penutupan sementara Pelabuhan dan Bandara di Kota Bau-Bau, juga untuk sementara kapal PT Pelni tidak singgah di Pelabuhan Murhum Bau-Bau, mengingat, Kota Bau-Bau merupakan pintu masuk yang sangat terbuka bagi lalulintas transportasi darat, laut, dan udara, berakibat sangat rentan dengan kemungkinan penyebaran penularan wabah corona ini. Masyarakat Kota Bau-Bau juga banyak yang berdiaspora di berbagai daera di Nusantara, dengan mobilitas yang sangat komplek. [RED]

Komentar