Baubau
Pelaku penembakan seorang pemuda di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara hingga kini belum tertangkap. Polres setempat belum berhasil mengungkap siapa sosok misterius, yang melayangkan timah panas dibagian paha kanan SF seorang pelajar yang merupakan warga Kelurahan Wangkanapi berusia 17 tahun 11 bulan tersebut.
Dugaan sementara, penembakan yang terjadi merupakan rentetan dari bentrok dua kelompok, pemuda Kanakea (Kelurahan Nganganaumala) dan pemuda Tanah Abang (Kelurahan Wangkanapi). Bentrok yang sempat merisaukan warga Kota Baubau ini masih menyisakan tugas berat bagi pihak Polres Baubau, untuk menangkap para pelaku, mengungkap motif, juga mengakhiri berbagai spekulasi, dan menciptakan rasa aman dan nyaman di Negeri Khalifatul Khamis.
Hingga kini Polres Baubau masih terus melakukan pendalaman, meminta keterangan dari saksi-saksi, mengurai sebab musabab, mulai dari penyerangan, pembakaran satu unit rumah, tawuran, hingga penembakan yang terjadi.
Berdasarkan informasi yang diungkapkan Polres Baubau, melalui keterangan pers Kasubag Humas Polres Baubau Iptu Suleman, Sabtu 26-01-2018, terungkap kronologis:
Kamis 24-01-2018 Pukul 20.30 Wita, di jalan Murhum Lingkungan Kanakea Kelurahan Nganganaumala Kecamatan Murhum Kota Baubau, telah terjadi tawuran antar kelompok, pemuda Kanakea dan pemuda Tanah Abang.
Awalnya, sekitar Pukul 15.30 Wita pihak Kepolisian hendak mempertemukan kedua kubu (pemuda Kanakea dan pemuda Tanah Abang), untuk dilakukan mediasi, pasca kejadian penyerangan rumah lelaki N (pemuda kanakea), yang diduga dilakukan kubu pemuda Tanah Abang pada Kamis 24s-01-2018 ekitar Pukul 16.30 Wita.
Upaya mediasi kala itu gagal, sebab saat bertemu, kedua kubu kembali “memanas”. Kala itu pihak Kepolisian berupaya untuk melerai, dan berhasil meredam suasana “panas”, alhasil masing-masing bubarkan kubu, kembali ketempat asal.
Berlanjut, masih dihari yang sama, Pukul 20.40 Wita, bertempat di Jalan Murhum Lingkungan Kanakea, kubu pemuda Kanakea mendatangi rumah lelaki LS, tepat didepan eks Buton Teater yang masih dalam lingkungan Kanakea. LS adalah kakak kandung AB (kubu pemuda Tanah Abang). Kedatangan kubu pemuda Kanaeka di rumah LS bukan dengan tangan kosong, melainkan dengan membawa senjata tajam dan botol berisi bahan bakar bensin. Tak lama, kubu pemuda Kanakea melakukan pembakaran rumah LS yang akrab disapa Ayub.
Rumah Ayub terbakar dibagian ruang tamu. Pembakaran rumah Ayub spontan menyulut reaksi kubu pemuda Tanah Abang, yang kemudian mendatangi rumah Ayub, untuk mengamankan rumah tokoh pemuda Tanah Abang, yang kini masih menjabat anggota DPRD Kota Baubau tersebut. Aksi tawuran kedua kubu pun terjadi, dengan menggunakan senjata tajam parang maupun busur.
Tawuran menelan korban luka, seorang pemuda inisial A (37) alamat Tanggul Kanaeka, mengalami luka sobek dibagian kepala, jari telunjuk tangan kanan, dan pergelangan tangan kanan, serta punggung belakang korban memar dan terasa sakit.
Korban lainnya inisial H mengalami luka sobek dibagian belakang kepala sebelah kiri.
Hingga saat ini Polres Baubau terus melakukan penyelidikan dan penyidikan. Polres Baubau sudah memeriksa beberapa saksi.
Untuk pemulihan situasi, Polres Baubau tmenurunkan 300 personil pengamanan di TKP (Tempat Kejadian Perkara), dibantu personil Brimob Batauga, personil rayon I Dalmas Polres Buton, serta bantuan personil Kodim 1413/Buton.
Polres Baubau memastikan situasi Kota Baubau saat ini aman, dan dihimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang, menjalankan aktivitas seperti biasa. Serta tidak terprovokasi dengan isu yang tidak jelas asal usulnya (hoax), terlebih yang disebarkan melalui media sosial.
Kamis 24-01-2019 sekitar Pukul 22.30 Wita, personil Polres Baubau melakukan pengecekan tentang adanya laporan dari masyarakat Kota Baubau, adanya penganiayaan yang berlokasi di Lorong Yustisari Kelurahan Nganganaumala. Setelah dilakukan pengecekan, ditemukan seorang korban, SF pelajar (17) warga Kelurahan Wangkanapi terluka pada bagian paha sebelah kanan, diduga akibat tembakan dari orang yang masih diselidiki identitasnya.
Adapun kronologis kejadian yang didapatkan dari keterangan saksi-sasksi di TKP, bahwa awalnya saksi bersama teman-temannya, termasuk korban, menuju Lorong Yustisari untuk mengklarifikasi keadaan pemuda Tanah Abang dan pemuda Kanakea. Sampai di Lorong Yustisari ada batu yang dilemparkan ke arah saksi, korban dan teman-temannya.
Saksi bersama korban dan teman-temannya menyisir Lorong Yustisari untuk mencaritau pelaku pelemparan. Tak lama berselang, saksi melihat dari arah depan, disusul teriakan korban “kakiku kena tembak”.
Saksi sempat berlari mengejar pelaku penembakan, namun pelaku penembakan sekejap langsung melarikan diri masuk kelorong rumah-rumah warga, sehingga saksi memutuskan kembali ketempat awal untuk melihat kondisi korban. Saat itu korban sudah dilarikan ke rumah sakit. Saksi langsung menuju ke rumah Ayub.
Polres Baubau kini tengah menyelidiki identitas pelaku penembakan, dan belum ada barang bukti yang diamankan.
Korban yang sebelumnya dirawat di RSUD Baubau (Palagimata), telah dirujuk ke RS Bhayangkara Makassar, untuk dilakukan operasi mengangkat proyektil peluru yang masih menancap dipaha sebelah kanan korban.
Polres Baubau telah membentuk tim dari unit Reskrim dan Intelkam guna mengungkap para pelaku, mengungkap motif permasalahan yang berbuntut pada pembakaran rumah, tawuran, penembakan yang memakan korban luka tersebut. Polres Baubau mengimbau kedua belah pihak menahan diri, mencegah konflik tidak terus berlanjut, dengan melakukan langkah-langkah persuasif, mediasi kedua belah pihak yang bertikai. (Voc report)
Komentar