Posuo Puteri Sulungnya, H Zahari Sedih Kenang Ibunda Tercinta


Posuo puteri sulungnya, H Zahari sedih kenang Ibunda tercinta.

Baubau

Masa Posuo puteri sulung Ketua DPRD Kota Baubau, H Zahari SE, dr Yulis Aprilia Azzahra, telah usai. Berlangsung selama sembilan hari, mulai 17 – 25 April 2024, di rumah kediaman Zahari, Yulis ditemani 10 gadis/remaja yang tak lain adalah keluarga, kerabat dekatnya.

Seluruh ritual berjalan hikmat dan lancar, khas nuansa kearifan lokal Baubau, eks Kesultanan Buton. Posuo (Bahasa Wolio) umum dikenal dengan pingitan.

Diacara adat tersebut ada pemandangan yang mengharukan. Hari terakhir Posuo, seketika suasana berubah sendu. Ketika Zahari menyampaikan sepatah dua kata mewakili keluarga.

Ekspresi Zahari pun, ia tak mampu menyembunyikan kesedihannya. Karena terkenang mendiang Almarhumah Ibunda tercinta, yang beberapa waktu lalu telah berpulang ke Rahmatullah.

“Ini harapan, permintaan Almarhumah mama, supaya kita laksanakan Posuo-nya Yulis. Tapi baru bisa terlaksana sekarang, karena sebelumnya masih ada halangan,” ungkap Zahari, dengan mata berkaca-kaca dan sempat terdiam sejenak.

Selanjutnya, Zahari menyampaikan rasa terima kasih kepada keluarga besarnya, kerabat, serta semua pihak, yang telah ikut membantu. Sehingga Posuo tersebut bisa berjalan lancar, tanpa kendala yang berarti.

Akhir penyampaiannya, Zahari mengungkapkan rasa syukur atas terlaksananya Posuo ini. Merupakan suatu kebanggaan sebagai orang Buton, yang masih bisa terus melestarikan adat, budaya, tradisi, turun temurun warisan leluhur Negeri Sara Pataanguna.

“Inilah rangkaian tatanan adatnya, semoga bisa dilhat tidak hanya sesama orang Wolio, tetapi juga seluruh saudara se Nusantara. Betapa bersyukur dan bangganya kita atas kekayaan adat, budaya, tradisi Kebutonan kita. Mudah-mudahan tetap kita semua bisa lestarikan, demikian pula pada anak generasi selanjutnya. (Redaksi)

 

 

 

 

Komentar