Baubau
Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kota Baubau (RSUD Baubau) dibawah kepemimpinan Direktur dr Sadly Salman SpOG terus berinovasi, membuat terobosan demi mempermudah pelayanan bagi pasien/keluarga pasien. Setelah beberapa waktu lalu menggelar Forum Konsultasi Publik RSUD Baubau “Mendengar”, terkini RSUD Baubau menghadirkan layanan pembayaran melalui QRIS.
Program ini, RSUD Baubau menggandeng Bank Negara Indonesia (BNI) menghadirkan jaringan Quick Respone Code Indonesian Standard (QRIS) di RSUD Baubau. Sistem digital ini diyakini dapat lebih memudahkan pasien/keluarga pasien dalam membayar biaya perawatan/pengobatan.
Program ini resmi dilaunching, Jum’at (4/11/22), oleh Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse.
Wali Kota ber jargon “Melayani Tanpa Sekat” ini mengatakan, digitalisasi pelayanan merupakan upaya Pemerintah Kota Baubau untuk menjadikan Baubau sebagai smart city atau kota cerdas. Dan Alhamdulillah RSUD Baubau menyambut baik langkah, sehingga saat ini seluruh layanan pembayaran sudah menggunakan sistem digital.
Tak lupa Monianse mengapresiasi dan berterimakasih kepada BNI, yang telah memberikan suport, berkontribusi dalam semangat yang sama untuk membangun, membantu Baubau menuju smart city.
Menurut Ketua DPC PDIP Kota Baubau ini, banyak manfaat yang bisa didapatkan dari penerapan digitalisasi pembayaran ini. Selain menekan angka kebocoran pendapatan daerah, juga bisa meminimalisir kontak langsung antara pasien dan petugas RSUD Baubau, yang bisa berpotensi menularkan virus.
“Pasien ngamuk-ngamuk itu biasanya karena tidak ada kepastian. Saat mengantri sering kita dengar ada yang didahulukan, karena misalnya dia Wali Kota. Digitalisasi ini, siapapun dia tidak boleh melompati antrian, harus sesuai urutan, karena kalau dilompati, maka pasti akan mengganggu sistem lainnya” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Cabang BNI Baubau Rahmat Ferdiansyah mengatakan, digitalisasi pembayaran di RSUD Baubau merupakan tindak lanjut perjanjian kerja sama antara Pemkot Baubau dan BNI Cabang Baubau. Ini juga bagian dari wujud partisipasi BNI dalam mendukung Baubau menjadi smart city.
“Alhamdulillah, kita telah mencetak sebanyak 41 QRIS sebagai langkah awal, antara lain pembayaran poliklinik, rawat jalan, rawat inap, apotek, ambulance, laboratorium, dan lain-lain. Jadi, masyarakat Kota Baubau disarankan bisa mengaktifkan BNI Mobile Banking, agar nyaman bertransaksi di RSUD Baubau,” urainya.
Ia menjelaskan, QRIS merupakan kanal pembayaran yang dibuat oleh BI. Sehingga, pembayaran secara digital layanan perawatan RSUD Baubau, bisa digunakan nasabah semua bank yang memiliki aplikasi mobile banking, yang terintegrasi dengan Bank Indonesia (BI).
Kata dia, QRIS mengutamakan kenyamanan dan optimalisasi pelayanan. Misal dimalam hari, pasien tidak perlu lagi ke ATM untuk mengambil uang, atau meminta uang kembalian ke petugas RSUD Baubau.
“Cukup scan barcode menggunakan mobile banking di hp, lalu bayar sesuai kebutuhan,” sebutnya.
Digitalisasi pembayaran ini juga mampu mengurai antrian. Sebab pembayaran biaya perawatan tidak lagi terfokus di satu titik. Kemudian, pasien juga tidak perlu takut uangnya tercecer, karena tidak lagi melakukan pembayaran dengan uang tunai.
Direktur RSUD Baubau, dr Sadly Salman SpOG mengakui, saat ini RSUD Baubau mulai mengarah pada pengurangan pembayaran layanan secara tunai. Tidak hanya itu, pihaknya juga berkomitmen untuk menghilangkan pembayaran di ruangan ataupun sistem panjar.
“Jadi semua pembayaran layanan di rumah sakit baik itu poliklinik, UGD, rawat inap, rawat jalan, sudah bisa menggunakan QRIS. InsyaAllah, untuk pelayanan pemulasaran jenazah dan medical check up juga akan diterapkan pembayaran secara digital,” semangat dokter yang dikenal ramah dan murah senyum ini. (Red)
Baca juga ⬇️
Komentar