Sambal Enak untuk Keluarga Pasien 06 Covid-19 di Baubau

kasamea.com BAU-BAU

“Enak sambalnya dia suka anak anakku. Jangan lupa bawakan lagie,” pesan Jaenuddin kepada La Ode Muslimin Hibali bersama personilnya.

Terkesan penuh haru menyaksikan langsung dari dekat kerja-kerja kemanusiaan dalam penanganan covid-19 yang selama ini dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (Gugas Covid-19) Kota Baubau. Setiap hari, tak mengenal waktu mereka para tim bersiap diri, menjalankan tugas rutin dalam memberikan pelayanan maksimal.

Seperti perhatian yang diberikan bagi keluarga pasien 06 yang ‘maaf’ kurang mampu. Suami pasien 06 bekerja sebagai tukang ojek. Dapat dibayangkan bagaimana mencukupi kebutuhan keluarga dengan anak anak yang masih kecil-kecil, dan saat ini sang istri tengah menjalani isolasi, protokol pasien positif covid-19. Kini bayi si bungsu, masih terus dalam gendongan sang ayah (suami pasien 06).

Gugas Covid-19, melalui koordinasi Satuan Tugas Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), menempatkan keluarga pasien 06 di sebuah rumah kontrakan dengan ukuran yang lebih luas, dan lebih layak untuk ditinggali bila dibandingkan kamar kontrakan sebelumnya.

Selama pasien 06 menjalani protokol isolasi untuk penyembuhan / pemulihannya, sang suami tak bisa lagi bekerja mencari nafkah bagi keluarga, apalagi dia harus merawat seluruh anaknya tanpa sang istri.

Setiap hari makanan sehat bergizi keluarga ini sepenuhnya ditanggung, disiapkan oleh personil BPBD. Sarapan pagi, makan siang, makan malam diantarkan oleh personil BPBD. Termasuk pula keperluan bayi, seperti popok dan susu, dan keperluan, kebutuhan lainnya bagi keluarga ini.

Melepas kerinduan pasien 06 dengan sang suami dan anak-anaknya, Gugas Covid-19 memfasilitasi keluarga ini dengan dua buah handphone lengkap dengan voucher pulsanya. HP ini dibeli dari hasil urunan uang personil BPBD Kota Baubau.

Kepala Pelaksana BPBD La Ode Muslimin Hibali mengatakan, meskipun kartu tanda penduduk (KTP) pasien 06 dan suaminya bukan KTP yang terdaftar di Kota Baubau, dan kepala keluarga ini hanya tinggal dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup di Kota Baubau, namun Gugas Covid-19 tetap memberikan perhatian penuh, selayaknya keluarga sendiri.

La Ode Muslimin Hibali bersama personilnya nampak sudah sangat akrab dengan suami dan anak-anak pasien 06.

Kasamea.com beberapa malam yang lalu sempat mengikuti langsung saat La Ode Muslimin Hibali memimpin langsung personilnya mengantar makan malam dan beberapa kebutuhan keluarga pasien 06. La Ode Muslimin Hibali berbincang-bincang dan bercanda dengan akrabnya bersama suami pasien 06. Dengan anak anak pasien 06 pun demikian, nampak sangat akrab.

Kata La Ode Muslimin Hibali, pihaknya memperlakukan keluarga ini layaknya keluarga sendiri, mengalir dengan sendirinya, karena ikatan kemanusiaan. Ini kata Muslimin, selain merupakan kewajiban kepada sesama, tanggung jawab kerja, juga tertuang dalam terapan POLIMA (PO-5), yang digagas, diimplementasikan, dan terus digaungkan Wali Kota Baubau Dr H AS Tamrin MH.

Selain itu, perhatian lebih yang diberikan Gugas Covid-19, bentuk dukungan, agar dapat menambah semangat para pasien, dengan harapan para pasien cepat sembuh, dan menjalani kehidupan secara normal kembali, dapat berkumpul bersama keluarga masing-masing. Dan masyarakat sekitar juga dapat menepis stigma.

Pemberian kebutuhan pokok juga dilakukan untuk keluarga pasien positif covid-19 lainnya, yang menjalani karantina mandiri di rumah.

Hingga saat ini juga, Gugas Covid-19 terus melakukan penyemprotan disinfektan di ruang-ruang publik, dan di rumah-rumah warga. Gugas Covid-19 juga terus menerus, bahkan lebih masif lagi menyosialisasikan tentang protokol kesehatan kepada warga Kota Baubau.

Suami pasien 06, Jainudin kala itu mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian Pemerintah Kota Baubau, Gugas Covid-19, kepada keluarganya. Ia mengaku, selama menjalani isolasi mandiri, Ia bersama anak-anaknya tak kekurangan apapun. Seluruh kebutuhan sehari-hari telah terpenuhi.

Bukti nyata, bagaimana Pemerintah Kota Baubau terus berupaya melakukan tindakan-tindakan pencegahan sebaran covid-19, menangani, merawat para pasien, juga orang dalam pemantauan (ODP), orang tanpa gejala (OTG), pasien dalam pengawasan (PDP). Tak luput mereka perlakukan, memberi perhatian, sesuai protokol penanganan, bak keluarga sendiri.

“Alhamdulilah saya dan anak-anakku tidak kekurangan apapun, untuk tempat tinggal, makan pagi, siang malam sudah disediakan. Kalau air sudah mau habis saya langsung hubungi BPBD dan cepat sekali mereka datang bawakan. Termasuk juga keperluannya bayi bayiku ini mereka (BPBD) yang antarkan. Saya banyak-banyak terima kasih sama pemerintah Baubau, dan anggota BPBD yang sudah menolong saya dan keluarga saya selama ini,” ungkapnya.

Jainudin mendoakan, semoga yang dilakukan pemerintah Kota Baubau bernilai ibadah.

Diakhir kunjungan BPBD di rumah kontrakan Jainudin kala itu, Jainudin menitip pesan, agar personil BPBD mengantarkan sambal untuk melengkapi makan malam anak anaknya.

“Enak sambalnya dia suka anak anakku. Jangan lupa bawakan lagie,” kata Jaenuddin sambil tersenyum. Yang kemudian ditanggapi baik, dengan senyum tawa La Ode Muslimin Hibali bersama personilnya.

[RED]

Komentar