Seminar Index Gini Ratio 2021, Bappeda Baubau Kaji Pendapatan dan Pengeluaran Masyarakat

Drs Rahmat Tuta MSi

Advertorial

Senin 29 November 2021 Pemerintah Kota Baubau melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Baubau menggelar
Seminar Akhir Penyusunan Dokumen Index Gini Ratio 2021. Bappeda memfasilitasi Seminar guna merumuskan, mengidentifikasi pemerataan tingkat pendapatan dan pengeluaran masyarakat.

Seminar dibuka Kepala Bappeda, Rahmat Tuta. Dihadiri Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Baubau, Pembicara, dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta para Camat. Bertempat di ruang rapat kantor Bappeda Kota Baubau.

Rahmat Tuta mengungkapkan, bahwa nilai ratio bertujuan untuk mengukur ketimpangan pendapatan atau pengeluaran masyarakat antar daerah dalam suatu negara. Output Seminar, yakni tersedianya hasil kajian yang memberikan informasi dan gambaran mengenai kesenjangan distribusi pendapatan dan pengeluaran menurut Kecamatan di Kota Baubau.

Melalui Seminar ini, kata Rahmat Tuta, dibutuhkan pola pikir serta sumbangsih pemikiran. Terkait Gini Ratio Kota Baubau tentunya.
 
Pembicara juga memaparkan tentang pendapatan dan pengeluaran masyarakat pada bulan Maret sampai September 2021, menurut wilayah Kecamatan, dan Sektor Usaha. Delapan Kecamatan di Kota Baubau, Betoambari, Wolio, Kokalukuna, Bungi, Murhum, Batupoaro, Lealea, dan Sorawolio.

Mengenai jenis dan sumber data, data primer, yakni data yang diperoleh langung dengan melakukan penyebaran kuisioner kepada masyarakat. Adapun data primer dalam penelitian ini adalah data mengenai rata-rata jumlah pendapatan dan pengeluaran masyarakat dalam setiap bulannya.

Selanjutnya data sekunder, yakni data yang berasal dari sumber data lain, yang mendukung penelitian. Data dimaksud diperoleh dari BPS, terkait dengan data Kota Baubau dalam angka tahun 2021. Mengenai rata-rata pendapatan dan pengeluaran masyarakat. Akan tetapi, oleh karena penelitian ini merupakan data sekunder dalam analisis, hanya bersifat sebagai data pembanding.

Lebih lanjut, mengenai faktor pemicu peningkatan distribusi pendapatan. Diantaranya adalah aktivitas ekonomi masyarakat pada level hulu, khususnya di Sorawolio dan Bungi, yang pada tahun sebelumnya mengalami penurunan akibat dampak dari pandemi Covid-19. Kini sudah mulai berjalan.

Kemudian, aktivitas ekonomi pada level hilir, khususnya di Wolio, Murhum, dan Batupoaro, juga mulai berjalan. Seiring dengan berjalannya program pemulihan Kesehatan di Kota Baubau, yang berdampak pada meningkatnya permintaan barang dan jasa.

Sedangkan faktor pemicu penurunan distribusi pendapatan, di Betoambari, Kokalukuna dan Lealea, memiliki karakteristik pekerjaan masyarakat, yakni nelayan. Hasil interview diperoleh informasi, bahwa aktivitas penangkapan ikan yang dilakukan oleh masyarakat nelayan belum maksimal.

Khusus Lealea dan Betoambari, hasil interview terhadap beberapa responden yang bekerja sebagai pengusaha rumput laut, mengeluhkan ketidakstabilan permintaan, dan harga rumput laut. Hal ini menyebabkan belum meningkatnya pendapatan pelaku usaha.

Mengenai hasil penghitungan Index Gini Ratio menurut sektor usaha di daerah, yakni, pendapatan pada sektor pertanian pada Maret sebesar 0,0901, dan September sebesar 0,1300. Sedangkan pengeluaran pada Maret 0,1140, dan September sebesar 0,1251.

Sektor usaha perikanan khusus pendapatan pada Maret 0,1854, dan September 0,1951. Sedangkan pengeluaran pada Maret 0,2366, dan September sebesar 0,1681.

Sektor usaha industri, pendapatan pada Maret sebesar 0,4007, dan September 0,3956. Sedangkan pengeluaran pada Maret 0,4055, dan September sebesar 0,3978.

Lanjut sektor perdagangan, pendapatan pada Maret 0,2802, dan September sebesar 0,3162. Sedangkan pengeluaran pada Maret 0,3205, dan September 2021 sebesar 0,4180.

Sektor jasa, khusus pendapatan pada Maret sebesar 0,2803, dan September 0,3173. Sedangkan pengeluaran pada Maret 0,3403, dan September 2021 sebesar 0,3438.

Jasa pemerintahan, pendapatan pada Maret sebesar 0,1932, dan September 0,2188. Khusus pengeluaran pada Maret sebesar 0,1709, dan September 0,1737. Sementara sektor usaha lainnya, pendapatan pada Maret sebesar 0,2188, September 0,2085. Sedangkan pengeluaran pada Maret sebesar 0,2577, dan September sebesar 0,2461.     

Sementara, Angka Gini Ratio pendapatan pada Maret dan September 2021 per Kecamatan, yakni sebanyak delapan Kecamatan, seluruhnya dalam tabel keterangan adalah ketimpangan sedang. Sedangkan, Angka Gini Ratio pengeluaran Maret dan September menurut Kecamatan, seluruhnya dalam tabel keterangan juga ketimpangan rendah.

Begitu pula Angka Gini Ratio pendapatan menurut sektor usaha pada Maret dan September 2021, seluruhnya juga ketimpangan rendah. Sama halnya dengan Angka Gini Ratio pengeluaran pada Maret dan September, rata-rata keterangan adalah ketimpangan rendah. (Red)