Sempat Viral, Sebegini Meriam di Baubau

Monumen Meriam Naga di Pelabuhan Murhum Baubau.

Baubau

Pengamanan meriam peninggalan era Kesultanan Buton ke Kodim 1413/Buton, sempat viral dan membangkitkan rasa dan karsa bersama. Kini menjadi perhatian khusus khalayak Kepulauan Buton, untuk lebih baik lagi dalam merawat serta melestarikannya, alih-alih mengklaim tetapi terkesan mengabaikannya.

Tahukah anda berapa jumlah meriam yang ada di wilayah administrasi Kota Baubau?.

Penelusuran redaksi Kasamea.com, baru mengkonfirmasi data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau (Disdikbud Baubau). Rupanya OPD yang dipimpin Eko Prasetya ini pernah melakukan inventarisir benda cagar budaya meriam tersebut, ditahun 2013.

Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Baubau, Masrun, merinci jumlah meriam yang tersebar dilima Kecamatan Kota Baubau. Saat itu ditemukan 92 batang meriam eks Kesultanan Buton, dengan uraian sebagai berikut:

1. Kecamatan Murhum
Melai     : 37 batang
Baadia  : 20 batang

2. Kecamatan Wolio
Wale     : 17 batang
BWI       : 4 batang

3. Kecamatan Batupoaro
Kaobula : 2 batang
Wameo  : 1 batang
Bone-bone : 3 batang
Nganganaumala : 5 batang

4. Kecamatan Kokalukuna
Kadolomoko : 2 batang

5. Kecamatan Sorawolio
Kaisabu Baru : 1 batang.

“Ini data diluar yang diambil dari kelurahan  wajo kemarin, dan yang di masjid wameo terlewatkan juga dari pendataan waktu itu. Sampai saat ini belum dilakukan lagi inventarisir serupa, karena sudah menjadi kewenangan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB),” singkatnya.

Kepala Disdikbud Baubau, Eko Prasetya, menjelaskan bahwa upaya yang perlu menjadi perhatian kedepan, untuk melestarikan benda cagar budaya dari kerusakan, kehancuran, dan kemusnahan, dengan cara penyelamatan, pengamanan, zonasi, pemeliharaan, dan pemugaran.

“Butuh kerjasama dan kesadaran bersama serta upaya yang nyata, karena cerita luhur dan kandungan kearifan lokal dari benda cagar budaya, mempunyai nilai ilmu pengetahuan yang wajib kita jaga bersama,” ungkapnya.

Masih penelusuran Redaksi Kasamea.com, di area Pelabuhan Murhum Baubau terdapat satu batang meriam era Kesultanan Buton, yang masih terawat dan terpelihara dengan baik oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP). Bahkan, ditahun 2018, diresmikan sebagai Monumen Meriam Naga.

Kedepannya kiranya bisa menjadi bahan pertimbangan kebijakan, dudukan meriam dapat diberi atap, agar tidak terkena sinar matahari dan tersiram air hujan. Diterangi lampu juga semakin menambah elegansi saat dipandang mata pada malam hari, atau bila menjadi pilihan obyek berfoto/selfie ria para pengunjung, yang hendak mengabadikan bukti keberadaannya di tanah Barakati ini.

Konon puluhan tahun silam, di area pelabuhan tua negeri Sara Patanguna ini, sempat ditemukan batang meriam serupa. Namun karena saat itu belum menjadi perhatian khusus, alhasil benda bernilai sejarah itupun tertimbun material pembangunan pelabuhan. (Redaksi)

Tonton berita terkait di youtube Kasamea.com (Kasamea Tv) ⬇