Baubau
Setelah merealisasikan program peternakan itik di Pulau Makassar, Dinas Pertanian Kota Baubau (Distan Baubau) kini kembali membuat terobosan program “Kampung Jeruk’ di Kecamatan Bungi.
Kepala Distan Baubau Muhamad Rais M mengatakan, untuk merealisasikan program hortikultura tersebut, dibutuhkan lahan seluas 20 Ha. Selain itu, harus siap pula para Petani yang serius serta fokus bercocoktanam Jeruk Siam Madu.
“Untuk kesiapan lahan, sebelumnya sudah dlakukan pengujian kelayakan tumbuhnya tanaman jeruk tersebut. Para petani kita juga didampingi penyuluh pertanian,” ujarnya.
Rais menjelaskan, ‘Kampung Jeruk’ merupakan tindak lanjut dari program Dinas Perkebunan dan Holtikultra Sultra tahun 2022, yang menyambut baik usulan Distan Baubau, sehingga tahun ini sudah disiapkan lahan, dan bibit sudah terdistribusi.
“Belum dilakukan penanaman, sementara kita masih melihat kondisi cuaca,” kata Rais.
Melalui ‘Kampung Jeruk’, Distan Baubau menargetkan pemenuhan buah masyarakat Negeri Syara Patanguna, yang selama ini menggantungkan kebutuhan akan buah-buahan dari luar daerah.
Rais menyebutkan, program ini sudah dirancang setahun sebelumnya, dan juga sudah disosialisasikan kepada masyarakat Kelompok Tani. Awalnya sebelum ditempatkan di Bungi, Distan Baubau melakukan survey dan sosialisasi di Sorawolio. Namun karena kekurangan tenaga Petani yang siap, sehingga dipindahkan ke Kelompok Petani di Bungi, lengkap dengan kesiapan lahannya.
“Selama ini buah semua dari luar Baubau, padahal tanah kita bisa timbuh, dan lahannya siap,” pungkasnya.
Untuk diketahui, tahun lalu program ini sudah direalisasikan di dua Kelurahan yang ada Kecamatan Bungi dan Lealea, diatas lahan seluas 40 Ha. [Red]
Baca dan tonton ⬇️
Setelah ‘Pulau Itik’, Kini Distan Baubau Kembangkan ‘Kampung Jeruk’

Komentar