Kendari
Asisten 1 Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sulawesi Tenggara Suharno, selaku Plh Sekretaris Daerah, membuka kegiatan Sosialisasi dan Penyusunan Rencana Kerja Sub Nasional Indonesia’s Forestry Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 Sultra. Giat ini diselenggarakan Kementerian Lingkungan dan Kehutanan (KLHK), di salah satu hotel ternama di Kendari, Rabu (8/3/23).
PPID Utama Sultra merilis, hadir secara langsung Staf Ahli Menteri LHK Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Dr Tasdiyanto, Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor Erik Teguh Primiantoro, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Nunu Anugrah, Kepala Dinas Kehutanan Sultra Ir Sahid. Hadir pula para Sekretaris Daerah Kab/Kota, para Kepala OPD Pemprov dan Kab/Kota Sultra, Kepala UPT lingkup LHK Sultra dan Kepala KPH Sultra, para Tenaga Ahli, Narasumber, Pakar dan Akademis, serta mitra kerja KLHK, para dan hadir juga secara virtual zoom
Laporan Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan dan Kebijakan Wilayah Erik Teguh Primiantoro, melalui pertemuan ini diharapkan sebagai sarana komunikasi, koordinasi dan juga kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah. Serta berbagai pihak terkait dalam proses perencanaan dan implementasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, khususnya di Sultra.
KLHK telah menetapkan Keputusan Menteri Nomor: 168/MENLHK/PKTL/PLA.1/2/2022 tentang Indonesia’s FOLU Net Sink sebagai pengendalian perubahan iklim. Sebagai tindak lanjut SK Menteri tersebut, sebagai langkah-langkah percepatan implementasi FOLU Net Sink dengan berbagai kegiatan sebagai berikut yaitu:
Pertama, Penyusunan Rencana Kerja FOLU Net Sink 2030 oleh tim kerja FOLU Net Sink bersinergi dengan para tenaga ahli dan seluruh stakeholder. Untuk menjabarkan atau mendetailkan terkait emisi didalam aksi penurunan gas rumah kaca disektor kehutanan, dan lahan yang mencakup bidang pengelolaan Hutan lestari, bidang Peningkatan Cadangan Karbon, bidang Konservasi, bidang Pengelolaan Ekosistem Gabut dan bidang Instrumen dan Informasi.
Kedua, kita telah melaksanakan berbagai macam Sosialisasi Indonesia’s FOLU Net Sink yang ada regional di Indoensia, pada tahun 2022 dipusatkan diberbagai Universitas di Indoensia.
Ketiga, telah melaksanakan sosialisasi penyusunan Renja FOLU Net Sink tahun 2030, dan Renja ini sudah ditandatangani oleh Gubernur di 12 Provinsi pada tahun 2022, diserahkan Menteri pada acara Kick Off Sosialisasi FOLU Net Sink Tahun 2030, di pelabuhan Bajo, 1 Februari 2023.
Sebagai tidak lanjut, besok ditempat yang sama, akan berlangsung kegiatan Workshop penyusunan Renja FOLU Net Sink, dan diharapkan ada berbagai rumusan terkait target-target FOLU Net Sink di Sultra. Diharapkan partisipasi dan kerjasama dari berbagai pihak, untuk bisa bersama-sama menyusun dan mengimplementasikan FOLU Net Sink.
“Dan perlu kami sampaikan nanti penyusunan Renja, mohon dirumuskan beberapa program prioritas untuk Sulawesi Tenggara,” ujarnya.
Sambutan Gubernur Sultra yang diwakili Asisten 1 Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Suharno, menguraikan, bahwa Pemprov Sultra mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. Oleh itu, Forum ini sangat penting menjaga kesinambungan, keberlanjutan dari sumber daya alam yang kita punya untuk anak cucu kedepan.
Harapannya adalah, semua bisa terlaksana dengan baik, pemerintah pusat dan daerah akan mengisi pelaku usaha, dan pihak terkait diharapkan bekerja bersama secara kolektif melalui aksi percepatan dan implementasi langkah-langkah mitigasi. Penting untuk melindungi, melestarikan, memulihkan alam, ekosistem ,dan memberikan manfaat adaptasi, dan mitigasi iklim, sambil memastikan lingkungan sosial dan lingkungan.
Kegiatan sosialisasi sub nasional ini merupakan salah satu langkah awal penyebar luasan informasi dan implementasi Indonesia’s FOLU Net Sink tahun 2030, khususnya di Sultra. Kegiatan sosialisasi ini akan dilanjutkan dengan penyusunan Renja, yang bertujuan sebagai dokumen perencanaan yang menjabarkan target penurunan emisi rumah kaca sampai dengan tahun 2030 di Sultra.
Usai sambutan Asisten 1 Plh Sekda Sultra, didampingi Staf Ahli Menteri LHK Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam, Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor, Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kepala Dinas Kehutanan Sultra, menyaksikan secara resmi pemukulan gong sebagai tanda dibukanya kegiatan.
Paparan Materi Staf Ahli Menteri LHK Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam, Dr. Tasdiyanto, bahwa pemanasan bumi atas perubahan iklim adalah akibat adanya emisi. Ini bersumber dari banyaknya kegiatan manusia, seperti industri berbahan bakar fosil, kemudian pengunaan lahan fungsi, transportasi dan kebakaran hutan. Untuk menuju visi kemerdekaan Indonesia emas, perlunya pondasi yang kuat terkait perlindungan lingkungan dan iklim.
Upaya Indonesia untuk mencapai Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, perlu diikuti dengan alokasi lahan yang selektif, dan terkontrol. Untuk pembangunan, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan yang adil dan merata bagi masyarakat Indonesia.
FOLU Net Sink 2030 adalah sebuah kondisi yang ingin dicapai melalui penurunan emisi gas-gas Rumah Kaca (GRK), dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan. Dengan kondisi, dimana tingkat serapan sama atau lebih tinggi dari tingkat emisi.
Untuk sasaran yang ingin dicapai melalui implementasi rencana operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, tercapainya tingkat emisi gas rumah kaca sebesar -140 juga ton C02e pada tahun 2030. Serta mendukung net zero emission sektor kehutanan, dan guna memenuhi NDC yang menandai kewajiban nasional Indonesia sebagai kontribusi bagi agenda perubahan iklim global, dengan memperhatikan visi Indonesia yang ambisius.
(Redaksi)
Komentar