“Wajah Baru RSUD Baubau Ditangan Direktur Baru”

Kasamea.com BAUBAU

“Analisis Swot adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis” Analisis Swot ini dianggap perlu untuk dilakukan dr Lukman SpPD sebagai Direktur baru RSUD Baubau.

Ditangan seorang Direktur baru, dr Lukman SpPD, seluruh masyarakat Kota Baubau tentu berharap, Rumah Sakit Umum Daerah Badan Layanan Umum Daerah (RSUD BLUD) bisa menjadi lebih baik dalam segala aspek. Sebagai salah satu pusat pelayanan kesehatan warga, yang berada langsung dibawah naungan Pemerintah Daerah Kota Baubau, RSUD Baubau sejatinya menjadi pilihan yang lebih memberi rasa nyaman.

Dokter Lukman sendiri tak menampik tugas berat yang diembannya. Ia harus bisa memenuhi ekspektasi publik, terlebih seorang Wali Kota Baubau Dr H AS Tamrin MH yang telah mempercayakannya menahkodai RSUD Baubau.

Namun Ia optimis dan yakin, atas doa, dan dukungan seluruh pihak, terpenting kerjasama tim, seluruh bidang dalam organ RSUD Baubau, rumah sakit yang juga dikenal dengan sebutan rumah sakit Palagimata ini, bisa lebih baik, lebih representatif, sebagai layaknya sebuah rumah sakit daerah sendiri, yang diidamkan masyarakatnya.

Diungkapkan dr Lukman, bahwa
rumah sakit sebagai salah satu tempat pelayanan publik. Sebagai Direktur baru, yang pertama-tama Ia lakukan adalah berbangga diri sebagai warga Kota Baubau yang bekerja di RSUD Baubau.

Rasa bangga ini menjadi penyemangat, motivasi diri dalam memberikan pelayanan tulus kepada masyarakat, yang berobat, dirawat, memeriksakan kesehatannya di RSUD Baubau.

Menurutnya pelayanan yang baik yang harus diterapkan di RSUD Baubau adalah pelayanan yang sesuai dengan visi misi dalam mengembangkan Kota ini. Layanannya harus inovatif, lebih maju, dan lebih berbudaya.

Pendekatan pelayanan berbasis nilai-nilai kearifan lokal adalah wujud empati kepada masyarakat, wujud implementasi PO- 5, yang sering digaungkan oleh Wali Kota Baubau Dr H AS Tamrin MH. Nilai kearifan lokal inilah yang harus Ia tanamkan, bersama tim kerja di RSUD Baubau, dalam melayani masyarakat.

“Disamping kita lakukan langkah analisis swot, apa yang menjadi peluang kita, tantangan kita ditengah pandemi ini. Kita tentu ingin mengimplementasikan pelayanan yang lebih maju dam berbudaya, menanamkan empati terhadap pasien kita,” ungkap Dokter, yang juga selaku Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Baubau ini.

Tak menampik banyak PR (Pekerjaan Rumah) yang harus dikerjakan di RSUD Baubau, dr Lukman tidak dalam kehendak mencari atau mengungkit kesalahan atau kelemahan Direktur seniornya. Namun Ia komitmen fokus pada pembenahan, meneruskan yang sudah baik, memperbaiki yang belum atau masih kurang baik.

Setahap demi setahap, Ia merangkul seluruh bidang, mendengarkan masukan mereka, mencermati hal-hal yang strategis, yang dapat mengubah kekurangan menjadi kelebihan dalam menata kelola manajemen dan pelayanan RSUD Baubau.

“Kita analisa lewat instrumen swot yang akan kita turunkan. Secara terukur dan sistematis,” kata dr Lukman.

Menangkap apa yang menjadi harapan besar seluruh masyarakat Kota Baubau, yang mendambakan memiliki sebuah RSUD terbaik, membanggakan daerah. Ia memastikan, dibawah Kepemimpinannya, akan mengantar RSUD Baubau lebih maju, memberikan pelayanan yang lebih baik kepada seluruh masyarakat.

dr Lukman mengaku siap menerima segala kritik, saran, serta masukan, demi mewujudkan RSUD Baubau menjadi lebih baik. Baginya kritik, saran, serta masukan yang konstruktif, dapat membantu dalam membenahi RSUD Baubau.

“Saya orang baru yang diberi amanah, bertugas memimpin RSUD Baubau, sehingga butuh banyak masukan dari seluruh lapisan masyarakat. Tetapi paling tidak, kita punya rel, punya jalur. Kita harus berikan layanan yang inovatif, maju, dan berbudaya. Sehingga kita bangga memiliki rumah sakit daerah kita sendiri,” optimisnya.

[RED]

Komentar