Wakatobi
Pemerintah daerah (Pemda) Wakatobi, konsisten menjalankan One Island One School yang merupakan salah satu program unggulan kepemimpinan Bupati H Haliana dan Wakilnya Ilmiati Daud. Program ini mengasah kemampuan masyarakat supaya lebih terampil dan mandiri, menghadapi dunia usaha ataupun dunia kerja yang kian kompetitif.
Terkini, Dinas Koperasi UMKM dan Ketenagakerjaan (Dinkop UMKM Naker) Wakatobi bekerjasama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari, kembali menggelar pelatihan.
Berlangsung di aula pelatihan pusat layanan usaha terpadu, giat diikuti 64 pelaku usaha kuliner (UMKM).
Bupati Wakatobi H Haliana mengatakan, lewat pelatihan ini, diharapkan semakin menumbuhkan semangat berwirausaha warganya. “Ataupun kemudian yang mau jadi pekerja (karyawan) juga silahkan, agar memiliki kemampuan,” semangat Haliana, membuka pelatihan, Jumat (13/9/2024).
Menurut Haliana, dunia usaha ataupun dunia kerja saat ini semakin kompetitif. Sehingga, sedini mungkin warga benar- benar harus dibekali kemampuan yang lebih. Wabilkhusus pelaku UMKM kuliner dan sektor jasa.
Sehingga kata dia, lewat program “one island one school”, Pemkab Wakatobi dan BPVP Kendari, telah bekerjasama untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Wakatobi yang terampil dan mandiri.
“Dengan pelatihan hari ini, minimal kita sudah mendapatkan ilmu dan sudah bisa praktek. Dan suatu saat nanti, jika sudah membuka usaha sendiri, kenapa harus jadi karyawan terus,” spiritnya.
Kepala BPVP Kendari Amran menyatakan, pelatihan berbasis kompetensi program one island one school ini, lokus pada pelatihan boarding pembuatan roti dan kue, housekeeping yang akan dilaksanakan di Kendari. Dan pelatihan taylor made training (TMT) barista coffe, dan restaurant attendant, yang digelar di Wakatobi.
Pelatihan ini dimaksudkan untuk tenaga kerja terampil dan kompeten sesuai dibidang kuliner, perhotelan. Sehingga dapat menunjang perkembangan sektor wisata Wakatobi, sebagai salah satu top ten destinasi pariwisata nasional.
“Tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut adalah memberikan (sikap, red) kepada para peserta pelatihan, memberikan cara atau metode kerja secara profesional, mengembangkan program pelatihan program kerja berat, berorientasi pada penempatan, baik bekerja diindustri ataupun berwirausaha, terutama di sektor UMKM,” urainya.
Kepala Dinkop UMKM Naker Wakatobi Haswan Rahim mengatakan, nantinya para peserta akan mendapatkan sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Itu membuktikan bahwa peserta telah memiliki keterampilan dan kompetensi berstandar nasional.
“Kami sangat mengapresiasi kerjasama antara Kementerian Ketenagakerajaan RI melalui Badan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kendari, dengan pemerintah kabupaten Wakatobi melalui Dinas Koperasi UMKM dan Ketenagakerjaan,” ucapnya. (Redaksi)