Dekan FISIP UM Buton Anwar Sadat SSos MIP
Baubau
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Buton (FISIP UM Buton) memiliki kiat tersendiri dalam mengembangkan potensi, minat dan bakat Mahasiswa. Sejak memulai belajar dibangku perkuliahan, sampai pada Semester atas, Mahasiswa ditempa dalam proses belajar mengajar, melatih skill/kecakapan, dalam pendampingan ‘tangan dingin’ para Dosen handal, profesional dan penuh integritas.
Seperti yang diterapkan Program Studi Ilmu Pemerintahan (Prodi Ilpem), yang melatih dan mengikutsertakan Mahasiswanya dalam Lomba Debat. Bahkan dalam prosesnya, Mahasiswa Prodi Ilpem FISIP UM Buton berhasil menjuarai Lomba: (1) Juar 1 Debat Konstitusi Regional, yang diselenggarakan Pusakko FH UHO, Oktober 2021. (2) Juara 1 Debat Nasional yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan UM Sinjai, Desember 2021. (3) 16 Besar Debat Nasional Bawaslu, Februari 2022. Lomba ini diikuti 32 Universitas, setelah lolos seleksi bersama 1000 kampus se- Indonesia.
Terkini, setelah melalui proses penjaringan yang dilakukan Ikatan Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan (IMPRESIP), Prodi Ilpem FISIP UM Buton kembali mengutus dua Tim Mahasiswanya untuk mengikuti Lomba Debat Politik yang diselenggarakan Universitas Islam Negeri Jakarta.
Dekan FISIP UM Buton Anwar Sadat SSos MIP mengatakan, IMPRESIP melakukan penjaringan potensi, minat dan bakat Mahasiswa baru sampai Mahasiswa senior.
“Jadi setelah dilakukan penjaringan siapa yang jago debat, terpilihlah dua team yang akan berkompetisi dalam kegiatan peningkatan softskill, minat dan bakat Mahasiswa tersebut,” ujarnya.
Kata Anwar, IMPRESIP juga intens menyelenggarakan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK). LDK merupakan salah satu strategi Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP UM Buton, dalam menyiapkan Mahasiswa sebagai kader-kader pemimpin Bangsa. Termasuk juga melakukan diskusi-diskusi konstruktif, memperluas cakrawala wawasan, hingga melahirkan inspirasi gagasan.
FISIP UM Buton juga mewajibkan Mahasiswa Semester V untuk mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Program MBKM sudah mulai diterapkan FISIP UM Buton sejak tahun 2020, kala itu melalui pertukaran Pelajar/Mahasiswa Ilmu Pemerintahan FISIP UM Buton dengan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Muhammadiyah Sinjay. Selanjutnya, pertukaran dengan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Muhammadiyah Malang, dan kemudian dengan Universitas Muhammadiyah Makassar.
“Terus ada program Kampus Mengajar yang wajib diikuti Mahasiswa FISIP. Jadi mengajar bukan hanya dilakukan FKIP, tetapi di FISIP juga. Banyak Mahasiswa kami yang lolos program Kampus Mengajar, dan ini merupakan implementasi MBKM,” kata alumni Magister Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.
Anwar menambahkan, saat ini squad FISIP UM Buton, diperkuat 12 Dosen Prodi Ilmu Pemerintahan, dan enam Dosen Prodi Ilmu Komunikasi. Seluruhnya terlibat aktif dalam mendorong tercapainya target program MBKM, serta berbagai program upaya pengembangan potensi, minat dan bakat Mahasiswa.
“Kemudian juga, seluruh Mahasiswa aktif wajib memiliki akun Kampus Merdeka, dan harus mendaftarkan diri melalui aplikasi Kampus Merdeka. Untuk Mahasiswa Semester V, saat ini sudah diwajibkan memiliki akun, dan mengikuti Kampus Mengajar,” pungkasnya. (Red)
Baca juga ⬇️
Komentar