“160 Hari Kinerja HATI, Wajah Baru Wakatobi”

H Haliana SE – Ilmiati Daud SE MSi

Kasamea Advertorial

Capaian kinerja kepemimpinan HATI:

  • Kesehatan: Mendatangkan dokter, teken MoU pengaktifan BPJS, layanan kesehatan gratis
  • Launching: Merdeka Pangan, Merdeka Emas, One Island One School.
  • Terobosan: Jaringan komunikasi, Teken MoU 24 Jam Listrik Kaledupa-Binongko, Udang Vaname
  • Keagamaan: Bantuan pembangunan Masjid
  • Penghargaan: Trisakti Tourism Award, Aspeksindo, Unesco, Kabupaten Kreatif, Desa Wisata

Hari ini Sabtu 4 Desember 2021, terhitung 160 hari sudah H Haliana SE-Ilmiati Daud SE MSi menjabat sebagai Bupati-Wakil Bupati periode 2021-2026. Tepatnya Senin 28 Juni 2021, pasangan berakronim “HATI” ini resmi dilantik untuk menahkodai sebuah negeri yang dikenal dengan keindahan bawah lautnya yang mendunia, bak syurga, Wakatobi. Sebuah Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang terdiri 4 (empat) yaitu pulau, Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, Binongko. Terletak dalam gugus Pulau di jazirah tenggara Kepulauan Sultra.

HATI bekerja tulus dengan sepenuh HATI, terus menebar virus optimisme, bahwa Wakatobi bisa dan mampu lebih maju, lebih sejahtera, lebih baik dari saat ini, terlebih masa lampau. Keduanya terus bekerja siang malam, merealisasikan satu demi satu gagasan konstruktif, yang dihimpun dari berbagai aspirasi, kondisi kekinian, latar belakang sejarah panjang berdirinya Kabupaten Wakatobi, dari konsep pemikiran detail, yang kemudian ditunaikan secara terukur, sistematis, dalam mewujudkan satu nawaitu suci,  kesejahteraan masyarakat.

HATI meletakkan Visi “Wakatobi menjadi Kabupaten Konservasi Maritim yang Sentosa”.

Baik Haliana maupun Ilmiati Daud sama-sama tahu betul, Wakatobi memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Baik sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resources) di sektor perikanan dan kelautan, dan sumber daya alam berupa keindahan alam sebagai andalan daerah pariwisata.

Haliana dengan back ground Ekonom berpengalaman, sebagai seorang Pengusaha sukses, dan Ilmiati Daud sebagai seorang birokrat tulen yang juga kaya akan pengalaman sebagai penyelenggara negara. Duet keduanya memberi warna baru dinamika pembangunan Wakatobi. Karena kesadaran, bahwa sumber daya yang tersedia, seharusnya memiliki nilai tambah, sehingga dapat memberikan kesejahteraan dan mendukung daya saing masyarakat.

Sudah pasti diperlukan upaya-upaya yang konkrit, sistematis dan lebih terfokus untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia melalui peningkatan nilai tambah untuk kesejahteraan masyarakat Wakatobi yang berkelanjutan.

Konservasi mengandung arti pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan mengawetkan; pengawetan; pelestarian. Berkenaan dengan pengelolaan sumber daya alam, bemakna pengelolaan hayati dengan pemanfaatannya secara bijaksana dan menjamin kesinambungan, persediaan, dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keragamannya. Konservasi adalah pemanfaatan yang berkelanjutan.

Maritim mengandung makna berkenaan dengan laut, berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut. Sedangkan kemaritiman adalah hal-hal yang menyangkut masalah maritim. Dalam konteks poros maritim adalah sebuah gagasan strategis yang diwujudkan untuk menjamin konektivitas antar pulau, pengembangan sektor kelautan dan perikanan, pariwisata, perbaikan transportasi laut serta pada keamanan maritim.

Sentosa mengandung arti bebas dari segala kesukaran dan bencana, aman dan tenteram sertasejahtera. Sentosa bermakna suatu keadaan yang bebas dari segala kesukaran dan bencana; aman dan tenteram serta sejahtera. Dalam hal pembangunan masyarakat, sentosa adalah terwujudnya tatanan masyarakat yang cerdas, sehat, sejahtera dan religi.

Satu tekad demi mensejahterakan masyarakat, HATI sejak awal pencalonan sebagai Bupati-Wakil Bupati Wakatobi, mewakafkan diri semata pengabdian tulus, juga telah merumuskan Misi untuk mencapai Visi. Misi keduanya, sebagai berikut:

1.Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yakni meningkatkan kualitas pendidikan formal, meningkatkan keterampilan dan pendidikan non formal, dan peningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

2. Pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk pertumbuhan yang berkualitas, yakni meningkatkan pertumbuhan UMKM, meningkatkan kewirausahaan melalui pemanfaatan sumber daya pesisir dan lokal, serta meningkatkan industri jasa dan perdagangan antar pulau.

3. Meningkatkan pelayanan publik, yakni tata kelola pemerintahan yang baik, dan penyelenggaraan pelayanan publik yang prima.

4. Meningkatkan infrastruktur, yakni membangun dan mengembangkan infrastruktur secara terpadu, membangun dan meningkatkan infrastruktur ekonomi, serta  membangun dan meningkatkan infrastruktur pemerintahan.

5. Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, yakni mengembangkan sektor kelautan dan perikanan yang berbasis pada pemanfaatan yang berkelanjutan, mengembangkan pariwisata, dan mengembangkan ketahanan pangan berkelanjutan.

K e b u t   K i n e r j a

Kesehatan

Berjalan 160 hari tongkat estafet kepemimpinan ditangan HATI, keduanya tancap gas, bekerja siang malam, mewujudkan satu persatu program prioritas, program unggulan, demi satu tekad mensejahterakan masyarakat Wakatobi. Seiring dengan spirit kebersamaan yang terus ditanamkan, digaungkan Haliana-Ilmiati Daud kepada seluruh masyarakat Wakatobi, bahwa tak ada lagi sekat dukung-mendukung Paslon, tak ada lagi gerbong pemisah masyarakat satu dengan lainnya karena perbedaan pilihan politik dalam Pilkada. Kini yang ada hanyalah satu tekad bersama-sama membangun Wakatobi, kompak, dalam bingkai rasa kekeluargaan, persaudaraan.

Alhasil, Wakatobi kini memoles “Wajah Baru”. Dengan semangat baru, penjabaran, merealisasikan Visi Misi yang diusung HATI.

Menggenjot terealisasinya program prioritas diseratus (100) hari kerja-nya, fondasi awal Pemerintahan HATI fokus memastikan pelayanan dasar kepada masyarakat.

Pelayanan kesehatan, melalui program Merdeka Sehat, HATI mendorong terpenuhinya tenaga dokter di rumah sakit umum daerah (RSUD), juga Puskesmas. Ada dokter umum, dokter spesialis anak, kandungan, radiologi,  bedah, anastesi, ahli dalam, dan laboratorium.

Layanan kesehatan gratis bagi masyarakat juga menjadi prioritas HATI. Melalui fasilitas BPJS Kesehatan Nasional, juga Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang dianggarkan khusus oleh Pemkab Wakatobi. Tak luput memastikan peningkatan fasilitas RSUD dan Puskesmas, ketersediaan obat-obatan maupun peralatan kesehatan (Alkes) penunjang.

Layanan transportasi gratis bagi masyarakat yang hendak berobat juga telah tersedia. Dipastikan tanpa dipungut biaya, Ambulance laut kini sudah bisa digunakan oleh masyarakat di  Kaledupa, Tomia, Binongko. Begitu pula Mobil Ambulance yang menunjang pelayanan di Puskesmas-Puskesmas. Hubungi call center, siap melayani 24 jam.

Tak hanya duduk menikmati kursi empuk Kepala Daerah, HATI rutin turun langsung melakukan sidak, memastikan penyelenggaraan pelayanan kesehatan berjalan maksimal. Ini juga sebagai langkah terukur untuk memastikan program Merdeka Sehat yang digagas, terealisasi, tepat sasaran dan tepat manfaat. Rupanya HATI tak hanya mau mendengarkan kabar dari bawahannya, yang biasanya hanya membawa informasi ABS (asal bapak senang), tak sesuai fakta dilapangan.

Melihat langsung ketersediaan oksigen, kondisi ruang isolasi, ruang intensive care unit (ICU), ruang gas medis, serta fasilitas penunjang pelayanan lainnya, di RSUD, juga di Puskesmas.

Penyesuaian regulasi juga menjadi perhatian khusus HATI. Berbagai langkah konkrit dilakukan guna menutupi celah kekurangan yang selama ini terjadi, guna memaksimalkan layanan kesehatan.

 Air Bersih

Layanan dasar lainnya adalah air bersih. Permasalahan pemenuhan air bersih juga menjadi fokus HATI. Seperti diketahui selama ini layanan air bersih kerap menjadi sorotan, keluh kesah masyarakat Wakatobi.

Salah satu langkah cepat yang diambil HATI, yakni koordinasi dan konsultasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. Alhasil, belum lama ini Wakatobi kembali keciprat hibah subsidi air bersih dari Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJKC) PUPR RI.

Hibah subsidi air bersih ini bertujuan untuk menambah cakupan layanan air minum. Terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Program berbasis output, setelah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Wakatobi melakukan pemasangan sambungan rumah (SR), dilanjutkan dengan verifikasi oleh DJKC.

Sepanjang 2021 program ini sudah terpasang sedikitnya 1.015 Sambungan Rumah (SR) MBR.

HATI terus mengawal realisasi subsidi air bersih, menyangkut kesesuaian spesifikasi SR, manfaat, kepastian air sudah mengalir atau belum. Dengan itu Pemkab Wakatobi juga memberikan dana penyertaan modal untuk PDAM, sebagai pembiayaan awal pemasangan SR.

Realisasi program pro rakyat kecil ini, Pemkab Wakatobi bersama DPRD juga lebih menyempurnakannya dengan payung hukum Peraturan daerah (Perda) penyertaan modal PDAM.

HATI terus melakukan langkah konkrit agar seluruh masyarakat Wakatobi bisa tercukupi kebutuhan air bersih. Ditengah tantangan akan jangkauan wilayah Pulau yang tidak memiliki sumber air memadai. Juga jarak antar Desa yang berjauhan, bak penampungan air, serta jaringan saluran air dengan pipa yang sudah keropos, termasuk Desa yang belum memiliki jaringan air sama sekali.

Pemerataan pembangunan, HATI memprioritaskan program layanan air bersih ke seluruh Pulau di Wakatobi.

HATI juga fokus pada koordinasi, evaluasi penatakelolaan PDAM Wakatobi, sehingga bisa memberikan pelayanan maksimal, dan tetap bisa menutupi biaya operasional. Seluruhnya dalam pembenahan.

Pendidikan

Salah satu dari lima program pembangunan prioritas HATI adalah Merdeka Belajar. HATI hendak memastikan tidak ada anak angkatan sekolah di Wakatobi yang tidak bersekolah karena kendala biaya, karena tidak memiliki seragam sekolah. HATI juga memprogramkan beasiswa bagi siswa berprestasi, dan kurang mampu.

Kelautan dan Perikanan

Potensi kelautan dan perikanan Wakatobi jangan ditanya lagi, seakan tak ada habisnya, ikan dan hasil laut lainnya yang dimiliki Wakatobi puluhan tahun telah memenuhi kebutuhan lokal, wilayah Sultra, Nusanstara, sampai keluar negeri.

Terkini diera kepemimpinan HATI, melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Wakatobi, tengah mengembangkan sebuah pilot project budidaya Udang Vaname.

Memulai dengan satu kolam, diproyeksi tahun depan akan bertambah. Pilot project ini diharapkan akan menjadi pemicu antusiasme masyarakat untuk ikut mengembangkan Udang Vaname. Dan menjadi tanggung jawab Pemkab Wakatobi untuk membeli, menampung, memasarkan hasil produksi masyarakat.

Pilot Project Udang Vaname

Budidaya Udang Vaname merupakan program unggulan HATI yang masuk dalam program kerja DKP Wakatobi, dalam pengembangan perikanan tangkap atau terpadu. Sebagai satu terobosan baru sepanjang berdirinya Wakatobi, budidaya Udang Vaname ini nantinya, selain akan dijual di pasar lokal, juga mendukung terpenuhinya kuota eksport Indonesia di pasar internasional.

Selain terobosan budi daya Udang Vaname, HATI juga fokus bekerjasama dengan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Sultra. Dari kerjasama ini, dipastikan 42 Perusahaan Perikanan dan pendukung perikanan yang berada di bawah PPS Sultra siap menerima hasil perikanan Wakatobi. Wakatobi sebagai pemasok dan PPS Sultra sebagai penerima.

Rupanya PPS Sultra sangat memperhitungkan potensi Wakatobi sebagai suplaier ikan terbesar di PPS Sultra. Tak hanya ikan, komoditas unggulan lain seperti Gurita, Kepiting Rajungan, ikan-ikan Pelagis permukaan maupun ikan karang, juga diminati Perusahaan relasi PPS Sultra.

Pertanian

Dari aspek pembangunan Wakatobi, bidang Petanian, HATI memiliki konsep Merdeka Pangan. Melalui program ini HATI mendorong peningkatan ketersediaan pangan lokal, dengan melakukan pengembangan potensi ketahanan pangan lokal, berdasarkan potensi nyata di setiap Pulau, Wangiwangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko.

Bupati Wakatobi, Haliana Menerima Thropy Penghargaan Kabupaten Kreatif 2021 yang Diserahkan Langsung Oleh Menparekraf, Sandiaga Salahudin Uno

Pariwisata

Hebat, satu kata yang layak disematkan untuk Wakatobi disatu semester kepemimpinan HATI. Koordinasi, kerjasama yang dibangun dengan berbagai pihak terus menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.

Seperti yang belum lama ini dicapai duet Haliana-Ilmiati Daud, HATI menorehkan Wakatobi  sebagai Kabupaten Kreatif. Predikat ini diberikan oleh Kemenparekraf RI, ditetapkan Menparekraf, Sandiaga Salahudin Uno, dalam workshop pengembangan KaTa Kreatif 2021, di Samarinda, Kaltim.

Pencapaian ini merupakan salah satu bukti keseriusan HATI dibidang Ekraf, dalam terus mengembangkan potensi Kepariwisataan Wakatobi yang menyandang nama besar sebagai daerah Top Destinasi Pariwisata proritas Indonesia, cagar biosfer bumi yang diakui UNESCO.

Bupati Wakatobi, Haliana Menerima Piagam Penghargaan Kabupaten dengan Budaya Maritim Terbaik dari Aspeksindo

Lagi-lagi HATI membuktikan keseriusan dalam mengembangkan Kepariwisataan Kabupaten Wakatobi, utamanya Ekraf.

Wakatobi bersama 10 Kabupaten/Kota lainnya di Indonesia, yakni Kabupaten Wonosobo, Kota Cimahi, pekalongan, Bandung, Kabupaten Banjarnegara, Karanganyar, Tanah Datar, Kota Ambon, Salatiga, dan Banda Aceh.

Berbagai potensi ini diharapkan dapat terus digali, agar melalui sektor Ekraf, dapat memberi dampak pada kemajuan perekonomian dan kesejahteraan seluruh masyarakat Wakatobi.

Sejarah mencatat, pencapaian HATI dalam upaya menjadikan pariwisata sebagai identitas dan lokomotif pembangunan Wakatobi tercinta. Sebelumnya sebagai 10 TOP Destinasi Pariwisata Prioritas, dan semakin paripurna dengan Predikat Kabupaten Kreatif 2021. Satu langkah maju, paket komplit untuk Wakatobi, menghadirkan Pariwisata dan Ekraf secara utuh.

Penyerahan BSPS bagi 180 MBR pemilik RTLH

Rumah Layak Huni

Meningkatkan taraf hidup yang nyaman dalam hunian yang layak, HATI merealisasikan program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBS). November lalu, sebanyak 180 unit rumah tidak layak huni (RTLH) yang tersebar di 21 Desa/Kelurahan di Wakatobi telah tersentuh bantuan ini, yang dananya dianggarkan melalui APBD-P tahun 2021

Program ini akan berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya, sebagai wujud kepedulian HATI, sekaligus pertanggungjawaban pemerintah dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan pemukiman berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan pemukiman, yang mengamanatkan penyelenggaraan perumahan swadaya oleh pemerintah. Sebagai Leading Sector, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Wakatobi.

Listrik

Pemenuhan kebutuhan masyarakat akan tenaga listrik juga menjadi salah satu prioritas HATI. Bukan hanya hisapan jempol apalagi lip service, dibuktikan HATI dengan memastikan ketersediaan tenaga listrik di dua Pulau, Kaledupa dan Binongko 24 Jam non stop. Ini direalisasikan HATI dengan mengalihkan anggaran rehabilitasi rumah jabatan Bupati, untuk memenuhi kebutuhan listrik di dua Pulau terluar Wakatobi tersebut.

Komitmen HATI membawa perubahan untuk Wakatobi lebih sejahtera, melayani terpenuhinya kebutuhan dasar, dengan tetap berkonsultasi ke pihak terkait yang berkompeten, agar kebijakan yang diambil tidak menyalahi peraturan perundang-undangan.

KMP Sultan Murhum berlayar lintas Pulau Kaledupa-Tomia-Binongko

Jaringan Komunikasi dan Transportasi

Betapa pentingnya jaringan telekomunikasi dan informasi era globalisasi sekarang ini. Dapat dikatakan, mendekatkan, memperlancar jaringan telekomunikasi berarti mendekatkan kemajuan disuatu daerah. Karena akan mempermudah berbagai urusan, khususnya geliat perekonomian.

HATI sudah berbuat, menindaklanjutinya dengan menandatangani surat pernyataan dukungan pembangunan jaringan telekomunikasi di wilayah Wakatobi II. Bekerjasama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Pemkab Wakatobi mendukung PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk dan PT Lima Inti Sinergi untuk pembangunan tower jaringan BTS Telkomsel 4G di Pulau Binongko dan Pulau Tomia.

Sama halnya dengan jaringan telekomunikasi, akses transportasi juga kebutuhan yang tak kalah penting dalam upaya mendekatkan kemajuan disuatu daerah. Di Wakatobi, HATI bergerak cepat dengan membuka akses transportasi baru Pasarwajo-Wanci, dengan menghadirkan Kapal Cepat.

KMP Sultan Murhum II  juga akan melayani pelayaran lintas Kaledupa-Tomia-Binongko.

Lanjut, HATI juga akan menambah akses transportasi laut Wanci-Kendari dan sebaliknya, dengan biaya yang lebih terjangkau.

Transportasi udara, kini penerbangan rute Kendari-Wakatobi sudah dibuka kembali sejak Agustus. Menyusul, Pemkab Wakatobi merencanakan menambah rute penerbangan Baubau-Wakatobi.

Kerjasama

HATI menyadari betul bahwa untuk membangun Wakatobi, mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya, HATI tidak bisa hanya berduet saja. Untuk itu jalinan kerjasama dengan semua elemen berkompeten dan professional sangat dibutuhkan.

Selain membangun komunikasi, koordinasi yang baik dengan pemerintah pusat, kementerian terkait, Oktober lalu, Pemkab Wakatobi juga menyepakati MoU dengan Universitas Hasanuddin, dalam bidang tridharma perguruan tinggi dan pembangunan daerah.

MoU ditandatangani oleh Bupati Wakatobi, H Haliana SE dan Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA. Kerjasama ini sebagai upaya pengembangan potensi sumber daya Wakatobi diberbagai sector, khususnya pada recana potensi ketahanan pangan, kelautan dan perikanan, serta peningkatan pelayanan kesehatan yang masih harus terus dioptimalkan, demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

Mengingat sumber daya manusia dan sumber daya alam merupakan dua komponen penting dalam membangun daerah, Unhas memberikan pendampingan penguatan SDM berbasis ilmu pengetahuan, dalam memajukan potensi Wakatobi. Menghasilkan generasi sumber daya yang unggul dan berkompeten kedepannya.

Haliana membuka event Expo Pemasaran Produk UMKM dan Industri Kreatif

Launching  P r o g r a m  U n g g u l a n

One Island One School

Senin 26 Oktober 2021, Haliana-Ilmiati telah me-launching program One Island One School di Pulau Tomia. Sebagai leading sector, Dinas Koperasi dan UMKM. Menariknya, launching dilakukan dalam event bergengsi Expo Pemasaran Produk UMKM dan Industri Kreatif, berpusat di Kecamatan Tomia Timur. Salah satu gambaran nyata, bahwa Haliana-Ilmiati Daud fokus pada pemerataan program di seluruh Kepulauan Wakatobi.

One Island One School  bermakna Satu Pulau Satu Sekolah. Program ini diluncurkan  bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) Wakatobi yang tangguh, memiliki kemampuan dan kapasitas yang lebih baik lagi. Khususnya bagi pelaku usaha mikro, kecil, menengah, agar pelaku usaha/pengusaha, tak hanya terpusat di Ibu Kota Wakatobi, melainkan tersebar di seluruh Pulau, Binongko, Tomia, Kaledupa, Wangi-wangi.

One Island One School konkrit termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Wakatobi, dalam bentuk pelatihan kewirausahaan, guna menumbuhkembangkan, menjadi inkubator untuk usaha-usaha kecil. Dengan Pasar Kerja sebagai penunjangnya, One Island One School fokus pada pembinaan, peningkatan kapasitas, kecakapan, yang akan menjangkau berbagai profesi, seperti pekerja konstruksi, nelayan, petani, dan lainnya.

Untuk program One Island One School, Pemerintah Kabupaten Wakatobi menyiapkan para tenaga ahli  untuk menjadi guru, instruktur, dan pelatih, yang tentu saja berkompeten, profesional dibidangnya.

Launching Program Merdeka Emas

Merdeka Emas

Program Merdeka Emas adalah salah satu program prioritas yang telah diluncurkan HATI. Program ini menitikberatkan pada peningkatan infrastruktur dasar, khususnya penyelesaian jalan lingkar Pulau Kaledupa dan Pulau Binongko. Juga pembangunan sentra bisnis perikanan terpadu, peningkatan jaringan listrik 24 jam di Pulau Kaledupa, dan Pulau Binongko.

Merdeka Emas masuk dalam lima agenda program prioritas atau “Wakatobi Sentosa” diantaranya, merdeka sehat, merdeka belajar, merdeka pangan, merdeka emas serta program one island one school. Kelimanya dititikberatkan pada peningkatan pelayanan publik dan pelayanan dasar.

Selanjutnya adalah penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di Wakatobi. Program ini bakal direalisasikan lewat program-program penguatan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat di Desa dan Kelurahan serta Kabupaten. Sehingga nantinya akan berdampak kepada pemulihan dan peningkatan serta pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Haliana Meninjau Langsung Pilot Project Program Merdeka Pangan

Merdeka Pangan

Merdeka pangan beriorentasi pada pengembangan pertanian berkelanjutan pada setiap Pulau, sesuai potensi dan karakteristik. Sehingga terwujud ketersediaan pangan lokal yang berkelanjutan. Menargekan ketercukupan kebutuhan pangan jangka panjang, program ini juga diharapkan akan menunjang pengembangan sektor pariwisata dan sektor perikanan, serta pemerataan infrastruktur dasar daerah.

Tahun 2021-2026 kedepan, HATI akan menjadikan Wakatobi sebagai Kabupaten konservasi maritimyang sentosa. Visi ini akan didukung tiga sektor unggulan yakni pariwisata, perikanan dan ketahanan pangan.

Program Merdeka Pangan ditandai dengan distribusi 2,8 Ton bibit bawang merah dan pupuk, yang sekaligus dilakukan penanaman bawang merah tersebut. Launching dihadiri langsung perwakilan pemerintah pusat, Asisten Deputi Akses Permodalan Pariwisata dan Ekraf, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, dan Staf Ahli Menko Maritim.

(Red)