Baubau
Dua pekan berlalu usai terjadinya dugaan keracunan masal puluhan siswa di kota Baubau, pascakonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG), 16 September 2025. Perlahan terungkap belum maksimalnya penyelenggaraan program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut, khususnya di negeri Sara Patanguna.
Fakta yang cukup mencengangkan, bahwa dapur MBG di kota Baubau tak satupun yang sudah mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Hal ini terungkap dari pernyataan Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Baubau, Fanti Frida Yanti, saat dikonfirmasi redaksi Kasamea.com.
“Yang keluarkan sertifikat dimaksud (SLHS) adalah PTSP, melalui rekomendasi dari Dinkes. Namun untuk Baubau, hingga saat ini Dinkes Baubau belum pernah mengeluarkan rekomendasi tersebut,” jawabnya.
Menurut Fanti, untuk mendapatkan rekomendasi dari Dinkes, banyak prasyarat teknis yang harus dipenuhi pengelola dapur MBG, dan harus melalui screening yang super ketat.
“Ada banyak syarat teknis yang harus dipenuhi oleh SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) untuk hal ini. Panjang prosesnya, dan banyak syaratnya,” bebernya.
Menindaklanjuti terjadinya keracunan masal didua sekolah, SMAN 7 Baubau dan SD Hidayatullah, Sabtu pekan lalu Dinkes Baubau telah melaksanakan pelatihan bagi para pekerja dapur MBG. Dan rencananya pekan depan Dinkes Baubau akan melakukan konsolidasi audit sanitasi.
Berita terkait:
https://www.kasamea.com/puluhan-siswa-keracunan-masak-di-baubau/
(Redaksi)
Komentar