Ekspos 4 Tahun TAMPIL MANIS “Menuju Kota Baubau Maju Sejahtera & Berbudaya”

A D V E R T O R I A L

Baubau

Kamis 13 Oktober 2022, Pemerintah Kota Baubau menggelar ekspos empat tahun kepemimpinan pasangan duet Wali Kota Dr H AS Tamrin MH – Wakil Wali Kota La Ode Ahmad Monianse, yang dikenal dengan akronim sekaligus jargon “TAMPIL MANIS : Tamrin Monianse Mensejahterakan Masyarakat”.

Dua putera daerah terbaik negeri Butuuni eks Kesultanan Buton ini dilantik 12 September 2018, dengan mengusung visi “Mewujudkan Kota Baubau yang Maju, Sejahtera & Berbudaya”. AS Tamrin wafat 13 Januari 2022, sehingga tongkat estafet 01 Baubau dilanjutkan oleh Monianse, yang dilantik sebagai Wali Kota Baubau defenitif 23 Mei 2022.

Bertempat di gedung Maedani, Monianse memaparkan realisasi serta capaian program kerja sesuai misi “TAMPIL MANIS”, dengan berbagai indikatornya. Masih dalam rangkaian momentum istimewa peringatan HUT Baubau ke- 481, dan Hari Jadi Kota Baubau ke- 21 sebagai daerah otonom tahun 2022.

Monianse menyampaikan bahwa jalannya pemerintahan dan pembangunan selama empat tahun ini, telah sesuai arah yang benar (on the right track), seperti yang ditetapkan dalam visi-misi, dan dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Meskipun, memungkinkan terdapat sedikit adaptasi dan deviasi, namun secara substantif tidak merubah orientasi yang sudah ditetapkan.

Secara konsisten pembangunan Baubau selalu mengacu pada prinsip-prinsip yang menekankan keseimbangan antara pertumbuhan, pemerataan dan keberlanjutan. Pendekatannya merujuk pada empat pilar pembangunan Kota Baubau yakni sumber daya manusia, infrastruktur, ekonomi dan budaya.

Monianse menguraikan, keberhasilan pencapaian pembangunan selama empat tahun TAMPIL MANIS, teridentifikasi dari capaian 20 target indikator kinerja utama kepala daerah. Tercatat 10 indikator memperoleh predikat hijau, atau melampaui target tahunannya, sesuai target RPJMD sebelum akhir periode, 5 indikator berpredikat kuning, atau tercapai sesuai target tahunannya, dan 5 indikator berpredikat merah, atau berada dibawah target tahunannya, dan harus mendapatkan perhatian lebih dalam pencapaiannya.

Jika ditinjau relevansinya terhadap keberhasilan pelaksanaan masing-masing misi pembangunan, terdapat enam capaian, sebagai berikut:

Pertama, capaian misi Kota Baubau tertib, terindikasi dari empat indikator yang secara kumulatif dapat dinyatakan telah terlaksana dengan sangat baik, yakni pertama, predikat akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dari kementerian pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi terus meningkat skornya mencapai predikat B dari target BB pada akhir masa jabatan, dan kedua, laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah (LPPD) dari Kemendagri mencapai predikat tinggi dari target sangat tinggi, ketiga opini Badan Pemeriksaan Keuangan terhadap tingkat akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah berhasil mempertahankan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) untuk ketujuh kalinya, dan keempat indeks kepuasan masyarakat untuk pelayanan publik yang mencapai 3,36 poin dari target akhir RPJMD 3,97 point.

Kedua, capaian misi Kota Baubau aman, dari hasil pengukuran 3 indikator, pertama crime clock (selang waktu kejahatan) menurun menjadi 15 jam 36 menit dari 5 jam 45 menit 36 detik pada tahun sebelumnya, telah melampaui target akhir RPJMD yakni 7 jam 20 menit 50 detik.

Kesatu, dari segi tindak pidana kriminalitas, tercatat terjadi penurunan kasus sebesar 22,94 persen dari 310 kasus pada tahun 2020 menjadi 239 kasus pada 2021. Kedua, indeks resiko bencana 194,80 poin stabil selama 2 tahun terakhir, dan Ketiga, indeks kerukunan antarumat beragama 73,83 poin sedikit menurun dari tahun sebelumnya tapi tetap on the track telah mendekati target akhir sebesar 80,30 poin.

“Kondisi ini mengindikasikan, selama 4 tahun pemerintahan TAMPIL MANIS kita telah berhasil menjaga situasi daerah yang kondusif, memelihara toleransi antarumat beragama, dan kesadaran hukum masyarakat. Serta menjaga kestabilan kondisi kehidupan berdemokrasi di Kota Baubau,” jelasnya.

Ketiga, capaian misi Kota Baubau Maju, diukur dari pencapaian lima indikator, yakni pertama, rata-rata lama sekolah telah mencapai 10,91 tahun dari target 11 tahun, kedua, harapan lama sekolah 15,17 tahun telah melampau target 15 tahun, ketiga, angka harapan hidup mencapai 71,25 tahun dari target 72 tahun di akhir periode RPJMD, keempat, indeks pembangunan gender (idg) 90,27 poin dari target 90,77 poin diakhir periode, dan kelima indeks gini mencapai 0,443 poin sedikit menurun dari tahun sebelumnya 0,4040 poin, terindikasi terjadi perluasan kesenjangan antarpendapatan di Kota Baubau.

Terkait pencapaian misi ini, Baubau juga berhasil memperoleh berbagai penghargaan, diantaranya: sanitasi total berbasis masyarakat (stbm) award, penghargaan bebas frambusia dan penghargaan kota sehat dengan predikat Swasti Saba Wistara dari Menteri Kesehatan, penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN RI, serta berbagai penghargaan dibidang pendidikan, baik ditingkat nasional maupun regional, yang menunjukkan keberhasilan kita dalam membina putra-putri bangsa.

Keempat, capaian misi Kota Baubau populer, diukur dari pencapaian empat indikator, yakni: 1) tingkat pertumbuhan nilai investasi 2,55 % menurun signifikan dibanding tahun sebelumnya 12 % dari target akhir 9,60%, 2) laju pertumbuhan PDRB sektor perdagangan dan industri 4,99% meningkat signifikan dari tahun sebelumnya -4,81%, 3) laju pertumbuhan pdrb sektor pariwisata 1,26 meningkat dari 1,06% pada tahun 2020, dan 4) indeks pembangunan kebudayaan belum terukur.

“Laju pertumbuhan PDRB sektor perikanan/pertanian 3,15% menurun dari tahun 2020 4,83%, dalam penyelenggaraan misi ini kami berhasil memperoleh penghargaan penggagas pembangunan Kota Baubau, yang dianugerahkan oleh lembaga prestasi Indonesia dunia (leprid) pada tahun 2022,” ujar Monianse.

Monianse juga mengutarakan bahwa tantangan kedepan, popularitas sebuah kota semakin kompleks, tidak hanya sekedar jejak historis, akan tetapi kejelian warga dalam memunculkan keunggulan atau keunikan atau sesuatu yang tidak dapat ditemui di tempat lain, akan menjadi kekuatan dalam menghadapi persaingan dengan daerah lain. Diera otonomi ini semua daerah berpacu untuk menjadi lebih unggul, lebih baik, lebih menarik dibanding daerah lain. Karenanya, pemerintah terus mengupayakan pelaksanaan event-event baik skala daerah, regional maupun nasional, diantaranya Porprov Sultra ke- 14, Jambore PKK, Raimuna, Musrenbang provinsi, dan lain-lain, yang selama tahun 2021-2022 terasa sangat signifikan dampaknya baik bagi popularitas, maupun dampak ekonomi bagi masyarakat.

Kelima, kata Ahmad Monianse, capaian misi Kota Baubau indah, diukur dari pencapaian 2 indikator yakni: 1) indeks kualitas air 0,67 poin menurun dari capaian 0,46 poin pada tahun sebelumnya, 2) indeks kualitas udara 86,50, menurun dari capaian 86,19 pada tahun sebelumnya. Namun telah mendekati target akhir RPJMD sebesar 88 Kota Baubau, yang sebelumnya telah berhasil memperoleh penghargaan adipura selama empat kali berturut-turut hingga tahun 2019, namun kemudian terkendala oleh pengelolaan sampah yang belum sesuai standar nasional.

Keenam, capaian misi Kota Baubau lancar, diukur dari indeks konektivitas wilayah Baubau tercatat sebesar 49,80 ditahun keempat TAMPIL MANIS, dari target 70,00 diakhir periode 2023, atau kinerjanya telah mencapai 71,14%.

Dalam rangka mewujudkan misi keenam Kota Baubau yang lancar, pemerintah kota juga terus berupaya meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas melalui penanganan jalan dan jembatan, pembangunan bandara dan pelabuhan, serta dukungan sarana dan prasarana perhubungan lainnya.

Monianse menyebutkan, dalam spektrum yang lebih luas, penyelenggaraan pembangunan ditujukan untuk pencapaian visi yang tertuang dalam RPJPD, maupun RPJMD Kota Baubau.

“Dalam spektrum yang lebih sempit dan spesifik, implementasi arah kebijakan tersebut diwujudkan dalam bentuk pembangunan pertahun. Berupa proritas yang diturunkan dalam program dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh seluruh satuan kerja perangkat daerah, melalui pendekatan bidang-bidang pemerintahan,” pungkas Ketua DPC PDIP Kota Baubau ini.

Menurut Monianse, perayaan HUT Baubau ke- 481 dan Hari Jadi Kota Baubau ke-21 tahun 2022 sebagai daerah otonom, sesungguhnya untuk mengajak seluruh masyarakat menyatukan diri dengan berpartisipasi.
Program pembangunan pemerintahan TAMPIL MANIS, mungkin terbilang hanya berjalan satu tahun karena kondisinya yang diperhadapkan dengan pandemi Covid-19 pada awal 2020, sehingga banyak hal yang tertunda untuk bisa dilakukan, karena keterbatasan dengan adanya refocusing dan pembatasan kegiatan masyarakat.

Momentum istimewa ini diperingati dengan menggelar sejumlah kegiatan, diantaranya gerak jalan indah, Baubau Ekspo atau pameran pembangunan, lomba perahu hias, dan beberapa event menarik lainnya. Perayaan HUT dengan tagline Haroana Baubau, merupakan filosofi untuk menjadi tarikan partisipatif seluruh masyarakat daerah untuk terlibat dengan saling bersatu, saling menopang, saling berkolaborasi untuk kebaikan negeri.

Disisa setahun kepemimpinan TAMPIL MANIS, selain adanya program infrastruktur yang dibangun seperti jalan lingkar yang harus dituntaskan pada 2023, juga ada beberapa program-program strategis lainnya seperti pembebasan lahan untuk Bandara Betoambari, dan persiapan lahan untuk jembatan Buton-Muna (Tona) yang menjadi fokus Pemerintah Kota Baubau, untuk dituntaskan prakondisinya ditahun 2023. (Red)