“Joget” di Benteng Keraton Menuai Sorotan, Suporting Team Agen Tour Travel Beri Klarifikasi

Para tamu Wisman sangat enjoy saat bermain permainan tradisional di Benteng Keraton Buton.


Baubau

Kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) yang datang di Kota Baubau dengan kapal The World, tak hanya meninggalkan kesan manis bagi mereka yang terdampak secara perekonomian, atau warga yang sempat berinteraksi-berswafoto.

Lebih dari itu, membekas satu peristiwa yang belakangan menuai sorotan, yakni acara joget-joget dengan musik modern. Saat penyambutan para travelers tersebut, di pelataran Benteng Keraton, tepat di depan Masjid Agung Keraton, area berderetnya Batu Popaua, Baruga, yang tak jauh dari Makam Sultan Murhum.

Cagar budaya peninggalan era Kesultanan Buton memiliki “nilai” bagi masyarakat Baubau, yang selama ini sangat menjunjung tinggi tatanan tradisi-adat-budaya warisan leluhur, khususnya terkait batasan-batasan yang boleh dan/atau tidak boleh dilakukan di area tersebut.

Suporting Team Agen Tour dan Travel Bahteramas di Baubau, yang memfasilitasi kunjungan wisman di Benteng Keraton Buton, Lukman, mengklarifikasi acara joget-joget yang menuai sorotan setelah potongan rekaman videonya tersebarluas di media sosial.

Lukman menjelaskan, joget joget tidak masuk dalam rundown yang telah mereka siapkan untuk menyambut-mendampingi para wisman tersebut. Yang ada dalam rundown hanyalah suguhan tari tradisional Lulo Alu, permainan tradisional, dan penyajian makanan tradisional.

Menurut Lukman joget joget tersebut terjadi secara spontan dan tidak berlangsung lama. Iapun menceritakan kronologisnya secara singkat.

“Joget joget tidak ada dalam rundown. Hanya pas diakhir acara, setelah tamu (Wisman) sempat ikut lulo sebentar sekali, begitu mereka mau jalan, tiba-tiba operator sound system putar musik joget,” ceritanya.

“Begitu putar musik joget, ada warga yang goyang, nah sempat mereka (Wisman) perhatikan dan foto, video. Mungkin karena mereka (Wisman) tertarik, masuklah mereka satu dua orang ikut bergoyang, joget. Setelah itu mereka balik ke Wameo,” jelas Lukman.

Lukman memastikan bahwa pihaknya mengikuti setiap arahan juga prosedur yang telah disampaikan dalam rapat koordinasi bersama instansi terkait. Rapat koordinasi bersama itu diselenggarakan beberapa hari sebelum datangnya Wisman di Baubau dengan kapal The World.

Selain mengklarifikasi video joget joget yang menuai sorotan, Lukman juga menyampaikan unek-uneknya. Ia menyayangkan pejabat Pemkot yang tidak ikut hadir menyambut tamu Wisman yang berkunjung ke Baubau.

“Maret dua kali, Juli dan November ini, tidak pernah ada pejabat pemerintah daerah yang hadir menyambut tamu. Jika seandainya ada, pasti hal ini tidak terjadi (joget joget), karena pasti langsung ditegur,” ujarnya.

Lukman menambahkan, pihaknya juga sudah mengklarifikasi kejadian joget joget tersebut menjelaskan kronologisnya ke dinas terkait. Dan untuk kedepannya, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Baubau ini memastikan hal serupa tidak akan terjadi lagi.

(Redaksi)

Komentar