“Penjabat Wali Kota Baubau, Orang Pelit akan Sulit”

Erwin Usman
Presidium Nasional PENA 98.

Diponegoro 72 Menteng
03.08.2023

SEDANG ramai di kampung lahir saya, Kota Baubau, jazirah kepulauan Buton, Sulawesi Tenggara. Soal apa? Soal siapa Penjabat atau Pj Wali Kota Baubau yang akan menjabat pada bulan September 2023.

Waktunya tak lama lagi. Lebih kurang sebulan. Karena itu, kemarin DPRD Baubau telah bersidang dan mengusulkan 3 nama sebagai Pj Wali Kota yang akan berdinas selama setahun, sampai dengan September 2024.

Ketiganya, adalah ASN eselon 2 yang sedang menduduki jabatan pimpinan tinggi pratama atau JPT Pratama. Entah di pusat atau daerah. Begitu syarat dalam regulasi peraturan Mendagri No. 4 Tahun 2023.

Ketiga nama–dari awalnya tujuh nama yang diusulkan dalam penjaringan–yaitu: Abdul Rahim sekarang Pj Sekda Wakatobi. Laode Daerah Kasat Pol PP di pemprov Sultra. Dan Rasman Manafi, Asdep di Kemenko Maritim dan Investasi.

Secara pribadi saya mengenal 2 orang dari 3 nama yang diusulkan oleh DPRD tersebut. Saya mengenal Abdul Rahim dan Rasman.

Kalau ditanya siapakah dari tiga nama tersebut yang layak mengisi kursi Baubau-1, saya ada 2 jawaban.

Kesatu, secara syarat formal, ketiganya tentu layak. Namun, pengusulan nama Pj Wali Kota masih ada 2 lembaga lagi yang punya wewenang. Pertama, Gubernur Sultra dan yang kedua, Mendagri. Masing-masing diberi hak mengajukan 3 nama. Bisa orangnya sama, bisa juga berbeda.

Nah, melihat fenomena pengusulan nama Pj kepala daerah, yang sudah terjadi, penentu akhirnya ada di Kemendagri.

Oleh karena itu, jawaban kedua saya, calon yang memiliki rekam jejak kinerja yang baik, koneksi dan komunikasi yang bagus dengan pusat, menjadi yang paling mungkin mendapatkan golden tiket sebagai Pj Wali Kota Baubau.

Sekali lagi, kuncinya ada di Jakarta. Ini tentu berlaku untuk semua Pj.

Dia yang rajin merawat komunikasi, silaturahmi, dan rutin ajak orang ngopi-ngopi, memiliki kans besar untuk menjadi pemenang.

Figur yang pelit, buruk silaturahminya, dan penuh hitung-hitungan dalam hidupnya, dari pengalaman yang ada, biasanya akan susah mencairkan komunikasi.

Kalau pun nanti karena takdirnya dia duduk, akan repot sendiri selama berkuasa.

Kenapa begitu? Orang pelit, dimanapun akan susah diterima.

Dimanapun. Siapapun.

Komentar