California
Asisten III Sekretariat Daerah Kota Baubau, La Ode Darussalam menjelaskan tentang keberangkatannya ke Amerika bersama istri Pj Walikota selaku Ketua TP PKK Kota Baubau dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Baubau.
Kata Darussalam, mereka mengikuti kegiatan Waste Management Ecosystem (WME), program Kerjasama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Pemerintah Daerah dan INADATA.
Program ini membiayai utusan pemerintah daerah melalui kompetisi yang tidak mudah, karena siapapun yang diundang, akan mendapatkan bantuan program belajar ke Amerika selama 10 hari, dibiayai 60 persen oleh KLHK, 10 persen oleh INADATA (sebagai mitra program), dan sisanya lewat APBD.
“WME adalah program yang menyasar kota-kota sedang/menengah dengan penduduk tidak lebih dari 300 ribu jiwa. Sebuah program initiative yang memberikan kesempatan bagi pemerintah kota, dalam mengantisipasi persoalan persampahan yang serius dan rumit dikemudian hari,” jelasnya, melalui pesan elektronik.
Darussalam menguraikan, WME bekerjasama dengan salah satu kampus, yakni University of California Irvine (UCI) sebagai mitra program. UCI terletak di Kota Brea, di Orange County, California. Kota ini adalah salah satu kota yang dijadikan benchmark bagi penanganan sampah terbaik di dunia.
Ada empat orang yang mendapatkan undangan dari kegiatan ini, yakni: Ketua TP PKK Kota Baubau, Asisten III SETDA Kota Baubau, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Baubau, dan Kepala DPPKB Kota Baubau.
“Pak Halfia juga diundang, tapi karena izin visa dari Kedubes AS menjadwalkan pak Kadis DLH ditanggal 2 Agustus 2024, maka beliau tidak bisa ikut, karena program sudah berjalan mulai tanggal 13 Juli lalu,” urainya.
Lebih lanjut, Darussalam memastikan, bahwa upaya percepatan wawancara visa juga sudah diusahakan oleh Prof Elwin Tobing (Presiden INADATA). Namun karena persoalan visa adalah kewenangan Pemerintah AS, maka jadwal tidak bisa digeser.
Menurutnya, siapa saja yang berangkat ini juga sangat terkait dengan program inisiatif yang telah dijalankan oleh Ketua TP PKK Kota Baubau sejak Januari 2024 lalu. Jadi, ini bukannya tanpa alasan. Selain itu, tindak lanjut dari WME ini juga menyasar household/RT sebagai hulu penanganan sampah yang efektif.
Darussalam lantas merinci, selain Kota Baubau yang diundang dalam kegiatan ini adalah kota Bontang Kalimantan Timur, kota Banjar Baru Kalimantan Selatan, kota Palangkaraya Kalimatan Tengah, dan dari Kementerian Lingkungan Hidup.
“Kami mengikuti Kegiatan Waste Management Ecosystem, dimana kegiatan ini adalah merupakan sebuah program Kerjasama KLHK, Pemerintah Daerah dan INADATA.,” jelasnya lagi.
Untuk program WME 2024 dijadwalkan 27 kota, dan pada gelombang kedua ini ada 4 kota yang telah memenuhi standar dan prasyarat untuk ikut. Selain kota Baubau, kota lain yang juga ikut adalah:
– Kota Banjarbaru (4 orang)
– Kota Palangkaraya (6 orang)
– Kota Bontang (1 orang, sebelumnya siap 6 orang)
– KLHK (5 orang)
– Setneg 1 orang
– Kemendagri 1 orang
– KADIN 1 orang. (Redaksi)
Baca berita terkait :
Komentar