DENPASAR
Wakil Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse menandatangani Denpasar Commitment (Kesepakatan Denpasar), dalam Konferensi Internasional Eropa-Asia Organization World Heritage City (OWHC) 2019. Kesepakatan Denpasar meliputi beberapa poin penting tentang keberlanjutan pelestarian pusaka budaya kota, didalamnya bertanda tangan 13 negara delegasi, termasuk tujuh anggota JKPI, disaksikan Sekretaris Jenderal UCLG Eurasia Regional Cordinator of OWHC Rasikh Sagitov, dan Sekretaris Jenderal OWHC Dennis Richard.
Delegasi yang menanda tangani Denpasar Komitmen antara lain:
Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Wakil Wali Kota Kazan Evgenia Lodvigova, Wali Kota Bolgar Kamil Nugaev, Wakil Wali Kota Shakhirisabz Ulugbek Rakhimov. Wakil Wali Kota Nizhnekamsk Elvira Dolotkazina, dan Wakil Wali Kota Osh Emil Tulenbaev.
Kepala Pulau Kota Sviyazhsk Artem Silkin, Wakil Wali Kota Jambi dr Haji Maulana, Wakil Wali Kota Surakarta Dr Achmad Purnomo, Wakil Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monanse, dan Bupati Klungkung Nyoman Suwirta.
Event bergengsi yang diselenggarakan di Kota Denpasar Provinsi Bali (29 April sampai dengan 2 Mei 2019) ini dihadiri 13 negara dari benua Asia dan Eropa serta 7 kabupaten/kota di Indonesia, yang tergabung dalam OWHC dan JKPI.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Baubau Ali Arham yang hadir mendampingi Wakil Wali Kota Baubau mengatakan, Konferensi bertujuan untuk mengembangkan jaringan kemitraan diantara kota warisan budaya dunia. Untuk dapat berbagi pengalaman, bertukar gagasan dalam memperkuat warisan budaya, sebagai penyelamat dasar wisata budaya, dan memperkuat peradaban di masa depan.
Selama beberapa hari pelaksanaan Konferensi, peserta melakukan diskusi konstruktif dengan Tema “Reselient Heritage and Tourism” atau warisan tangguh dan pariwisata.
Kala itu peserta Konferensi mengusulkan kepada Sekretaris Jenderal OWHC; mengadakan sesi khusus tentang Heritage Tourism pada setiap Kongres Dunia OWHC, melibatkan profesional pariwisata, akademisi pariwisata, departemen pariwisata pemerintah, sebagai ekosistem heritage tourism yg berkelanjutan. Serta peningkatan kapasitas dalam pelestarian heritage dan heritage tourism, dalam rangka menghadapi perubahan iklim dengan menerapkan kearifan lokal.
Menurut Ali Arham, Kota Baubau sebagai anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) yang banyak memiliki Heritage fisik maupun non fisik, sangat membutuhkan perhatian khusus, dalam rangka mengembangkan pariwisata daerah, sebagai potensi masa depan Heritage berkelanjutan.
[ VONIZZ report ]
Komentar