“Darah dan Para Penolong”

Catatan LM Irfan Mihzan

(Pendiri/Pemred Kasamea.com – Korban Penikaman karena Pemberitaan Kasus Korupsi)

Alhamdulilah wa syukurilah seharian ini saya masih diberi nafas, sehat, serta diberi keleluasaan untuk mengetik huruf demi huruf hingga terangkai kata, yang menyuap kalimat demi kalimat, menyirat makna, pun menguak rasa. Kondisi saya semakin membaik, meskipun luka di tangan saya masih terasa sakitnya, dan trauma itu masih bersisa. Begitupun pada Istri dan keluarga saya.

Allahu Akbar, Dialah yang melindungiku dari segala musibah dan marabahaya. Rabb Maha Kuasa, berkatNya saya bisa melewati nahas, dari dua bilah badik yang ditusukkan ke bagian tubuh saya.

Sabtu 22 Juli 2023, sekira Pukul 9.00 Wita, cerah pagi itu berubah menjadi tak semilir, tatkala saya baru sampai di depan rumah dan memarkir kendaraan roda empat yang saya kendarai bersama istri tercinta. Baru saja turun dari mobil, pintu mobil pun belum sempat saya tutup, tiba-tiba seorang laki-laki dengan memakai penutup kepala dan masker medis, datang menghampiri dan langsung menusukkan dua bilah badik ke bagian tubuh saya. PertolonganNya lah, hingga tusukkan pelaku hanya mengenai dua tangan saya, bukan bagian vital. Alhamdulilah wa syukurilah.

Darah bercucuran dari tangan kanan dan tangan kiri saya, seketika itu pula pelaku langsung kabur melarikan diri bersama seorang pelaku lainnya yang sudah standby di sepeda motor matic berwarna hitam, seiring teriakan histeris istri saya, dikuatkan bayi dalam kandungannya. Saya linglung, panik, rasa takut menguasai diri, bila pelaku masih akan menyerang. Saya hanya bisa mengingat, sesaat setelah kena tikam, saya menghindar dari pelaku, masuk kembali ke dalam mobil.

Mendengar teriakan istri saya, tetangga kami, Nenek Marwah, berlari dari rumahnya yang berjarak sekitar 20 meter dari rumah kami, langsung datang menghampiri. Posisi saya sudah keluar dari dalam mobil, kala itu saya menutup luka diatas pergelangan tangan kanan, dengan selembar baju yang ada didalam mobil. Istri saya menutupi luka lengan kiri bagian belakang, dengan mengikatkan jilbab hitamnya.

Melihat luka saya yang terus mengucurkan darah, Nenek Marwah langsung berdoa, sembari menenangkan diri saya yang masih shock kala itu. Tetangga kami, Bapak Adit, yang saat itu masih beraktivitas di teras rumahnya, langsung mengantar saya dengan mengendarai mobil miliknya, untuk mendapat perawatan medis. Terima kasih banyak Nenek Marwah dan Bapak Adit.

Kami menuju fasilitas layanan kesehatan terdekat, yakni Puskesmas Lakologou, yang terletak di Kelurahan tetangga (Kelurahan Lakologou), dari tempat saya bermukim di Perumnas Kelurahan Waruruma. Ternyata Puskesmas ini tutup (Mungkin karena hari Sabtu/libur). Sehingga kami melewatinya, langsung menuju Puskesmas Bungi, di Kecamatan Bungi. Saat itu Puskesmas ini buka, di ruang gawat darurat ada seorang tenaga medis yang sedang merawat seorang pasien.

Saat melihat kondisi luka saya “menganga” dan terus mengeluarkan darah, nakes tersebut menyampaikan agar langsung ke RSUD Baubau. Tanpa banyak kata lagi, saya langsung balik badan dan menyampaikan ke Bapak Adit “Bapak Adit tolong antarmi ke Palagimata (RSUD Baubau),” ucapku.

Bapak Adit melaju mobil hitamnya, dan ikut serta tetangga saya lainnya, Bapak Banet dan Ahzam. Terima kasih banyak sodaraku.

Sampai di RSUD Baubau, saya bergegas masuk ke ruang gawat darurat, dan langsung mendapatkan perawatan dua nakes, dibantu mahasiswi yang tengah menjalani kuliah praktek. Dua nakes profesional, ramah, dan bertindak cepat menjahit luka saya. Rumah sakit yang dipimpin Direktur dr Sadly Salman SpOG ini sangat maksimal dalam memberikan pelayanan. Terima kasih banyak pak Dokter dan para Nakes.

Alhamdulilah wa syukurilah Rabb masih melindungi, memberikan umur untuk saya melanjutkan hidup.

Di RSUD Baubau, keluarga dan teman-teman sepergaulan mulai berdatangan menunjukkan empati.

Gerak Cepat Polri

Usai mendapatkan perawatan, waktu bergulir, saya langsung melaporkan kejadian pilu ini ke Polres Baubau, dan segera diproses oleh dua personil Polres yang dipimpin AKBP  Bungin Masokan Misalayuk SIK tersebut. Rekan-rekan Wartawan/Jurnalis yang mengetahui saya mengalami musibah, langsung berkumpul di Polres Baubau, menemani, menguatkan saya.

Usai memberikan keterangan kepada Penyelidik/Penyidik, rekan-rekan seprofesi melakukan wawancara. Sekejap, kejadian pilu inipun menjadi berita yang viral, tayang di media siber, cetak, channel youtube, radio, bahkan media sosial. Disusul ramai halayak yang mengutuk tindakan para pelaku, serta berbagai spekulasi, asumsi, tentang adanya “otak” yang memerintahkan penikaman.

Tak berselang lama, para abdi Bhayangkara langsung bergerak cepat, mengusut kasus yang terpublikasi dengan framing “Wartawan Ditikam OTK” ini.

Yah framingnya “Wartawan Ditikam OTK”, sebab saya berprofesi sebagai seorang Wartawan. Aktivitas keseharian saya memberitakan informasi melalui media Kasamea.com. Pelaku penikaman saat kejadian adalah Orang Tidak Dikenal (OTK).

Baru beberapa hari kemudian para pelaku bisa ditangkap, atas kerjasama personil Polres Baubau, dibantu Polda Sultra, dan Bareskrim Mabes Polri. Diketahui, ketiga Tersangka inisial AHD alias DH (44) selaku aktor intelektual (Sekdin PU Busel), eksekutor penikaman inisial MHH alias KS (25), dan MW alias JN (40) yang membonceng MHH.

Tak banyak yang bisa saya dan keluarga lakukan selain berdoa berdoa dan terus berdoa, bersyukur bersyukur dan tak henti melafazkan syukur atas perlindungan dan pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dan keluarga.

Dengan segala hormat, tulus dalam kerendahan hati kami sekeluarga sangat berterimakasih yang sebesar-besarnya, atas suport rekan-rekan seprofesi seperjuangan Wartawan/Jurnalis, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Dewan Pers, seluruh media yang memberitakan. Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), PENA ’98, aktivis pergerakan PMII, HMI, teman-teman saudara sepergaulan, serta semua pihak, masyarakat yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Kesemuanya adalah perpanjangan kehendak Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang telah menolong saya dan keluarga, menguatkan saya menghadapi peristiwa pilu ini. Tanpa abang/senior, rekan-rekan, teman-teman, serta semua pihak, masyarakat, entah bagaimana kami menghadapinya.

Terima kasih tak terhingga kami sekeluarga sampaikan kepada Kepolisian Republik Indonesia. Sejak saya melaporkan peristiwa pilu ini, personil Kepolisian tak kenal lelah mengusut sampai menangkap para pelaku.

Terima kasih banyak Pak Kapolri, Kabareskrim, Kapolda Sultra, Kapolres Baubau bersama jajarannya, telah menunjukkan bahwa Polri hadir untuk melayani, mengayomi, dan melindungi masyarakat/warga negara. Terkhusus melindungi Kemerdekaan Pers, menindaktegas oknum/kelompok yang menghalang-halangi kerja-kerja Wartawan/Jurnalis.

Terima kasih banyak untuk semua pihak yang telah memberikan doa dan perhatiannya, yang telah bersama-sama mengutuk keras tindakan keji, tidak berperikemanusiaan, melanggar hak asasi manusia, seperti yang saya alami ini. Semoga peristiwa pilu ini tidak terjadi lagi pada orang lain.

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala membalas kebaikan Bapak/Ibu, abang, rekan, teman semua. Semoga Sang Pemilik Kehendak senantiasa melindungi kita semua, melimpahkan berkah serta rahmatNya bagi kita semua yang istikomah di jalanNya.

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” Al-Maidah ayat 2.

Alhamdulillah, Allahu Akbar. (***)

Komentar