Disnaker Baubau Latih ‘Emak-emak’ Menjahit

Baubau

Pelayanan tanpa sekat terus ditunjukkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kota Baubau, dibawah kepemimpinan Wali Kota La Ode Ahmad Monianse. Sebanyak 20 peserta yang didominasi ibu-ibu (emak-emak) difasilitasi Dinas Tenaga Kerja, Bidang Penempatan, pembinaan dan pengembangan Tenaja Kerja, mengikuti pelatihan menjahit.

Kegiatan dikemas dalam pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berdasarkan klaster kompetensi sub kegiatan pelatihan menjahit bagi masyarakat bagi masyarakat pencari kerja, berlangsung 29 Agustus-8 September 2022. Disnaker Baubau menggandeng BKK SMKN 3 Baubau, dan Dekranas Baubau.

Sepuluh hari pelaksanaan kegiatan, dimulai Pukul 08 – 12.30 Witw, Ishoma, kemudian berlanjut Pukul 13.30-17.00 Wita.

Ditemui di tempat pelaksanaan kegiatan, gedung Dekranas Baubau, pelaksana teknis kegiatan, Wa Ode Rusmiati Rusli mengatakan, semua peserta adalah warga Baubau, dari Kelurahan Wajo, Melai, Sulaa, Sukanaeyo dan Lamangga.

Mengikuti materi teori dan praktek selama 10 hari, kata Sumiati, peserta dilatih untuk membuat pola dan menjahit gaun sendiri. “Selesai kegiatan masing-masing peserta akan mendapatkan bantuan peralatan berupa 1 buah mesin jahit, lengkap dengan stater kid, peralatan dasar menjahit,” katanya.

Salah seorang peserta, warga Melai, Musdalifa merasa bersyukur diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan ini. Ia berterimakasih kepada Pemkot Baubau, Disnaker, Dekranasda, juga para pemateri.

Baru pertama kali mengikuti pelatihan menjahit, ibu yang populer dengan panggilan mama aldo ini mengatakan,
hari pertama peserta diberi materi pengenalan dasar, hari kedua materi pola dasar, dan hari ketiga materi pola badan masing masing.

“Saya sudah pernah daftar beberapa kali sejak beberapa tahun lalu, dan alhamdulillah kali ini bisa ikut,” ucapnya.

Musdalifa mengatakan, ia berminat dan tertarik pada bidang menjahit. Kata dia, diawal ini paling tidak untuk menyalurkan hobi, menjahit untuk kebutuhan diri dan keluarga. Namun ia juga melirik peluang untuk membuka usaha menjahit.

“Disini kita dilatih, selanjutnya tinggal bagaimana kita bisa memaksimalkan untuk pengembangan diri,” semangatnya.

Kegiatan ini gratis, peserta tidak dipungut biaya sepeserpun, bahkan diberi uang transportasi.

Para peserta tampak begitu antusias, kompak dalam suasana kekeluargaan. [Red]



Komentar