Wakatobi
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Wakatobi, menggelar kegiatan Kajian Informasi dan Penyusunan Dokumen Strategi Pemasaran Produk Kerajinan Anyaman. Giat digelar di salah satu Villa di Pulau Wangi-wangi, Senin – Rabu (22-24/7/2024).
Disperindag Wakatobi melibatkan Konsultan Industri Kecil Menangah (IKM) Makassar, yang diikuti warga pelaku kerajinan anyaman di Wakatobi.
Mewakili Bupati Wakatobi, H Haliana, Sekretaris Daerah (Sekda) Wakatobi, Nadar menjelaskan, kajian informasi dan penyusunan dokumen strategi pemasaran produk kerajinan anyaman ini, selanjutnya bakal dijadikan sebagai bahan strategi pemasaran dan pelaksanaan bagi produk kerajinan anyaman.
“Dengan menyusun dokumen ini, kita ingin ada lompatan. Kita tidak cukup dengan yang hari ini, produk yang kita produksi hari ini, mungkin hanya memenuhi kebutuhan lokal saja. Tetapi juga kita punya mimpi bagaimana supaya produk kerajinan kita, khususnya anyaman di Wakatobi, juga bisa menembus pasar nasional bila perlu juga pasar global,” ungkapnya.
Sasaran kegiatan ini, kata Nadar, agar sentra industri kerajinan anyaman Wakatobi, memiliki hasil riset analisa pasar, untuk strategi pemasaran, yang berpengaruh pada peningkatan akses pasar. Kemudian apa yang dihasilkan, bisa dijual, bisa laku dengan harga yang layak dan juga bisa meningkat omset atau kapasitas produksi pengrajin setiap saat.
Yang juga harus dipahami, bahwa sekarang ini dalam hal pemasaran atau marketing produk, tidak efektif lagi hanya mengandalkan metode yang sifatnya tradisional. Selama ini menjual dengan pasar, dengan metode-metode penjualan langsung dan sebagainya.
“Sekarang ini kita sudah masuk ke era digital. Nah ini juga bapak ibu sekalian untuk medorong supaya produk kita ini dia bisa berskala ekspor,” tambahnya.
Jenderal ASN Wakatobi ini mengulas, bahwa kegiatan hari ini tidak terlepas dari program unggulan ‘One Island One School’ yang dicanangkan oleh Pemkab Wakatobi dibawah kepemimpinan Bupati H Haliana.
Ditempat yang sama, Konsultan Industri Kecil dan Menengah, SV SMIDCO Makassar, Mulyadi mengatakan, dalam pemasaran produk, pihaknya akan melihat strategi apa yang akan dijadikan kedepan. Untuk pengembangan industri kerajinan di Wakatobi.
Setidaknya, saat ini lanjut Mulyadi, sudah ada dua metode pemasaran besar, yakni pemasaran secara offline dan pemasaran online, yang berkaitan dengan media sosial seperti Facebook, Instagram dan Tiktok dan tidak menutup kemungkinan akan bekerjasama dengan market place, seperti shope.
“Jadi hasilnya nanti akan menjadi panduan bagi pengrajin berikutnya, dan dipedomani bagi setiap OPD yang terkait. Bukan hanya perindustrian perdagangan, tetapi juga dinas pariwisata, dan mungkin juga dikegiatan OPD-OPD lainnya,” jelasnya.
Kepala Disperindag Wakatobi, HnSafiuddin melaporkan, dasar dari kegiatan ini adalah Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) nomor 27 tahun 2023 tentang petunjuk tekhnis pengelolaan dana alokasi fisik, non fisik, penguatan kapasitas kelembagaan sentra industri kecil tahun 2024.
Katanya, untuk wilayah Sultra sendiri, hanya Wakatobi dan Kota Kendari yang keciprat DAK non fisik tahun 2024 ini. “Ini tidak terlepas dari petunjuk pak Bupati dan pak Sekda, yang melihat permasalahan di lapangan. Sehingga ini yang menjadi pemicu bagai kami untuk memperjuangkan DAK Wakatobi,” spiritnya. (Redaksi)
Komentar