kasamea.com BUTON SELATAN
Dibawah komando langsung Bupati Buton Selatan, H La Ode Arusani, selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Buton Selatan (GTC 19 Busel), sejak akhir Maret 2020, terus memaksimalkan penanganan, pencegahan sebaran covid-19. Dengan kerjasama dan kerja keras Tim GTC 19, diharapkan, dari 1 pasien yang dinyatakan positif covid-19, Busel dapat kembali ke zona hijau, zero (0) covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Busel, La Ode Budiman mengungkapkan, instruksi tegas Bupati, serta keseriusan, kesungguhan Bupati turun langsung memantau kerja-kerja penanganan, merupakan spirit, motivasi tersendiri bagi seluruh Tim GTC 19, juga bagi seluruh masyarakat Busel.
Bupati, kata La Ode Budiman, tak henti mematau realisasi, juga progres kinerja di Posko, juga setiap Puskesmas. Koordinasi Satuan Tugas Tim GTC 19 intens dilakukan, dan berjalan dengan baik.
La Ode Budiman mengatakan, Tim GTC 19 benar-benar memperhatikan, serta menerapkan protokol penanganan covid-19. Detail mencatat setiap kedatangan warga dari luar daerah, baik Mahasiswa, maupun warga Perantau yang pulang ke kampung halaman.
Menurutnya, beberapa bulan penanganan covid-19 berjalan, GTC 19 Busel mencatat lebih 3000 orang (by name by adress) warga yang tiba dari luar daerah. Diantaranya, lebih 100 orang ODP (orang dalam pemantauan) yang telah menjalani rapid tes. Hasil rapid tes beberapa orang ini menunjukkan hasil reaktif, dan setelah dilakukan swab / PCR, 1 orang dinyatakan positif covid-19.
“Saat ini pasien positif telah menjalani karantina secara ketat, dalam kondisi sehat tanpa gejala, untuk proses penyembuhan, pemulihan, dan tinggal menunggu hasil PCR kedua,” kata La Ode Budiman, ditemui di kantornya, Rabu (1/7/20).
Lebih lanjut, La Ode Budiman menuturkan,
pihaknya saat ini tengah menunggu hasil swab / PCR kedua, pasien positif covid-19, dan berharap hasil swab / PCR negatif. Sehingga, Busel dapat kembali ke zona hijau, dengan zero (0) covid-19.
Kata La Ode Budiman, dua pekan lalu, GTC 19 juga melakukan swab terhadap 8 orang warga, dan hasil PCR negatif.
GTC 19 Busel juga mawas diri dalam melakukan penanganan, khususnya dalam menerapkan protokol pemakaian alat pelindung diri (APD) para
tenaga kesehatan, tenaga surveylens, sebagai ujung tombak, garda terdepan. Ini dilakukan guna mencegah tenaga kesehatan terpapar covid-19, akibat kelalaian.
Sampai sejauh ini, kata dia, seluruh satuan tugas Tim GTC 19 telah menjalankan tugas dengan baik, secara profesional, dengan penuh rasa tanggung jawab, integritas yang tinggi. Tim surveylens sendiri, ada hampir di seluruh Kecamatan, yang secara rutin melakukan pengamatan, pencatatan secara teratur. Pelayanan kepada masyarakat, bukan hanya pada penanganan covid-19, namun juga
juga penyakit, atau layanan medis lainnya, terus dimaksimalkan.
Terpantau, di jalur perbatasan Busel hingga saat ini masih terus dilakukan penanganan secara ketat, dengan mengecek suhu tubuh setiap orang yang masuk ke wilayah Busel.
“Dengan pemantauan secara ketat ini alhamdulillah bisa terpantau orang yang baru tiba. Terlebih kalau ada yang bergejala, langsung diketahui nama dan alamat lengkapnya, termasuk riwayat kontaknya. Untuk 1 pasien positif itu sudah dilakukan rapid tes di lingkungannya, yang pernah kontak, dan alhamdulillah hasilnya non reaktif semua,” jelasnya.
Saat ini stock APD di Busel tercukupi, masih tersedia sekitar 3000an APD.
“Rapid tes gratis untuk masyarakat Busel juga masih terus berjalan. Untuk masyarakat yang hendak keluar daerah, Mahasiswa, juga yang bekerja diluar daerah, bisa menjalanu rapid tes di Puskesmas, Dinas Kesehatan, juga RSUD. Seluruhnya gratis,” pungkas La Ode Budiman.
Belum lama ini, GTC 19 Busel juga melakukan rapid tes terhadap seluruh karyawan Kejaksaan Negeri Buton. Mulai dari Kepala Kejaksaan, sampai security, seluruhnya telah menjalani rapid tes, dengan hasil non reaktif.
[RED]
Komentar