Laut di Baubau Bersertifikat Tanah ?, Lurah Membantah

Baubau

Laut yang ditumbuhi ribuan mangrove di pesisir Kolagana kelurahan Palabusa kecamatan Lea-Lea kota Baubau, diduga telah bersertifikat tanah. Hal ini terungkap, berawal dari postingan tiktok seorang warga setempat, Polo Nusantara, yang kemudian viral.

Redaksi kasamea.com melakukan penelusuran, turun langsung di titik koordinat laut bermangrove yang diduga bersertifikat tanah, bersama Polo Nusantara. Pemuda Kolagana ini mengaku, pasca viral, dirinya dihubungi oleh aparat Polsek Lea-lea, namun dia sudah berkoordinasi dengan salah seorang anggota DPRD Kota Baubau.

Polo tampaknya gerah atas dugaan peng-sertifikatan laut bermangrove itu.  Ia menganggap anugerah pemberian Sang Pencipta, Sang Maha Kuasa, laut bermangrove  seharusnya dinikmati atau dimanfaatkan sepenuhnya oleh warga Kolagana. Seperti yang sudah berlangsung lebih dari 1 abad, turun temurun sejak zaman leluhur mereka, memanfaatkannya untuk menangkap ikan, kepiting, teripang, serta biota laut lain yang terkandung didalamnya.

“Saya sudah generasi kedelapan yang memanfaatkan ruang hidup disini, sejak leluhur kakek nenek kami.  Eh belakangan diduga sudah bersertifikat tanah, dan ironisnya, diduga orang luar Kolagana pemiliknya,”  kesalnya, Selasa (8/4/25).

Atas dugaan temuannya, pemuda kritis dan vokal ini berharap, DPRD Kota Baubau segera bertindak sesuai kewenangannya. Termasuk merekomendasikan proses hukum pidana, untuk membuktikannya, dan dapat dipertanggungjawabkan oknum-oknum yang terlibat.

Yang lebih mengejutkan diungkap Polo, dugaan peng-sertifikatan laut bermangrove di Kolagana, diduga berkaitan dengan desas desus proyeksi/wacana dibangunnya Jembatan Buton-Muna. Rencananya akan melewati laut bermangrove yang diduga bersertifikat tanah tersebut, dan disinyalir, para pemiliknya akan mendapatkan ganti untung karena pembebasan lahan untuk proyek pembangunan Jembatan yang populer dengan sebutan Jembatan Tona tersebut.

Lurah Palabusa Membantah

Dihari yang sama, Lurah Palabusa, Zain Tengge, membantah adanya dugaan laut bermangrove bersertifikat tanah, di wilayahnya. Sejak dirinya menjabat, Mei 2023, tak satupun dia menangani pengurusan kompensasi sertifikat tanah di laut bermangrove dimaksud. Termasuk urusan administrasi lainnya, yang berkaitan dengan dugaan penerbitan sertifikat tanah di laut bermangrove tersebut.

“Saya secara pribadi belum lihat lokasinya, obyeknya dimana, jadi kalau untuk menjawab pertanyaan tentang masalah itu saya tidak bisa menjawab sesuai peraturan. Karena secara kasatmata saya belum tahu dimana obyek yang diviralkan itu,” jelasnya.

Zain mengakui Polo adalah warga Kolagana Palabusa. Namun tentang hal yang diviralkannya, Polo belum pernah mengkonfirmasi/mengklarifikasi kepada pihak kelurahan Palabusa, terkhusus kepada Zain sebagai pimpinan wilayah.

“Kemudian kalau ada hal-hal yang ditanyakan ini kan kita juga belum tahu menahu. Kalaupun ada  (Pengurusan kompensasi tanah atau administrasi lainnya kaitan dengan peng-sertifikatan tanah di laut bermangrove), mungkin sebelum saya, begitu ya, mungkin begitu,” kata Zain, diwawancara di ruang kerjanya.

Menyangkut viralnya dugaan laut bermangrove bersertifikat tanah tersebut, Zain mengaku dirinya sudah dihubungi pihak kepolisian yang mempertanyakan hal tersebut.

Iapun menyayangkan viralnya hal ini, sembari berharap, masyarakat tidak serta merta menyebarluaskan informasi yang belum diketahui kejelasannya.

“Harapan saya begini, mestinya jangan serta merta memberikan informasi yang bersifat mendunia. Minimal ada bukti-bukti yang kita lihat secara fisiknya atau bagaimana, baru kita berbuat,” harapnya.

Menurut Zain, hasil pantauannya, di lokasi itu tidak mengganggu bila misalnya ada orang yang membuat empang, tidak mengganggu biota-biota laut, juga tidak mengganggu aktivitas warga yang menangkap ikan.

“Tanggapan saya masyarakat jangan juga serta merta begitu kemudian dilihat, kalau ada hal hal yang sifatnya ini tanyakan sesuai jenjangnyalah. Saya pikir kan apa namanya, eh apa bahasanya itu, nggak ada yang berani pergi itu mangrove iya kan, kan begitu. Tapi kalau misalnya ini ya kita ini kan kita nggak tau dimana lokasinya,” sebutnya.

Zain lantas memastikan, pihaknya akan meninjau lokasi yang viral diduga laut bermangrove bersertifikat tanah tersebut. (Redaksi)

Komentar