Dra Rosmawati MPd
Baubau
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Baubau (SMKN 3 Baubau) berkomitmen untuk terus menyiapkan siswa terampil, yang siap untuk terjun ke dunia kerja, baik industri swasta maupun industri kreatif wira usaha mandiri, serta mampu berdaya saing. Termasuk bila akan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi (PT), para siswanya ditempa dalam didikan, asuhan guru-guru profesional dan berkompeten, serta berintegritas tinggi.
Mengajarkan empat jurusan, yakni Tata Busana, Tata Boga, Tata Kecantikan, dan Akomodasi Perhotelan, menjadi keunggulan serta kebanggaan tersendiri, bagi sekolah yang memulai kegiatan pendidikan belajar mengajarnya, sejak tahun 1967 ini.
Kepala SMKN 3 Baubau, Dra Rosmawati MPd, mengungkapkan, jurusan Tata Boga pada tahun 2022 menjadi sekolah pusat keunggulan. Tata Busana, tahun 2023, dipercayakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara, dalam pengadaan seragam putih abu-abu dan seragam sentuhan tenun Buton, untuk SMA/SMK se Kota Baubau dan disebagian sekolah yang ada di Kabupaten Buton Selatan.
“Semua itu dijahit oleh siswa SMKN 3 Baubau, dibawah bimbingan para guru. Alhamdulillah terpenuhi semua sesuai pesanan,” ungkapnya.
Jurusan Akomodasi Perhotelan, lanjut Rosmawati, pihaknya selama ini join dengan hotel-hotel yang ada di Kota Baubau, terkait praktek/magang, serta serapan tenaga kerja profesional.
Jurusan Tata Kecantikan menurutnya juga semakin berkembang peminatnya. Alumninya juga, usai praktek kerja industri, biasanya langsung direkrut bekerja di salon-salon kecantikan ternama. Pada tahun 2023 peserta didik jurusan ini membludak, sehingga pihak sekolah dengan terpaksa harus menolak sebagian dari para pendaftar.
“Sekolah ini awalnya bernama SMKK, yang sebelumnya hanya diminati pelajar dari luar Baubau. Tetapi beberapa tahun belakangan ini, animo pelajar dari Baubau sudah sangat meningkat, masyarakat sudah lebih percaya dengan mutu pendidikan, dan sudah melihat banyak alumni diterima di dunia kerja, termasuk yang buka usaha mandiri,” semangatnya.
Menerapkan kurikulum tahun 2013, yang kemudian SMKN 3 Baubau menjadi satu-satunya sekolah di Baubau, yang lolos sebagai sekolah pusat keunggulan, sehingga otomatis menerapkan kurikulum belajar merdeka.
Menilik ekstra kurikuler satuan pendidikan yang dipimpinnya, Rosmawati memastikan, SMKN 3 Baubau sudah bisa bersaing dengan sekolah unggulan lainnya. Seni beladiri karate, siswa SMKN 3 Baubau sudah pernah mewakili Sultra di tingkat nasional. Ada juga kegiatan Pramuka, PMR, Marching Band, dan Tempat Pengajian Alquran (TPA).
“Ada siswa yang lolos bebas tes perguruan tinggi negeri, melanjutkan pendidikan di beberapa universitas, ada juga yang buka usaha sendiri dan mengajak teman-temannya, seperti tamatan tata busana, tata kecantikan, dan kuliner (Tata Boga),” urainya.
Kedekatan siswa dengan para guru menjadi pengikat hubungan emosional, perekat rasa kekeluargaan, sehingga meskipun sudah alumni, hubungan silaturahmi serta komunikasi diantara mereka masih terjalin baik.
“Untuk perhotelan juga, setelah selesai prakerin, pihak manajemen hotel banyak yang langsung minta, bahwa mereka kalau tamat bisa langsung bekerja di hotelnya,” ujar Rosmawati, bangga.
Lebih jauh ia menjelaskan, bahwa serapan tenaga kerja dari alumni SMKN 3 Baubau, tak hanya dibutuhkan diskala lokal, dalam negeri saja, namun juga dari perusahaan asing.
“Seperti anak-anak kami yang dari tata boga. Pernah saya dihubungi langsung dari perusahaan kapal Korea, yang butuhkan tamatan tata boga.,” beber Kasek yang murah senyum ini.
Selama tiga tahun memimpin SMKN 3 Baubau, Rosmawati benar-benar menjaga agar senantiasa tercipta harmonisasi bersama tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Menjaga kekompakan, mengedepankan azas kerjasama yang baik, dalam bingkai keluarga besar, dan demi kemajuan SMKN 3 Baubau.
Iapun berharap, kedepan sekolah ini bisa lebih maju lagi, bisa bersaing dengan sekolah lain yang sudah lebih maju, baik di Baubau, maupun skala nasional. (Redaksi)
Komentar