Warning BPK Sultra “APBD Rawan Diselewengkan”

Baubau

“Dalam APBD terdapat berbagai bantuan seperti bansos, beasiswa, hingga program bantuan lainnya. Jika tidak diperiksa, rawan disalurkan hanya kepada kerabat atau kelompok tertentu, padahal ada masyarakat lain yang lebih berhak,” demikian ditegaskan Kepala BPK Sultra Dadek Nandemar, disela-sela kunjungannya dalam kegiatan BPK goes to school di SMAN 1 Baubau, Jumat (8/8/25).

Kegiatan ini merupakan salahsatu rangkaian item kegiatan Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan Sulawesi Tenggara (BPK Sultra) di Kepulauan Buton, setelah beberapa hari sebelumnya menggelar kegiatan yang sama di SMKN 1 Baubau, BPK goes to campus di Unidayan, dan penanaman pohon mangrove di kawasan wisata Pantai Kasosona Buton.

Dadek Nandemar menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan tersebut merupakan agenda rutin, yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya pengawasan keuangan negara sejak dini.

Kata Dadek, BPK mengemban tugas mulia dan berat untuk memastikan pengelolaan keuangan negara berjalan sesuai aturan. Karena itu, siswa perlu memahami peran BPK sebagai bagian dari lembaga tinggi negara yang berfungsi melakukan pemeriksaan keuangan.

“Sejak usia sekolah, kita ingin menanamkan kesadaran bahwa uang negara menyentuh semua aspek kehidupan. Nanti, ketika mereka menjadi petani, pedagang, ASN, atau guru, mereka akan sadar pentingnya mengelola dana tersebut dengan baik dan memberi informasi jika ada penyimpangan,” tambahnya.

Menurut Dadek, sosialisasi dan edukasi yang dilakukan BPK Sultra juga bagian dari persiapan menghadapi bonus demografi tahun 2030. Generasi Emas diharapkan mampu memahami dan mendukung tata kelola negara yang baik.

Sementara itu, Plt Kepala SMAN 1 Baubau, LM Syahrir mengapresiasi kehadiran BPK Sultra disekolahnya. Ia menyebut, program ini mencerminkan komitmen nyata BPK dalam mewujudkan transparansi dan edukasi publik.

“Kami bangga SMAN 1 Baubau terpilih. Sekolah ini punya nilai sejarah, karena setelah Kesultanan Buton bergabung dengan Indonesia, SMAN 1 Baubau adalah sekolah pertama yang dibangun. Peletakan batu pertamanya dilakukan langsung oleh Sultan Buton,” ungkapnya.

Syahrir berharap kegiatan ini memotivasi siswa untuk tumbuh dengan integritas dan menjadi generasi yang berkontribusi bagi kemajuan daerah dan bangsa.

BPK goes to school di SMAN 1 Baubau diisi dengan pemaparan materi mengenai peran BPK, diskusi interaktif, serta sesi tanya jawab yang melibatkan siswa secara langsung. (Redaksi)

Komentar