Baubau
Timbul pertanyaan dan pernyataan menohok, apa yang bisa dilakukan seorang Monianse disisa masa jabatannya yang singkat ini?!.
Tersisa sekitar satu tahun empat bulan lagi masa jabatan La Ode Ahmad Monianse sebagai Wali Kota Baubau. Ia dilantik sebagai Wali Kota defenitif pada 23 Mei 2022, menggantikan Almarhum Dr H AS Tamrin MH yang wafat 13 Januari 2022 lalu. Alfatehah untuk Almarhum.
Kepemimpinan keduanya mengusung jargon Tamrin Monianse Pilihan Mensejahterakan Masyarakat “TAMPIL MANIS”, yang sekaligus sebagai akronim visi misi Tertib, Aman, Maju, Populer, Indah, dan Lancar. Gagasan besarnya mewujudkan Kota Baubau yang Maju, Sejahtera, dan Berbudaya.
Timbul pertanyaan dan pernyataan menohok, apa yang bisa dilakukan seorang Monianse disisa masa jabatannya yang singkat ini?!.
Namun tidak demikian bagi Monianse, yang justru berfikir dan berkomitmen memanfaatkan sisa masa jabatan ini untuk semaksimal mungkin menuntaskan program kerja yang belum direalisasikan “TAMPIL MANIS”. Ia hanya ingin bekerja cepat, tepat, “Melayani Tanpa Sekat”.
Gayung bersambut, Gubernur Sultra Ali Mazi merespon positif niat tulus Monianse, maraton membangun negeri Sara Patanguna. Gubernur akan menggelontorkan puluhan miliar rupiah anggaran pembangunan untuk Pemerintah Kota Baubau.
“Saya atas nama pribadi, pemerintah dan seluruh masyarakat kota Baubau mengucapkan terima kasih kepada bapak Gubernur, atas perhatian dan dukungannya. Dengan memberikan beberapa item kegiatan yang sangat spektakuler di Kota Baubau. Sehingga bisa menjadikan Kota Baubau menjadi lebih sempurna, dari aspek sarana dan prasarana olahraga, maupun sarana prasarana perekonomian lainnya,” ucap Monianse, saat diwawancarai di ruang kerjanya, Rabu (25/5/22).
Gebrakan awal, suport Gubernur dalam bentuk anggaran akan dialokasikan untuk delapan item pembangunan, yakni Gedung Olah Raga (GOR) dan fasilitas Kolam Renang. Dibangun di Kelurahan Lowu-Lowu Kecamatan Lea-Lea.
Kemudian pembangunan Gedung dan Sarana Balai Latihan Kerja (BLK) di Kelurahan Palabusa Kecamatan Bungi.
Selanjutnya, Gubernur juga memberikan anggaran untuk pembangunan Tribun Dayung di Kelurahan Lakologou Kecamatan Kokalukuna.
Yang juga akan menjadi salah satu ikon Sultra, adalah pembangunan Tugu Pahlawan Nasional Sultan Himayatuddin Muhammad Said (Oputa Yi Koo) di area ruang publik Kotamara, di Kelurahan Nganganaumala Kecamatan Batupoaro.
“Alhamdulillah pak Gubernur juga membantu anggaran untuk Penataan dan Pembangunan Balai Pertemuan Adat (Wantilan) di Ngkari-ngkari, untuk saudara kita umat Hindu,” kata Monianse.
Monianse melanjutkan, Gubernur juga mengalokasikan anggaran Pembangunan Rehabilitasi Struktur Kolom Jembatan Lowu-Lowu – Pulau Makassar.
Jembatan yang menghubungkan / fasilitas penyeberangan dari daratan Baubau ke Pulau Makassar ini awalnya hanya digunakan untuk pejalan kaki, atau kendaraan roda dua, dan roda tiga.
Namun belakangan, kendaraan roda empat pun melintasinya. Sehingga pada bagian tiang penyangganya harus segera dibenahi, karena berat beban yang melintasi jembatan sudah melebihi peruntukkannya.
“Saya lihat jembatan penyeberangan itu sudah rawan, dibawahnya sudah tergantung. Makanya mau dilebarkan atau ‘digemukkan’, agar mobil bisa bebas masuk membawa material,” terang Monianse.
Pemprov Sultra juga akan menyentuh
Penataan Kawasan Malige (Rumah adat, peninggalan Sultan) yang ada di Kelurahan Tomba Kecamatan Wolio.
Dengan direalisasikannya pembangunan fasilitas publik kawasan hinterland atau terluar Baubau,
tentu akan mendorong geliat perekonomian, serta manfaat positif lainnya bagi masyarakat.
Semoga karakter serta kharisma Kepemimpinan dua putera terbaik daerah Eks Kesultanan Buton, Gubernur Ali Mazi dan La Ode Ahmad Monianse, akan membawa perubahan yang lebih baik untuk Baubau. Tentu mereka tidak bisa sendiri, melainkan butuh dukungan dari seluruh stakeholder, masyarakat Baubau. Untuk membangun Sultra, Gubernur membutuhkan dukungan seluruh stakeholder dan masyarakat, di bumi anoa. [Red]
Baca juga ⬇️
Komentar