Yusran Elfargani: “Politik uang, ambil uangnya dan laporkan ke Bawaslu”.
Baubau
Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Baubau menggelar Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif bagi masyarakat Kota Baubau pada Pemilu 2024. Diikuti sekitar 100 orang peserta (masyarakat, tokoh masyarakat, pemuda, serta insan media Pers). Giat dirangkaikan dengan Deklarasi Tolak Politik Uang, Politisasi Sara, dan Penyebaran Berita Hoax, ditandai dengan pembubuhan tanda tangan sebagai Pernyataan Sikap Siap Menjadi Pengawas Pemilu Serentak Tahun 2024″.
Pimpinan Bawaslu Baubau Yusran Elfargani menyampaikan, pihaknya telah beberapa kali menggelar sosialisasi serupa, yang dibagi dalam beberapa segmen, peserta media Pers, mahasiswa, perempuan, disabilitas, dan kali ini masyarakat umum. Meminta sekaligus mendorong agar masyarakat turut berpartisipasi melakukan pengawasan Pemilu.
“Kalau kita sama-sama mengawasi, banyak yang mengawasi, maka potensi pelanggaran bisa kita minimalisir. Bawaslu Baubau dengan jumlah personil yang tidak banyak, memiliki keterbatasan,” ungkapnya, Kamis (22/12/22), di salah satu gedung pertemuan di Kecamatan Murhum.
Pembicara dalam sosialisasi, Bawaslu Baubau menghadirkan La Ode Fridi Komisioner KPU Kota Baubau, dan Purwanto ASN Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Baubau. Yusran sendiri juga menjadi pembicara dalam sosialisasi tersebut, yang menyampaikan tentang pelanggaran, sanksi hukum baik pidana maupun administratif, peraturan perundang-undangan yang mengikat, serta berbagai hal edukatif. Dengan harapan dapat disebarluaskan para peserta ke lingkungan keluarga, juga masyarakat sekitar.
Yusran mengimbau kepada seluruh masyarakat Baubau agar tidak mengindahkan politik uang, tidak melakukan polìtisasi Sara, atau menyebarkan berita hoax, karena selain melanggar hukum, juga mencederai sendi-sendi demokrasi, terlabih dapat memecahbelah persatuan dan kesatuan, serta merusak stabilitas.
“Kalau ada yang melakukan dugaan pelanggaran maka segera laporkan ke kantor atau jajaran Bawaslu, atau bisa juga langsung melalui aplikasi ‘SIGAP LAPOR’, tinggal masukkan identitas diri dan dugaan pelanggaran, serta bukti pendukungnya,” himbaunya.
Yusran menegaskan, pihaknya akan menindaklanjuti setiap laporan masyarakat, dengan melakukan pemanggilan guna meminta keterangan, mendalami laporan dimaksud.
Ia menambahkan, Pemilu 2024 merupakan pertamakalinya dalam sejarah demokrasi Indonesia, yakni menggelar sekaligus, Pilpres, Pilcaleg, dan selanjutnya Pilkada Gubernur, Walikota/Bupati. Yang sejatinya, penentu keberhasilan Pemilu, tergantung pada penyelenggara, peserta, pemilih, juga seluruh masyarakat.
Kata Yusran, Pemilu adalah pergantian kepemimpinan, agar ada visi misi baru yang bisa mensejahterakan rakyat. Oleh karena itu, penting mendorong partisipasi masyarakat hadir ke TPS menyalurkan hak pilihnya, mengingat Pemilu yang lalu, pada Pilkada
2014 sekitar 23.000 orang wajib pilih tidak hadir ke TPS, dan pada 2019 sekitar 27.000 orang tidak hadir ke TPS.
“Satu suara sangat menentukan bagaimana perbaikan negeri ini kedepan. Pemilu sejatinya memberikan penilaian atas figur pemimpin, apakah betul-betul menyuarakan aspirasi, atau tidak. Kalau sudah pernah terpilih, apakah masih layak untuk dipilih kembali atau tidak, terlebih ada figur lain yang lebih baik, lebih berkomitmen, yang mumpuni menggantikannya,” urainya.
Para peserta sangat antusias mengikuti pemaparan setiap materi, dan juga mengajukan ragam pertanyaan. Diakhir, seluruh peserta dengan lantang meneriakkan komitmen sikapnya “KAMI MASYARAKAT KOTA BAUBAU MENDEKLARASIKAN MENOLAK POLITIK UANG, POLITISASI SARA, DAN PENYEBARAN BERITA HOAX. SERTA SIAP MENJADI PENGAWAS PEMILU PARTISIPATIF PADA PEMILU SERENTAK TAHUN 2024”. (Red)
Komentar