Kendari
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Tenggara (Kominfo Sultra) Ridwan Badalah bijak mengklarifikasi pernyataannya tentang Pasali yang merupakan Tradisi Masyarakat Buton. Klarifikasi ini disertai permohonan maaf, atas pernyataannya melalui press release yang kemudian tayang dibeberapa media siber.
Ridwan menjelaskan bahwasanya telah terjadi kesalahan penyebutan istilah dalam press release tersebut, sehingga memicu pembahasan ditengah publik. Yang seharusnya bukan Tradisi Pasali, melainkan Tradisi Pikoelaliwu.
Segera mengklarifikasi, Ridwan sekaligus meminta maaf atas kesalahan yang terjadi.
Yang dimaksudnya yakni Tradisi Pikoelaliwu adalah Pesta Adat Masyarakat Buton, dimulai dengan Tradisi Picundupia, kemudian Ganda-Ganda, dan Lelo Uang sebagai ungkapan rasa syukur.
Lelo uang sendiri diartikan dengan melemparkan sejumlah uang pada saat gelaran Pesta Rakyat.
“Jadi intinya dari aksi bapak Gubernur, Ketua DPRD Sultra, dan Bupati Butur serta sejumlah pejabat, adalah Pesta Adat Pikeolaliwu. Sekali lagi mohon maaf atas kesalahan penyebutan yang semua kesalahan dari kekurangan referensi saya,” ungkapnya dengan penuh kerendahan hati.
Sebelumnya ramai menjadi perbincangan publik, yang memicu pro kontra tentang beredarnya rekaman video Gubernur Sultra bersama pejabat lainnya, yang diduga membagi-bagikan uang kepada masyarakat. Ditengah euforia, semangat, serta semarak puncak peringatan HUT Butur ke- 15 tahun 2022. [Red]
Baca juga ⬇️
Bijak “Minta Maaf dan Klarifikasi” Kadis Kominfo Sultra Soal Pasali Tradisi Buton!

Komentar