Disperindag Wakatobi Gelar Pelatihan Manajemen Mutu dan Pengelolaan Sentra Industri Anyaman

Wakatobi

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), menggelar pelatihan manajemen mutu dan pengelolaan sentra industri anyaman. Pelatihan 25 pelaku Industri Kecil Menengah (IKM), disalahsatu aula hotel di Wangi-wangi, Senin – Rabu 9-11 September 2024.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Wakatobi H Saifuddin menjelaskan, pelaksanaan pelatihan ini berdasarkan Permenperin nomor 27 tahun 2023 tentang petunjuk teknis pengelolaan manajemen sentra industri kecil dan menengah.

Kata Saifuddin, pihaknya melibatkan warga yang memang menggeluti dunia kerajinan. Diantara pengrajin yang mengikuti pelathan ini, sudah pernah diajak ke Bali, melihat langsung pengembangan potensi sentra industri di daerah ikon pariwisata nasional tersebut.

“Dari dua puluh lima orang peserta, dominan adalah dari sentra industri di tomia timur. Kurang lebih ada 17 orang yang ikuti kegiatan ini,” urainya.

Sekretaris daerah (Sekda) Wakatobi Nadar mengatakan, pelatihan ini merupakan bagian dari manifestasi “one island one school”. Salah satu program unggulan Pemkab Wakatobi.

Menurutnya, Wakatobi punya potensi untuk mengembangkan industri kerajinan lokal-nya. Karena ketersediaan bahan baku seperti daun pandan, bambu, dan serat kayu cukup memadai.

Bahkan, lanjut Nadar, saat ini para pengrajin Wakatobi sudah bisa membuat bermacam produk kerajinan dari bahan baku yang ada. Seperti tas, dan sebagainya.

“Dan mungkin banyak bahan lainnya juga yang belum terekspolari, dan punya potensi untuk pengembangan industri anyaman,” urainya.

Nadar berharap, pelatihan ini dapat mendorong kemampuan para pengrajin lokal. Supaya produk yang dihasilkan bisa terdistribusi dengan baik, dan juga terjual dengan harga yang baik.

“Intinya apa yang kita miliki hari ini, tidak berhenti disini, karena Wakatobi ini sebagai daerah pariwisata. Kita punya mimpi besar yang kelasnya juga sudah kelas dunia, sumber daya manusianya, atau orang-orangnya harus berkelas.

“Tantangan kita, harus naik kelas produk UMKM kita,” semangatnya. (Redaksi)

Komentar