kasamea.com BAU-BAU
Sudah seharusnya, bahkan wajib para wakil rakyat memperjuangkan aspirasi rakyat, khususnya untuk kepentingan, kebutuhan warga masyarakat di wilayah konstituennya. Inilah yang menjadi komitmen dan terus dilakukan anggota DPRD Kota Baubau, Drs H Masri MPd.
Legislator usungan Partai Amanat Nasional (PAN) ini senantiasa mengedepankan kepentingan masyarakat diatas segalanya. Sebab baginya, jabatan adalah amanah.
Pensiunan pejabat birokrasi, Kepala Dinas Pendidikan Kota Baubau ini menyerap aspirasi masyarakat dibeberapa Kelurahan, dalam reses yang dilakukannya 21 – 27 Juli 2020.
Turun bertemu dan berdiaog langsung dengan masyarakat, H Masri merinci berbagai kebutuhan prioritas, program pemberdayaan, yang seyogianya menjadi perhatian bersama para pemangku kepentingan.
Dalam pertemuan dengan warga Kelurahan Waruruma, H Masri menyimak kebutuhan pengaspalan jalan, lampu penerang jalan, drainase, dan peningkatan kapasitas pelaku usaha kecil. Seperti diketahui, di Lingkungan Perumnas, sejak dibangun hingga saat ini, sebagian besar jalan kompleks perumahan disana belum tersentuh pengaspalan.
Industri rumahan, panganan ikan teri (oleh warga lokal populer disebut kaholeo narore), H Masri diminta untuk menyampaikan kepada Pemerintah Kota agar memfasilitasi kegiatan pelatihan, peningkatan kapasitas pengelolaan usaha, pembuatan kemasan, agar produk panganan kaholeo narore Waruruma lebih menarik, dan harganya bisa lebih tinggi. Seperti diketahui, di Waruruma juga dikenal para pembuat dodol khas Baubau. Yang juga meminta perhatian Pemerintah Kota dalam pengelolaan industri rumahan mereka.
Di Kelurahan Lakologou, H Masri mengaku, kebutuhan mendesak warga, yakni pengaspalan jalan ke pemakaman umum.
Lanjut di Kelurahan Kalia-lia, warga menyuarakan aspirasi Nelayan karamba, Petani rumput laut, yang meminta bantuan alat tangkap, perahu dan budidaya.
Sebelum menapak karir sebagai pejabat birokrasi, H Masri adalah seorang guru.
Lain halnya dengan aspirasi warga Kadolomoko. Di Kelurahan ini, H Masri menyerap aspirasi warga yang bergerak dibidang jasa, para penjual sayur, yang meminta bantuan permodalan usaha kecil.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan diera kepemimpinan Wali Kota MZ Amirul Tamim, hingga Wali Kota AS Tamrin ini, mengatakan, di Pulau Makassar ada destinasi wisata yang membutuhkan pengembangan. Ini salah satu aspirasi warga.
Ia pun menilai, bahwa sektor wisata di Pulau Makassar sangat berpotensi, sehingga dibutuhkan peningkatan infrastruktur dan sarana prasarana penunjang lainnya. Agar potensi tersebut bisa mendatangkan income bagi warga setempat.
Resesnya di kawasan hinterland Kelurahan Kaisabu Kecamatan Sorawolio, H Masri mendengarkan curhatan warga Petani / Pekebun sayur mayur. Yang mayoritas dari mereka, kata H Masri, menyuarakan perlunya Pemerintah Kota hadir memfasilitasi berbagai kebutuhan kelompok tani. Dengan memberikan penyuluhan tentang bagaimana menggarap lahan kosong, untuk pemanfaatan lahan pertanian / perkebunan, agar dapat meningkatkan produktivitas Petani / Pekebun setempat.
Kata H Masri, Kelurahan Kaisabu dan beberapa Kelurahan lainnya di Kecamatan Sorawolio, merupakan penyanggah kebutuhan sayur mayur warga Kota Baubau. Tanahnya yang subur, serta kearifan lokal warga setempat dalam memanfaatkan potensi alam dalam bercocok tanam, secara turun temurun, adalah kekayaan khas negeri khalifatul khamis.
“Baubau memiliki potensi kelautan, perikanan, dan lahan pertanian, perkebunan subur, sehingga perlu dimaksimalkan, untuk lebih meningkatkan taraf hidup masyarakat,” terang H Masri.
Menjadi fokus yang tak kalah penting, menurut H Masri, pemberdayaan pemuda, guna mengatasi pengangguran. Pemuda dari berbagai latar belakang pendidikan, kata dia, tak sedikit yang masih bingung, tentang apa yang harus atau akan mereka lakukan kedepan. Hal ini perlu menjadi perhatian, agar ada solusi konkrit. Menghadirkan berbagai opsi, ruang dan kesempatan bagi para Pemuda untuk berkompetisi, berdaya saing, dengan memberikan bekal peningkatan kapasitas, keterampilan, life skill.
“Ini bisa dilakukan dengan memfasilitasi berbagai pelatihan, keterampilan, life skill,” tegasnya.
H Masri menyayangkan, sampai saat ini di Kota Baubau belum ada Balai Latihan Kerja (BLK). Tetapi baginya, hal ini bukan kendala. Sebab menurutnya, Pemerintah Kota bisa mendatangkan orang-orang ahli dibidangnya, yang berompeten untuk melatih, menjadi instruktur keterampilan life skill bagi Generasi Muda.
“Misalnya pelatihan dibidang IT, kursus menjahit, tata rias, boga, kuliner, dan lain sebagainya. Banyak yang bisa kita kembangkan,” ungkapnya.
H Masri menekankan, Pemuda memiliki potensi, tinggal pengembangan, sehingga tak ada lagi Pemuda yang kesulitan mendapatkan pekerjaan, atau membuka usaha mandiri.
Sebagai wakil rakyat, H Masri memastikan komitmennya untuk memfasilitasi aspirasi masyarakat yang diserapnya. Menghadirkan solusi konkrit yang dapat dilakukan. Agar berbagai kebutuhan prioritas tersebut dapat tersahuti.
Dalam setiap reses, H Masri mengaku, kerap mengundang, menghadirkan pihak Pemerintah Kelurahan, agar dapat menjadi bahan masukan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
“Tinggal kita kasi penguatan, Musrenbang kan bisa lanjut keatas. Kalaupun tidak masuk Musrenbang, maka menjadi catatan bagi saya, untuk menyampaikan kepada OPD-OPD, stakeholder terkait yang relevan untuk bisa membantu,” ucapnya, ditemui di rumah PAN Kota Baubau, usai Musyawarah Wilayah (Muswil) V DPW PAN Sultra, yang digelar secara virtual, Rabu (29/7/20).
Yang juga menjadi perhatian H Masri dalam reses selama enam hari, adalah warga terdampak covid-19. Bagaimana kebutuhan warga terdampak covid-19 dapat terpenuhi. Memastikan kehadiran, perhatian Pemerintah Kota, Provinsi, hingga Pemerintah Pusat, agar tak ada satupun warga terdampak covid-19 di Kota Baubau, yang tidak menerima bantuan.
“Kalau bantuan yang tidak terlalu besar itukan boleh, melalui bantuan langsung. Terutama bantuan untuk warga yang terdampak covid-19 ini. Jangan ada masyarakat terdampak yang tidak tersentuh,” tegasnya.
Inilah yang menjadi tugas wakil rakyat, kata Masri. Agar rakyat mendapatkan hak-haknya, dan jangan ada masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan, karena tidak adanya kepedulian terhadap mereka.
“Kami (anggota DPRD, red) menghubungkan kepada Pemerintah Kota, OPD terkait. Khsusnya warga terdampak covid-19, agar mendapat bantuan, baik dari Pemerintah Kota, Provinsi maupun Pemerintah Pusat,” pungkas H Masri.
[RED]
Komentar